Sampai akhirnya mereka bertiga pun sampai di ruang kepala sekolah. Mrs. Alena pun mengetuk pintu tiga kali, sampai terdengar suara "masuk" dari dalam.
Mr. Vando pun membuka pintu itu dan masuk diikuti dengan Mrs. Alena dan Beril.
Terlihat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang sedang mengobrol mengalihkan pandangannya pada Mr. Vando, Mrs. Alena dan Beril.
"Ah... Ternyata kalian" Ucap kepala sekolah yang bernama Jovian atau Mr. Jo.
"Dan siapa nama mu nona?" Tanya wakil kepala sekolah yaitu Mike.
"Beril" Satu kata yang keluar dari bibir Beril.
"Ah... Maaf Mr. Jo dan Mr. Mike, Beril memang memiliki sifat dingin" Ucap Mr. Vando yang diangguki Mrs. Alena
"Nama panjangnya adalah Berilina Queen C Wilson" Tambah Mrs. Alena.
Membuat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah menegang kemudian mengangguk dan tersenyum pada Beril.
"Baiklah, karna kau baru datang dan pastinya membutuhkan istirahat. Silakan pegang bola crystal itu karna kita belum tau elements, dan yang lainnya yang berada di dalam dirimu." Ucap Mr. Jo
Beril pun maju dan menyentuh bola crystal itu dan keluarlah cahaya yang begitu terang setelah cahaya meredup bola crystal tersebut mengeluarkan tongkat sikit, tiara, dan kunci juga bola crystal yang berwarna pelangi membuat mereka kecuali Beril tercengang.
"Ba-bagaimana bisa" Batin mereka berempat.
"Ekhem" Deretan Beril pun menyadarkan mereka.
"Eh... Ekhem jadi kamu dikamar 292 di lantai 6 disana pun sudah ada teman sekamar mu, dan tiara itu bisa kau pakai dan kongkat itu milikmu." Jelas Mr. Jo
Beril hanya mengangguk dan tiba-tiba tiara dan tongkat itu menjadi satu dengan kalung milik Beril yang diberikan oleh orang tuanya titipan dari orang tua kandung Beril.
Dan saat Beril ingin mengambil kunci kamarnya tiba-tiba kunci itu sudah berada di telapak tangan Beril terlebih dahulu.
"Wow" Kagum ke empat guru itu.
"Ah... Yasudah, Mrs. Alena bisa tolong antarkan nona Beril ke kamar asramanya" Ucap Mr. Jo
"Ah.. Ya dengan senang hati, mari nona" Ujar Mrs. Alena.
Mereka berdua pun keluar meninggalkan ruangan kepala sekolah.
Sesampainya di lantai 6 tepatnya didepan kamar 292, Mrs. Alena mengetuk pintu itu dan tak lama terbukalah pintu itu menampilkan tiga gadis yang sedang tersenyum kepada mrs. Alena dan Beril.
"Yeyyy teman sekamar kita datang" Pekik mereka bertiga serempak mampu membuat Mrs. Alena dan Beril menutup telinga.
"Ekhem" Dehem Mrs. Alena dengan tatapan tajamnya.
"Eh... Hehehe maaf Mrs." Ucap mereka
"Nah nona Beril mereka teman sekamar mu" Ucap Mrs. Alena pada Beril yang diangguki.
"Dan putri dia adalah teman sekamar kalian, tolong jelaskan apa yang tidak di mengerti nya" Lanjut Mrs. Alena
"Ah... Tentu saja mrs." Ucap salah satu dari mereka yang berambut pink dan putih bermata pink.
"Baiklah putri, saya permisi dulu" Pamit Mrs. Alena dan setelah mendapat anggukan dari ketiga nya Mrs. Alena pun pergi dengan teleportasi
"Nah ayo masuk" Ajak gadis berambut coklat dan agak biru diujung bawah dengan mata yang berwarna merah dengan hitam di iris matanya.
Salah satu dari mereka pun yang berambut dan bermata biru terang menarik tangan Beril dan membawanya masuk kedalam, dengan semangat mereka memperkenalkan diri pada Beril.
"Hai nama ku Lenia Barsha Oceana putri dari Kerajaan Oceana atau kerajaan mermaid kamu bisa manggil aku Leni, punya elements air, gelembung, ligh, punya kekuatan melody, secret rose, dan Frower, punya kelebihan berbicara dengan hewan, telepati, melihat masa lalu dan masa depan. Keturunan mermaid, dan penyihir," Ucap gadis yang berambut pink dan putih bermata pink yang bernama Leni dengan senyum ramah.
"Aku Shantika Aeera Keisha Farrarezi putri dari Kerajaan Farrarezi kamu bisa panggil aku aeera tapi karna kita udah anggap kamu sahabat jadi panggil Rara aja, punya Elements Angin, tanah, tumbunan, dan es. Kekuatan Pengendali darah dan drak. Kelebihan Telepati, pendengaran tajam, membaca pikiran, dan teleportasi. Keturunan Malaikat, demon, dan bangsawan." Ucap gadis berambut coklat dan agak biru diujung bawah dengan mata yang berwarna merah dengan hitam di iris matanya bernama Aeera atau Rara dengan senyum tipis.
"Melvira Pyralis Michael putri dari Kerajaan Michael panggil aja Gadis, punya Elements Petir, cahaya, dan api.
Kekuatan Healing, melody, dan alam. Kelebihan Sihir, membuat senjata, teleportasi, dan telepati. Keturunan Malaikat, penyihir, dan bangsawan" Ucap gadis yang berambut dan bermata biru terang bernama Ralis dengan senyum cerianya.
Beril hanya ber 'oh' ria dengan cuek.
"Ekhem... Jadi nama kamu siapa?" Tanya Leni.
"Beril" Jawab Beril.
"Kamu punya elements apa? Kekuatan apa? Kelebihan apa? Keturunan apa?" Tanya Ralis beruntun.
"Eh Ralis jelek kalo nanya tuh jangan ke kereta api" Ucap Aeera.
"Biarin aja sih" Cuek Ralis.
"Jadi?"
"Ngak tau" Mendapat jawaban dari Beril membuat mereka melotot
"Kok nggak tau?" Pekik Leni
Mendapatkan tatapan tajam dari Ralis dan Aeera, Leni yang sadar pun hanya senyam senyum gaje.
"Jadi Beril kok kamu nggak tau?" Tanya Aeera heran
"Heem bukannya disini biasanya tuh, di ruangan kepala sekolah cek elements, kekuatan, dan kelebihan ya. Kalau keturunan kan dari keluarga?" Tambah Ralis
Beril tak menjawab hanya menatap mereka bertiga dingin.
"Emm ya udah, nggak paa. Kalo kamu pindahan dari mana?" Tanya Aeera tak enak.
"Bumi" Jawab Beril dingin. Membuat mereka menganggukkan kepalanya.
1 detik
2 detik
3 det-
"APA!!! DARI BUMI" Teriak mereka bertiga, Beril pun menatap mereka tajam karna terganggu dengan teriakan mereka bertiga.
"Ehh.hehehe maaf kelepasan" Ucap mereka bertiga lagi
"Hm"
Hening...
"Eh... Yaudah, kamu istirahat dulu aja." Ucap Ralis memecahkan keheningan.
"Ehh iya kamu istirahat aja yuk, kita tunjukin kamar kamu" Ajak Leni dan menarik tangan Beril menuju sebuah pintu kamar yang berwarna silver.
"Nah ini kamar kamu" Ucap Aeera pada Beril sedangkan Beril hanya mengangguk saja.
"Emm yaudah selamat beristirahat" Ucap mereka bertiga kompak lalu meninggalkan Beril di kamarnya.