Chereads / Queen Crystalina / Chapter 5 - Chapter 5

Chapter 5 - Chapter 5

"Jadi yang kita tau Wich academy ini adalah academy yang terelit dari academy lainnya dan satu-satunya academy yang berada di kerajaan crystal. Dan seperti yang kita tau, kerajaan crystal adalah kerajaan terkuat dan terbesar dari kerajaan lainnya, seperti kerajaan putri Aeera, putri Ralis, dan putri Leni. Kerajaan crystal pun mempunyai keturunan yaitu putri dari raja dan ratu kerajaan crystal yang kini tidak ada yang mengetahuinya kecuali para dewa dan dewi, dan seperti kita tau ada sebuah ramalan yaitu putri dari kerajaan crystal adalah seorang yang mampu mengalahkan raja kegelapan karna memiliki semua elements termasuk dari yang terlangkah, semua kekuatan dan kelebihan, juga keturunan dari dewa, dewi, bangsawan, penyihir, mermaid, dan yang lainnya." Ucap mrs. Alena panjang × lebar.

Aku pun hanya diam dan merasa tidak asing dengan nama 'crystal'.

"Ada yang bertanya?" Ucap mrs. Alena

Aku pun mengangkat tangan ku karna penasaran dengan nama putri dari kerajaan crystal.

"Ya silakan Beril"

"Siapa nama putri itu?" Tanyaku datar.

Mrs. Alena tersenyum dan berkata. "Untuk itu kau bisa mencari di buku perpustakaan"

"Baiklah waktu saya habis karna saya hanya mengajar 30 menit, dan selamat beristirahat" Ucap Mrs. Alena kemudian ia pergi dengan teleportasi.

"Hai Beril yuk ke makan" Ajak Leni hanya ku angguki saja karna aku pun merasa lapar mengingat kita tak sarapan pagi karna kejadian tadi membuat kita langsung bersiap-siap dan bel masuk sebentar lagi berbunyi.

Saat kita sampai di cafetaria semua meja penuh sampai suara seseorang memanggil Leni yang tak ku ketahui bersama ketiga temannya, sekali lagi tangan ku ditarik olehnya menuju mereka.

"Hai" Sapa Leni dan Ralis ceria

"Hai juga" Balas mereka kecuali salah satu dari mereka yang berwajah datar.

"Hei kau pun sama seperti ku berwajah datar"

Suara itu hem, sepertinya ia juga bisa membaca pikiran, dan akupun mengunci pikiranku sendiri agar tak ada yang bisa mendengar batinku.

"Itu siapa?" Tanya lelaki itu yang memiliki rambut hampir persis dengan milik Leni yang membedakannya hanya mata dan juga rambut yang sedikit berwarna biru.

"Oh, ya kenalkan ini sahabat baru kita namanya Berilina Queen C Wilson" Jawa Ralis. Sahabat? Aku tak pernah memiliki sahabat karna tak percaya mungkin aku akan menganggap mereka teman, ya hanya teman, entah nanti kedepannya.

"Owh... Pantas saja aku merasa asing, dan perkenalkan nama Urvilla Viko Oceana, panggil aja Viki, kakak dari Leni" Ucap lelaki tadi yang ternyata kakak dari Leni bernama Viko.

"Aku Gavin Arhad Garcia panggil saja Gavin, pangeran dari kerajaan Garc" Ucap lelaki berambut merah bercampur hitam dengan mata yang berwarna merah yang bernama Gavin.

"Aku Ariko Picky Hancher panggil aja Riko, pangeran dari kerajaan Hanc" Ucap lelaki yang berambut coklat dan juga mata yang berwarna abu-abu beriris biru yang bernama Arik.

"Arya" Ucap lelaki datar yang tadi sempat membaca pikiranku, yang berambut merah terang, dengan mata yang berwarna merah beriris abu-abu.

"Ck, maksudnya Ararya King Lavanta, panggil aja es berjalan dari kerajaan Lavanta" Ralat Gavin, membuatku memutar bola mata malas memang apa peduliku, membuat ketiga teman ku tertawa terbahak-bahak.

Aku pun segera memesan makanan dengan mengucapkannya dalam hatiku dan makananku pun sudah berada di meja, jika kalian bertanya kenapa aku tau cara memesan makanan di academy ini? jawabnnya adalah karna aku tadi sempat melihat beberapa murid yang mengucapkan pesanan makanannya dan tak lama makanan yang dia ucapkan pun muncul.

Beril Pov end

.....

Author Pov

Hufttt... Entah sudah berapa kali Beril menghela nafas, sampai ia mendengar dering telfonnya, yang ia buat sendiri ya Beril bisa membuat alat elektronik dan itu sangat canggih ia juga bisa membuat senjata nya sendiri seperti pedang, belati, dll. Ia di ajari oleh sang daddy membuat itu semua itu.

Beril pun mengambil telfonnya yang ternyata ada videocall dari sang mommy, ia pun mengangkat nya dan menampilkan wajah sang mommy dan daddynya.

"Hai sayang" Sapa mereka dengan senyuman

"Hai juga mom, dad" Balas sapa Beril dengan senyum tipisnya.

"Lagi apa sayang?" Tanya Friska

"Tiduran aja"

"Owh, kamu disana udah dapet temen belum atau kamu ngejauh lagi?" Tanya sang Friska lagi terkekeh

"Ah... Mommy" Rengek Beril

"Hahaha..." Tawa mereka berdua.

"Ih kali-

"BERIL" Teriakan seseorang di balik pintu memotong ucapan Beril.

"Siapa sayang?" Tanya Girdan

"Teman sekamar daddy" Jawab Beril sambil berjalan ke arah pintu. Saat membuka pintu sudah ada Aeera, Ralis, Leni yang sedang berdiri didepan pintu dengan senyuman khas mereka.

"Kenapa?" Tanya Beril

"Hehehe... Nggak papa kita cuman mau main di kamar kamu aja" Jawab Ralis mewakili. Sedangkan Beril hanya mengangguk malas meladeni mereka bertiga, ia pun kembali ke kasurnya karna mengingat vidcall mom, dan daddynya yang masih tersambung, Beril pun mengambil laptopnya yang tentunya rancangan dia sendiri, leptop yang bisa berubah menjadi kecil Beril pun menekan tombol yang terdapat di leptop itu dan menyambungkan telponnya ke leptop.

"Wah.. Itu siapa kok bisa ada orangnya?" Tanya Leni polos membuat Friska dan Girdan terkekeh.

"Hahaha..." Tawa Girdan dan Friska meledak saat melihat wajah bingung dari salah satu teman anaknya.

"Ck, ini tuh ke punya kita tau. Ya nggak Ril? " Tanya Aeera.

"Hm."

"Oh... Ya mereka siapa?" Tanya Ralis

"Orang tuaku" Jawab Beril singkat

"Yang berada di bumi?"

"Hm"

"Ouh... Hay paman dan bibi" Sapa teman-teman Beril

"Hay juga cantik"

"Nama kalian siapa?" Tanya Friska

"Namaku Aeera bibi" Ucap Aeera

"Aku Leni bibi"

"Kalau aku Ralis yang paling cantik bibi"

Sontak membuat Friska dan Girdan tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha... Yasudah ini sudah malam sebaiknya kalian tidur"

"Oke, paman dan bibi"

"Kamu juga tidur sayang jangan larut larut tidurnya"

"Iya mom"

Dan vidcall pun terputus, Aeera dan yang lainnya pun sudah kembali kekamar mereka masing-masing, begitu pula Beril yang sudah siap untuk tidur.

Beril Pov

Beril

Beril sayang

Princess ibunda

Suara itu terdengar jelas ditelingaku suara terus memanggilku tapi siapa kenapa aku seperti tidak asing dengan suaranya.

Beril kemari sayang

Suara itu kenapa siapa.

'Sayang ibunda disini'

Suara itu tepat berada dibelakangku membuatku berbalik dan melihat seorang perempuan dengan berpakaian khas kerajaan dengan crystal yang menghiasi gaun itu dan tiara yang sangat indah dikepalanya dan senyuman yang indah dibibirnya, tapi tunggu kenapa wajahnya mirip sekali denganku hanya rambut dan mata ku dan dia saja yang berbeda.

"Siapa kau?" Tanyaku datar

Senyum itu perlahan memudar namun tak lama kemudian ia tersenyum lagi walau terlihat agak terpaksa dan entah kenapa aku merasa sakit saat melihat senyum paksa itu, aku pun merubah ekspresi wajah ku menjadi lebih santai dan senyum tipis. Tapi aku yakin dia melihat senyumku terbukti dari senyumannya yang semakin lebar, dan ia berkata masih dengan senyumnya.

"Aku ibundamu."