Saat Jungsik datang untuk kedua kalinya, ia membawa senampan penuh makanan kepada Haeri, didalamnya terdapat sepiring roti, telur setengah matang yang diletakkan diatas semangkuk kecil nasi, dua buah sosis dan juga segelas susu, tidak lupa semangkuk sup akar teratai hangat kesukaan Haeri dan ada beberapa buah-buahan juga seperti anggur, apel dan pisang.
melihat Jungsik membawakan makanan untuknya Haeri merasa hatinya sedikit tenang, dia tersenyum pada Jungsik dan berterimakasih karena telah mempedulikannya, Haeri sendiri bahkan lupa bahwa dirinya belum sarapan karena sibuk dengan pikirannya sendiri.
ketika Jungsik baru akan pergi untuk kembali ke kamarnya Haeri menghentikannya, dia bertanya pada Jungsik apa yang akan dia lakukan hari ini.
jawaban Jungsik terhadap pertanyaan Haeri adalah kembali ke kamar untuk menyelesaikan novelnya, tentu saja Haeri sudah menduga jawaban seperti ini yang akan dikatakan Jungsik.
jadi dirinya kembali membalas perkataan Jungsik, mengatakan bahwa hari ini dia ingin pergi keluar untuk berjalan-jalan dan ingin ditemani.
mendengar bahwa adiknya ingin pergi keluar dan ingin ia menemani dirinya, Jungsik ingin menolak dan menyarankan untuk pergi bersama Jung hwa sebaliknya, tapi Haeri bersikeras dan tetap ingin pergi bersama Jungsik.
akhirnya Jungsik tidak punya pilihan dihadapkan dengan mata memelasnya Haeri dia mau tidak mau menyetujui permintaan adiknya itu.
jika dipikir-pikir lagi Jungsik dan Jung hwa adalah saudara kembar, Jung hwa yang lebih dahulu lahir lalu kemudian Jungsik, secara harfiah Jung hwa lah yang merupakan anak pertama dan Jungsik anak kedua, tapi jika diperhatikan dari perilaku, Jungsik lebih dewasa daripada Jung hwa.
sebelum memutuskan siapa penerus bisnis keluarga, sang ayah pernah berdebat dengan anggota keluarga lainnya, yaitu para bibi dan pamannya mengenai Jungsik atau Jung hwa yang akan menjadi penerus. Sang ayah lebih memilih Jungsik namun para anggota keluarga yang lain lebih memilih Jung hwa walaupun dalam hati mereka masing-masing lebih memilih anak mereka sendiri tetapi mereka tidak bisa berbuat apa apa dengan anggota keluarga utama.
dari generasi ke generasi selalu anggota keluarga utama lah yang mendapat kesempatan untuk menjadi penerus, jadi tidak ada yang bisa mereka lakukan mengenai hal itu selain berusaha berperilaku baik didepan anggota keluarga utama karena takut mereka akan bernasib buruk jika melawan.
tetapi ada saat dimana anggota keluarga utama tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan anggota keluarga yang lain, contohnya seperti pemilihan penerus seperti sekarang ini.
seluruh keluarga diundang untuk mengambil keputusan karena ini juga menyangkut masa depan mereka semua, sebenarnya jika Kwon Min-seok hanya memiliki satu anak tidak perlu melakukan pertemuan antar keluarga tapi karena dia memiliki tiga anak dan masing-masing anak tidak peduli masih bayi atau tidak mereka memiliki kesempatan untuk menjadi penerus, tidak hanya bergantung pada anak pertama.
anak yang memiliki kualifikasi yang cocok akan menjadi penerus, dan yang tidak terpilih akan menjadi bagian dari anggota keluarga biasa dengan kata lain tidak akan menjadi bagian anggota keluarga utama, jika sang penerus sudah menikah dan membangun rumah tangganya sendiri.
dengan dipilihnya Jung hwa sebagai penerus sama saja mengumumkan bahwa Haeri dan Jungsik merupakan bagian anggota keluarga yang tidak utama di masa depan nanti.
meski begitu bukan berarti tidak baik, mereka akan tetap mendapat keuntungan dari anggota keluarga utama.
seperti contohnya sudah ada banyak anggota keluarga yang memisahkan diri dari keluarga besar Kwon dan lebih memilih untuk membangun usahanya sendiri, tidak bergantung pada kekayaan keluarga utama.
orang orang yang seperti itu biasanya memikirkan harga diri mereka masing-masing, lagipula mereka berpikir masih bisa menghasilkan uang dengan jerih payahnya sendiri yah walaupun sebagian besar juga berkat bantuan finansial dari keluarga utama, tapi itu sudah merupakan hak mereka dan hal seperti ini dalam keluarga Kwon sudah berlangsung selama beberapa generasi.
tapi tetap saja semua tergantung dari apakah keluarga utama menyukai mereka atau tidak, mereka bisa hidup dengan nyaman jika mereka tidak berselisih dengan anggota keluarga utama dan sebaliknya mereka bisa hidup dalam mimpi buruk jika mereka tidak sengaja menyinggung perasaan salah satu dari anggota keluarga utama.
para paman dan bibi yang bukan dari anggota keluarga utama memilih Jung hwa sebagai penerus dikarenakan Jung hwa memiliki sifat yang menyenangkan dan sedikit bodoh, jika Jung hwa melihat ada pengemis yang cacat di jalanan ramai, ia akan dengan senang hati memberikan pengemis itu uang yang banyak hanya demi mendapat pujian, tidak peduli apakah pengemis itu berpura-pura cacat atau tidak, selama dia bisa mendapat pujian dan kesan baik untuk dirinya sendiri mengapa tidak, sementara pengemis itu berpikir untuk mendapat manfaat dari kebodohan orang lain yang telah memberinya uang, dia tidak akan sungkan untuk menerima.
sementara Jungsik memiliki kepribadian yang tertutup dan sangat hati-hati terhadap orang yang tidak ia kenal dekat.
dimasa lalu Jungsik hanya mempercayai kedua orang tuanya, Haeri, sahabatnya dan juga kekasihnya. dia tidak memiliki banyak teman karena dirinya sendiri memang tidak ingin terlibat dengan banyak orang.
dirinya sebagai penulis sudah mengerti sifat manusia, dan tidak ingin terjebak diantara orang-orang munafik, ia bahkan tidak mempercayai Jung hwa, karena menurutnya Jung hwa memiliki sifat yang munafik.
maka dari itu dia tidak terlalu dekat dengan Jung hwa, hal itu sudah terlihat sedari kecil dimana Jung hwa senang bermain sementara Jungsik lebih senang menghabiskan waktu menjaga Haeri yang masih sangat kecil pada saat itu, membacakannya cerita dongeng, membuatkannya susu dan menyanyikan lagu tidur untuk Haeri.
dia tidak mempercayai baby sitter untuk menjaga adiknya, tetapi untuk mengganti popok, memandikan dan mengganti pakaian Haeri itu dilakukan oleh baby sitter tersebut.
sifatnya yang seperti itu dikarenakan ia belajar dari masa lalu, pengalaman pahit yang pernah ia rasakan ketika kehilangan adiknya akibat tenggelam di kolam renang belakang rumah telah membuatnya bersikap lebih dewasa daripada anak seumurannya.
waktu menunjuk pukul 10 pagi, saat ini Haeri sudah bersiap akan pergi dengan Jungsik untuk menghabiskan waktu, dia menunggu di ruang tamu sambil memainkan smartphone ditangannya, ketika dia melihat Jung hwa menuruni tangga dengan berpakaian rapi dengan jas hitam yang sangat cocok dia kenakan, Haeri tidak tahan untuk bertanya.
"kakak, kau mau pergi kemana dengan pakaian rapi seperti itu?"
"Kemana lagi kalau bukan kekantor, kau tidak lihat aku memakai jas?" ekspresinya agak cemberut saat menjawab pertanyaan Haeri.
melihat ekspresi Jung hwa, Haeri menebak kalau dia baru saja dipaksa untuk datang kekantor oleh asistennya, yah lagipula meskipun belum sah menjadi penerus Jung hwa memang seharusnya lebih sering datang kekantor dari pada sebelumnya.
Haeri tidak bertanya lagi dia kembali memainkan smartphonenya, kali ini giliran Jung hwa yang bertanya pada Haeri.
"kau sendiri mau kemana?" tanya Jung hwa sambil berjalan mendekat ke arah Haeri.
Haeri berhenti memainkan smartphone nya dan melihat ke arah Jung hwa, dia menjawab, "aku akan pergi menghabiskan waktu bersama kak Jungsik." secara sengaja Haeri membuat Jung hwa iri.
"begitu ya, ketika aku sibuk di kantor kalian pergi bersenang-senang tanpaku? kalian memang adik-adikku yang luar biasa" Jung hwa tidak serius mengatakan hal itu.
Haeri membalas perkataannya, "habis nya aku tau kalau kakak sangat sibuk dan aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu."
pada saat yang sama Jungsik telah selesai bersiap dan dia turun kebawah, melihat Jung hwa dan Haeri sedang berbincang satu sama lain dan melihat Jung hwa berpakaian rapi, dia bertanya, "tumben melihat mu berpakaian rapi, memangnya kau mau kemana?"
seakan-akan melihat Jung hwa berpakaian rapi di pagi hari merupakan suatu keajaiban, kedua adiknya sampai bertanya hal yang sama, Jung hwa sedikit merasa kesal dan berkata, "menurutmu aku memakai jas ini untuk pergi ke kebun binatang? tidakkah kau melihat?"
Haeri berusaha menahan tawa mendengar ucapan Jung hwa, Jungsik yang mendengar perkataannya menjawab dengan bercanda, "yah aku pikir juga begitu"
Jung hwa, "kau..."
saat tengah berbincang satu sama lain tiba-tiba asisten Jung hwa menelpon hanya untuk menanyakan keberadaannya, tidak lama Jung hwa pamit pada keduanya dan buru-buru untuk pergi.
setelah Jung hwa pergi hanya tersisa Jungsik dan Haeri.
Jungsik bertanya pada haeri, "jadi kau ingin pergi kemana?"
Haeri berpikir sebentar, lalu berkata, "sebenarnya aku tidak yakin mau kemana, mungkin kakak punya tempat rekomendasi?"
Jungsik tidak mengira bahwa Haeri akan bertanya mengenai tempat rekomendasi padanya, sejujurnya dipikirannya saat ini tidak ada tempat selain toko buku dan perpustakaan yang sering ia kunjungi.
jadi Jungsik hanya bisa berkata, "aku tidak punya tempat yang bisa ku rekomendasikan padamu."
"kalau begitu bagaimana dengan tempat yang sering kakak kunjungi?"
Jungsik bertanya, "apa maksudmu?"
"Aku sering melihat kakak pergi keluar dihari Senin, jadi aku penasaran sebenarnya kakak pergi kemana?"
Jungsik tidak bisa berkata-kata, "oh jadi selama ini kau memperhatikanku?"
bagaimana tidak? dikehidupan sebelumnya Haeri sudah mengetahui hal ini, Jungsik sering keluar di hari senin hanya untuk pergi ke toko buku langganannya, alasannya karena disana ada seorang gadis yang Jungsik sukai, terkadang dia akan pulang dengan membeli satu atau dua buku, yang sebenarnya hanya dia jadikan alasan untuk bertemu dengan gadis itu.
Jungsik sama sekali tidak memiliki pengalaman dengan masalah cinta, saat itu pertama kalinya dia menyukai seseorang dan bingung dengan apa yang harus dia lakukan untuk mendapat perhatian dari gadis yang disukainya.
jadi dia hanya bisa datang untuk mengunjunginya di hari Senin dengan alasan dia sangat sibuk diwaktu lain agar menghindari kecurigaan.
Jungsik sebenarnya sudah tau shift kerja gadis itu, namun dia tidak ingin terlihat mencurigakan dengan datang hanya setiap hari Senin dan terkadang akan datang di hari lain, sebisa mungkin membuat semuanya terlihat sebagai sebuah kebetulan.
di masa lalu Haeri hanya kebetulan mengetahui tentang gadis yang disukai kakaknya dan tidak mencoba untuk mencari tau ataupun dekat dengan gadis itu, hanya beberapa kali dia bertukar sapa ketika gadis itu berkunjung ke rumah.
yang dia tau tentang gadis yang di sukai kakaknya hanyalah namanya, yaitu Hana, hanya Hana dia tidak memiliki nama keluarga dengan kata lain gadis itu hanya orang biasa.
dulu dia cenderung memandang Hana sebelah mata, dia merasa Hana tidak cocok dengan Jungsik dan menganggap Hana menyukai Jungsik hanya karena harta, tetapi dia tidak bisa melakukan apapun mengenai hal itu jika Jungsik menyukai Hana, apa yang bisa dia lakukan selain menyetujui nya menjaga agar dirinya tidak menyinggung perasaan kakaknya.
saat kabar bahwa Jungsik mati karena terjatuh dari kapal pesiar membuat Hana shock dan terjatuh dalam kesedihan yang mendalam, ketika di pemakaman dia bertemu dengan Hana dan berpikir bahwa gadis itu hanya datang untuk mencari muka, tetapi dia juga merasa ragu dengan pemikirannya sendiri, melihat Hanya Hana yang menangis di pemakaman selain dirinya dia tidak dapat membantu tapi merasa bahwa gadis ini sangat mencintai Jungsik.
saat itu turun hujan di pemakaman, Ivanov telah membawanya pergi ketika dia melihat kebelakang Hana masih berdiri di tempat dan tidak bergerak sama sekali untuk mencari tempat berteduh, Haeri memandangi punggungnya yang terlihat gemetar dan kesepian, dari kejauhan dia dapat melihat tetesan air yang bukan air hujan terjatuh dari mata phoenixnya yang indah dan itu terlihat sangat menyedihkan.
dia tidak bisa melakukan apapun, dia marah dan kecewa pada dirinya sendiri, hanya dirinya dan Tuhanlah yang tau pada derasnya hujan saat itu Haeri bergumam, untuk pertama kalinya ia meminta maaf atas kesalahannya sendiri dan itu ditujukan untuk Hana, orang yang dia anggap bukan siapa-siapa.
kembali ke saat sekarang, Haeri berencana membantu Jungsik untuk dekat dengan Hana dan bagi dirinya sendiri ia ingin mengenal Hana lebih jauh, lagipula Hana akan menjadi kakak iparnya dimasa depan jadi dia ingin memiliki hubungan yang baik dengan calon kakak iparnya tersebut.
Jungsik melihat Haeri tersenyum dan merasa bahwa adiknya sedikit aneh tetapi dia tidak mengatakan apapun mengenai hal itu.
pada akhirnya Jungsik mengatakan alasan mengapa ia selalu keluar pada hari Senin, meskipun tidak mengatakan seluruh kebenarannya tapi sebagian besar dia berkata yang sejujurnya.
"kalau begitu mengapa kita tidak pergi kesana?" ucap Haeri.
Jungsik merasa tiba-tiba tubuhnya kaku mendengar ucapan Haeri, dia lalu berkata berusaha untuk meyakinkan Haeri dengan perkataannya, dia tidak bisa membuat Haeri menyadari tujuan sebenarnya tapi dia juga tidak bisa menahan perasaan senang dihatinya.
"apa yang kau katakan? berjalan-jalan ke toko buku bukanlah hal yang menyenangkan, kau juga tidak suka kesana bukan?"
"Ya tapi apa salahnya mencoba? lagipula aku punya orang yang kusukai sekarang ini, dan dia sangat senang membaca jadi tanpa sadar aku ingin lebih dekat dengannya dengan cara seperti ini"
Haeri sengaja mengatakan melakukannya demi orang yang dia sukai, karena hanya dengan begitu dia dapat membuat Jungsik tidak curiga dengan tujuannya yang sebenarnya.
Jungsik tidak punya pilihan selain setuju dan membawanya ke toko buku langganannya, dan jauh dalam hatinya Jungsik merasa sedikit senang.