Chereads / Haeri yang mengulang waktu / Chapter 3 - Gadis yang Jungsik sukai (1)

Chapter 3 - Gadis yang Jungsik sukai (1)

ketika pertama kali akan naik ke surga Haeri ingat bahwa dirinya berada di rumah yang ia dan Ivanov dulu tempati, entah kenapa keinginan terakhirnya sebelum pergi ke langit ketujuh adalah untuk melihat Ivanov yang terakhir kalinya, meskipun dia sangat membenci Ivanov.

ia berpikir bahwa sekarang Ivanov mungkin menyesal dan menangisi kepergiannya tetapi apa yang dia lihat saat berada disana, Ivanov sedang berduaan dengan wanita yang paling dia benci.

Dia membuat ekspresi marah di wajahnya yang pucat, tidak bisa apa-apa selain bersumpah bahwa di kehidupan selanjutnya tidak peduli apa dia akan mencari jiwa mereka dan membalaskan dendamnya.

dengan demikian Haeri naik dengan perasaan benci yang amat mendalam.

ketika pertama kali membuka mata yang Haeri lihat adalah langit langit kamarnya dan sebuah boneka buaya kesayangannya, hadiah ulang tahun dari kedua kakaknya saat ia berusia 13 tahun pada saat itu.

apa yang ada dipikiran Haeri ketika melihat pemandangan didepannya adalah bahwa ini merupakan kilas balik masa lalunya sebelum dia benar-benar di tempatkan di neraka.

tapi ketika dia dengan sengaja mencubit tangannya itu terasa sakit.

"?!"

Haeri merasa heran dengan situasinya saat ini, dia ragu bahwa dirinya ada diantara hidup dan mati, bahwa semua yang tengah terjadi hanyalah mimpi.

dia bertanya tanya, "apa orang yang sudah mati jiwanya bisa merasakan rasa sakit?" kemudian sekali lagi dia mencubit tangannya, sebelum akhirnya menyadari ada bekas memar merah di pergelangan tangan kanannya yang terlihat seperti bekas ikatan tali.

dia ingat bahwa memar itu disebabkan oleh Ivanov yang mengikatnya di tempat tidur hanya membiarkan satu tangannya bebas agar dia dapat menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri.

saat itu adalah hari terakhir dia melihat Ivanov dan setelah hari itu Ivanov tidak pernah lagi mengunjunginya dan digantikan oleh si wanita jalang yang terus terusan memberinya obat obatan.

ketika mengingat kejadian itu Haeri tidak bisa untuk tidak menggertakkan giginya dan meremas selimut miliknya dengan sekuat tenaga, dengan pandangan yang tajam terlihat seperti ingin membunuh seseorang.

ketika tiba-tiba pintu kamarnya diketuk Haeri baru tersadar dan ketika mendengar suara yang familiar dari balik pintu kamarnya Haeri segera menerjang ke luar kamar dan memeluk seseorang yang barusan mengetuk pintunya.

orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah kakaknya yang sangat ia sayangi, dan merupakan penyesalan terbesar seumur hidupnya.

"Haeri ada apa?" ketika suara tersebut keluar dari mulutnya dan didengar oleh Haeri, gadis itu tidak bisa untuk tidak menangis.

Jungsik panik ketika melihat adiknya tiba-tiba memeluk nya lalu kemudian menangis terisak dia khawatir dan bertanya padanya, "Haeri kau kenapa? jangan tiba-tiba menangis begitu aku khawatir, jika ada sesuatu cerita padaku" bujuknya.

Haeri masih menangis dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti, "Jungsik yang tidak tau harus berkata apa untuk menenangkannya hanya bisa mengusap kepala Haeri pelan dengan penuh perhatian sambil dia berkata, "sudah sudah jangan menangis kakak ada disini"

ketika Jung hwa naik ke atas dan melihat pemandangan didepannya dia tidak bisa untuk tidak bertanya.

"dia kenapa?" tanyanya pada Jungsik.

"aku tidak tau, mungkin mimpi buruk" balas Jungsik.

mendengar perkataan Jungsik, Jung hwa menaikkan sebelah alisnya dan ketika dia baru akan berjalan mendekat, Haeri tiba-tiba melihatnya dengan matanya yang merah dan penuh air mata.

ini pertama kalinya mereka melihat Haeri yang menangis terisak seperti itu, meskipun berkali-kali dikhianati oleh orang yang dia cintai Haeri tidak pernah menangis dengan sangat menyedihkan seperti ini, ini seperti Haeri baru saja kehilangan sesuatu yang sangat berharga dan tidak akan pernah ia dapatkan kembali.

Jung hwa yang ditatap oleh Haeri seperti itu merasa tidak nyaman dan merasa sedikit takut, "a-ada apa? kenapa menatapku seperti itu?" ia bahkan sampai berkata dengan tergagap.

ketika melihat Jung hwa Haeri merasa sedikit tenang saat ini yang ada dipikirannya adalah bagaimana Jung hwa hancur dikehidupan sebelumnya.

narkoba? ia berniat mencari tau tentang hal itu nanti, tapi yang terpenting sekarang adalah Jungsik yang sangat ia sayangi masih hidup dan dirinya masih belum bertemu dengan Ivanov.

setidaknya dia bisa merasa sedikit tenang, dia juga berniat tidak akan ikut dalam perjalanan bisnis ke pulau Jeju dan dia juga akan membuat Jung hwa untuk tidak pergi dengan segala cara.

ketika dia bertanya pada Jung hwa kemana ibu dan ayah pergi, Jung hwa menjawab, "mereka sedang ada di Swiss untuk menikmati bulan madu mereka" Jung hwa sengaja mengatakan kalimat terakhir untuk mencairkan suasana.

saat mendengar ucapan Jung hwa, Haeri hanya ber-oh-ria dan berusaha mengingat kehidupan masa lalunya, saat kedua orang tuanya pergi ke Swiss hari itu, itu adalah hari dimana dia baru saja pulang dari perjalan bisnis di pulau Jeju.

ketika dia mengingat hal tersebut seluruh tubuh Haeri menegang, Jungsik yang masih dipeluk olehnya merasakan perubahan suasana yang terjadi pada sang adik.

tiba-tiba merasa bahwa Haeri mengencangkan pelukannya dan membuat pinggang Jungsik sedikit sakit akibat dari perbuatan Haeri.

Haeri saat ini tidak menangis ia hanya terdiam ketika mendengar ucapan Jung hwa, dan Jung hwa sendiri hanya menatap Haeri tanpa menyadari perubahan suasana pada Haeri. Jung hwa lalu berkata yang mana malah memperkeruh suasana, "melihatmu menangis seperti ini, jangan bilang itu karena kau merasa tidak dapat lagi bertemu dengan Ivanov benarkan? oh ayolah adikku jika itu masalahmu kau tenang saja, aku bisa membuat Ivan datang padamu saat ini, ha? bagaimana haruskah aku menelponnya untuk datang agar kau tidak merasa sedih?" dia mengatakan kalimat tersebut dengan suara yang di lebih-lebihkan.

Haeri tidak membalas perkataan Jung hwa sebaliknya Jungsik lah yang bertanya, "siapa itu Ivanov?" tanyanya penasaran.

Jung hwa memberitahu secara garis besar tentang apa yang terjadi saat di pulau Jeju, dan bagaimana Haeri bisa bertemu dengannya.

mendengar ocehan dari Jung hwa, Haeri tidak tahan lagi dia lalu berkata pada Jung hwa untuk tidak menyebutkan nama Ivanov lagi, dia dengan jelas membuat Jung hwa mendengar bahwa ia membenci Ivanov bahkan seluruh keluarganya, ia juga melarang Jung hwa untuk berhubungan dengan Ivanov tidak peduli mereka teman kuliah atau sahabat, Haeri mengatakan untuk menjauhi Ivanov jika tidak maka ia tidak akan pernah menikah sampai kapanpun.

setelah berkata begitu Haeri langsung kembali ke kamarnya dan menutup pintu kamar dengan kuat dihadapan kedua kakaknya, tidak lupa mengunci pintu kamarnya.

kedua kakaknya terheran melihat sikap Haeri pagi ini, tidak seperti biasanya dan ini pertama kalinya juga ia semarah itu.

Jung hwa berpikir ada sesuatu yang terjadi antara Haeri dan Ivanov yang tidak ia ketahui, dirinya berencana akan menanyai Ivanov nanti.

sementara Jung hwa sudah pergi menuju dapur, Jungsik masih berdiri di depan pintu kamar Haeri.

dia datang membangunkan adiknya untuk memanggilnya turun agar sarapan tapi semua malah berubah menjadi Haeri yang marah dan dia tidak sempat untuk mengatakannya pada Haeri saat ini dia tidak punya pilihan selain membawakan Haeri makanan.

Di dalam kamar Haeri berpikir keras, dirinya mengingat segala hal yang terjadi di masa lalu dan masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang.

dia masih ragu apakah dirinya sudah mati atau belum, dan apakah semua kejadian dimasa lalu yang dia ingat adalah mimpi atau bukan, tapi jika itu mimpi mengapa terasa begitu nyata dan juga bekas memar di pergelangan tangannya, jika bukan karena Ivanov lalu karena apa?

jika dia sudah mati mengapa dia bisa merasakan rasa sakit seperti saat dia hidup dulu, dan semua perasaan campur aduk yang dia rasakan saat ini, semuanya terasa sangat nyata, seolah olah saat ini dia adalah manusia dan bukan jiwa yang berkeliaran semua bagaikan dia telah mengulang waktu dimana dirinya masih belum membuat keputusan yang akan ia sesali seumur hidup.

Haeri mencoba merasakan detak jantungnya dan itu benar-benar berdetak seperti manusia yang hidup pada umumnya.

saat ini dia tidak bisa menyimpulkan apa yang tengah terjadi terhadap dirinya sekarang, apakah dia terlahir kembali atau mengulang waktu atau apakah ini adalah bagian dari seleksi untuk dapat masuk ke surga, dia tidak tau.

dia memutuskan apapun kemungkinan itu dia akan menjalani kehidupan yang dia miliki sekarang dan dia bersumpah akan merubah takdir yang dulu pernah dia alami dan menghindari membuat keputusan yang salah.

demi merubah takdir yang bisa Haeri lakukan adalah memilih salah satu dari kedua pilihan, yaitu menghindari berhubungan dengan Ivanov atau membalaskan dendamnya dan membuat Ivanov merasakan kehancuran.

keputusan ada di tangannya dia harus memilih dengan bijak, cara mana yang akan dia lakukan untuk merubah takdir yang pernah terjadi di masa lalu.

untuk menyelamatkan Jungsik dari kematian, menyadarkan Jung hwa agar tidak tertipu kebaikan palsu Ivanov dan menyelamatkan sang ibu dari stress juga membawa sang ayah untuk perawatan lebih awal.

masih ada waktu setengah tahun jika dihitung dari masa lalu, hari dimana ia akan menikah dengan Ivanov, dan di kehidupan ini dengan waktu tersebut ia sudah harus memikirkan rencananya dari sekarang.