Chereads / love is beautifull / Chapter 9 - chapter 8

Chapter 9 - chapter 8

Malam itu , aku mencatat semua keperluan yang di butuhkan pada saat acara bakti sosial , lalu setelah selesai mencatat semua keperluan , aku pergi ke ruang keluarga menghampiri ayah dan bunda yang sedang duduk menonton tv.

" yah , bun , aku mau ngomong " kataku.

" mau ngomong apa sih kay " jawab bunda.

" ginilo bun , kan sekolah aku mau ngadain bakti sosial terus aku butuh orang yang nyeponsorin kira-kira ayah sama bunda mau nggak ?"

" wah bagus itu , ayah sih mau jadi seponsor nya "

" kalau bunda gimana ?" Tanya ku.

" bunda juga mau-mau aja sih kay " jawab bunda.

" kira-kira kapan acara nya ?" Tanya ayah .

" besok sabtu ayah sama bunda datang ya " kataku.

" pasti dong " jawab bunda.

Kemudian aku pergi ke kamar dan menelepon reno untuk ngabarin kalau ayah sama bunda mau nyeponsorin acara bakti sosial nya.

" hallo " kusapa reno di telepon.

" hallo kay " sapa balik reno.

" ada apa ?" Tanya reno.

" aku cuma mau ngasih tau kalau ayah sama bunda mau nyeponsorin acara bakti sosial di sekolah kita " jawabku.

" wah bagus dong kalau gitu "

" iya semoga acara kita lancar "

" iya ya udah kalau gitu kita lanjut besok aja ya lagian udah malam nih sebaiknya kamu istirahat "

" ya udah kalau gitu aku aja yang tutup teleponnya "

" iya "

Lalu , aku menutup teleponnya dan pergi tidur.

Pagi itu , reno menjemput aku pergi ke sekolah naik motor , karena nanti sepulang sekolah aku dan reno mau pergi belanja untuk keperluan bakti sosial .

Di sekolah , waktu jam istirahat aku datang ke kelas reno untuk mencarinya , ternyata sesampai di kelas reno dia nya tidak ada di dalam kelas dan aku bertanya kepada ciko yang sedang berdiri di depan pintu kelas ,  ciko adalah teman sekelas reno bisa juga dia di bilang sahabat nya reno karena mereka berdua cukup dekat .

" cik , gue mau nanya dong " kataku.

" iya , mau nanya apaan kay ?" Jawab ciko.

" reno dimana ya kok nggak ada di kelas ?" Tanya ku.

" oh reno tadi kata nya dia mau ke aula " jawab ciko.

" ya udah gue mau susulin reno " kataku .

Lalu , aku pergi ke aula nyusulin reno , sesampai nya di aula aku melihat reno sedang duduk sendiri di bangku sambil memandang laptop, aku pun langsung bergegas masuk dan menyapa nya .

" hai " kusapa reno.

" hai "

" lagi ngapain ?" Tanya ku.

" lagi nulis skenario drama nih " jawab reno.

" mau aku bantuin ?"

" nggak usah nanti kamu capek "

" ha ha ha , apaan sih masak ngetik aja capek kan nggak nulis tangan "

" oh iyaya , ha ha ha "

" terus gimana mau di bantuin nggak ?"

" nggak usah aku bisa sendiri kok "

" ya udah kalau gitu aku nemenin kamu aja di sini "

" ya udah duduk sini " kata reno sambil mengambilkan aku bangku untuk duduk.

Lama kelamaan aku merasa bosan karena hanya duduk diam melihat reno yang sedang  mengetik skenario drama , dan saking bosan nya aku  sampai tertidur , dan lagi-lagi kejahilan reno pun keluar dia menjahili aku sama seperti kejadian yang waktu di toko buku , reno mencoret-coret wajah ku dengan memberi gambar kumis seperti kucing , dan awalnya saat aku bangun aku belum menyadari hal itu dan reno pun setiap kali memandangku dia selalu ketawa sampai akhirnya aku curiga melihat keanehan reno , dan aku langsung mengambil handphone dan mengaca di layar nya ternyata reno menjahili ku dan aku marah dan langsung membalas nya aku mencoret juga wajah reno , awalnya reno sempat lari-lari untuk menghindar dan aku pun terus mengejar reno sampai kena dan kami pun merasa bahagia dengan kejadian itu dan kami bisa tertawa bersama dengan begitu lepas .

Bel pulang sekolah pun berbunyi , reno datang ke kelas ku untuk mengajakku pulang .

" yuk kay " kata reno.

" iya bentar aku beresin buku dulu " jawabku.

" ya udah sini aku bantuin biar cepat beres " kata reno sambil merapikan buku ku yang berserakan di atas meja .

" makasih " kataku.

" udah selesai nih yuk pulang " kata reno.

" yaudah yuk " jawabku .

Lalu , aku dan reno pergi pulang , dan saat di halaman sekolah ada anak dari kelas lain yang sedang latihan basket dan tanpa di sengaja bola basket nya melayang sampai keluar pagar lapangan basket , dan hampir saja bola itu mengenai kepala ku , untungnya reno sigap dan langsung menangkap bola itu .

Siang itu , cuaca nya  cukup panas, saat di jalan sebelum aku datang ke toko untuk belanja keperluan bakti sosial , aku dan reno mampir dulu di warung bakso pinggir jalan untuk makan siang dulu .

" bang , bakso nya dua mangkuk sama es teh nya dua gelas " kata reno kepada abang bakso nya .

" siap mas silahkan duduk dulu " jawab abang bakso nya.

Lalu reno pergi duduk di samping ku.

" kamu udah izin sama bunda kamu kalau nanti kita pulang sore ?" Tanya reno.

" udah kok " jawabku.

" bagus deh kalau gitu takut nya nanti kalau kamu belum bilang di sangka nya kamu aku culik kan tadi berangkat ke sekolanya aku yang jemput , ha ha ha "

" nggak papa kalau yang culik orang nya kayak kamu "

" loh kok malah seneng kalau aku yang nyulik kamu "

" iya nanti kan bisa ketemu kamu tiap hari "

" gombal aja sih kamu tuh kay "

" ha ha ha , ketularan kamu tukang gombal "

Tidak lama kemudian abang bakso nya datang mengantarkan pesanan kita .

" makasih bang " kata reno.

" sama-sama " jawab abang bakso.

Kemudian setelah selesai makan bakso aku dan reno pergi ke toko untuk membeli perlengkapan bakti sosial , aku dan reno membelinya  di toko teman ibu nya reno , di toko itu aku dan reno bisa memilih dengan begitu puas karena di tokonya menjual berbagai barang yang sangat bagus-bagus , selesai dari toko , aku dan reno datang ke tempat print untuk membuat brosur tentang bakti sosial .

Waktu pun tak terasa , dan hari pun sudah sore , aku dan reno pun bergegas pulang karena sudah terlalu cukup lama kita berada di luar , sore itu adalah sore yang cerah aku pulang bersama reno dengan menaiki motor nya di iringi dengan angin sore yang begitu sejuk dan di panyungi langit senja.