Hari ini Chaeyoung terlambat lagi, ia membawa banyak kertas ditangan nya. Ia berlari seperti biasa nya sampai tak sadar satu dari kertas nya terbang entah kemana.
Jennie ngambil kertas yang jauh tepat didepan nya, ia membaca isi kertas itu siapa tau penting.
"Hasil Penelitian Busan Art Museum di susun oleh Park Chaeyoung" monolog jennie. Seperti nya ini penting, ia harus mengembalikan ini. Ia berjalan ke fakultas seni yang berada di seberang fakultas nya.
"Apa kau mengenal Park Chaeyoung?" Tanya jennie ke salah satu orang yang ada di dalam fakultas seni.
"Oh, chaeyoung-ie kelas dia ada di ujung sana" jennie mengangguk dan berjalan ke arah kelas nya chaeyoung. Cukup terkenal juga dia sampai sampai hanya bertanya dengan satu orang, ia langsung mengenali nya.
Jennie menyembulkan kepala nya di kelas Chaeyoung, menurut pengakuan orang tadi kelas nya chaeyoung ada di ujung lorong ini. Sepi, itu yang pertama kali terlintas di otak jennie. Jennie membalikan badan nya, ia menyipitkan matanya untuk melihat orang yang diujung sana sedang berdebat sambil mencari sesuatu.
"Bodoh dimana kau menjatuh kan nya" omel lisa, Chaeyoung mengusap usap wajah nya. Sebenar nya teman nya ini niat bantu mencari atau niat memarahi dan memaki nya? Mati saja jika kertas penting itu hilang bisa bisa ia tak wisuda tahun ini.
"Park Pabo " ucap jisoo sambil menjitak kepala chaeyoung . Jennie memperhatikan musuh nya dari jauh, seketika ia menyunggingkan senyum nya.
Lisa menyenggol lengan jisoo "lihat ada jennie" bisik lisa . Jisoo seketika menegapkan badan nya melihat ke arah yang lisa tunjuk.
"Kita harus siaga, siapa tau mereka bertengkar lagi" ucap jisoo yang diangguki oleh lisa.
Chaeyoung memperhatikan arah pandang ke dua teman nya ini, benar saja ia melihat musuh nya berjalan ke arah nya. Chaeyoung sudah bersiap dengan suara nya, tiba tiba angin menghembus menerpa rambut jennie membuat nya berjalan seperti adegan Slow motion dimata chaeyoung, rambut nya terbang tak tentu arah. Chaeyoung tak sadar ia mematung saat melihat rambut jennie beterbangan seperti itu. Membuat nya tambah menawan, Chaeyoung langsung menggeleng cepat.
"Lisa-ya kebetulan kau disini, apa kau kenal. . ." Jennie melihat kembali kertas itu
"Park chaeyoung?" Lisa mengangguk dan langsung menunjuk chaeyoung yang ada di sebelah nya.
"Kau mencari ini kan?" jennie menyodorkan kertas milik Chaeyoung. Chaeyoung masih mematung melihat jennie di depan nya yang kelihatan lebih sopan dan lebih tampan kalau ia tak banyak tingkah.
Chaeyoung terkisap saat mendapat senggolan dari lisa "oh ya, apa tadi ?" Tanya chaeyoung sambil menggaruk tengkuk nya.
"Ini punya mu" chaeyoung menerima kertas itu, ia membulat kan mata nya. Ia langsung memeluk jennie sambil melompat kecil
"kau penyelamat ku " ucap nya masih melompat lompat kecil. Lisa dan jisoo yang sedari tadi memperhatikan mereka pun menggeleng kepala nya, chaeyoung seperti tak ingat kejadian kemarin saat ia hampir saja menghajar jennie.
Jennie merasakan debaran yang aneh, hati nya juga menghangat. "Hentikan itu!" ucap nya dingin, jennie tak sanggup merasakan debaran jantung nya lagi, Akhir nya chaeyoung melepaskan pelukan nya. tanpa pamit jennie langsung pergi sambil menyembunyikan wajah nya.
Ya Park Chaeyoung apa yang kau lakukan ? Chaeyoung terus merutuki diri nya di dalam hati, teman teman nya pun terus menggoda nya.
***
"Jennie kau bisa mengantar ku membeli kado setelah pertandingan basket nanti?" Tanya Irene, jennie pun mengangguk mengiyakan. Dosen pun datang, memberikan materi materi tak penting menurut jennie.
Ia menopang dagu nya, mengingat kejadian tadi pagi. Tiba tiba jennie terkekeh, Irene yang ada disamping nya menatap jennie heran.
"Hei jenn?" Irene melambai kan tangan nya di depan muka jennie, ia sedang melamun.
"Kim Jennie!" Dosen nya berteriak dari depan, jennie terkisap, ia kembali dari lamunan nya.
"A-ah ada apa Prof?" Tanya jennie dengan polos nya.
"Keluar dari kelas ku sekarang!" Teriak dosen nya itu.
"T-tapi apa salah ku?" Jennie bingung, ia memikirkan kesalahan nya. Dia tidak ribut dikelas kenapa ia harus keluar ?
"Keluar sekarang juga!!"Jennie pun bergegas keluar dari kelas nya.
"Dasar dosen aneh!" Gerutu jennie, ia menendang tempat sampah yang ada disamping kelas nya itu sampai berantakan. Ia duduk di kursi panjang di depan kelas nya. Jennie sedaritadi hanya melihat orang yang lalu lalang di depan nya. Daripada ia diam di depan kelas nya lebih baik ia latihan buat nanti tanding.
Akhirnya jennie memutuskan untuk ke lapangan basket. Ia mengganti pakaian nya terlebih dahulu. Ia manuruh baju nya di loker, dan mengambil bola basket kesayangan nya.
Jennie pun kembali ke lapangan basket outdoor dan mulai berlatih untuk nanti. Adik tingkat jennie pun mulai histeris saat jennie bermain basket di lapangan luar, mereka berbondong bondong memenuhi lapangan hanya untuk melihat jennie bermain basket.
Jennie sudah biasa seperti ini, awal nya ia merasa sangat malu di tonton adik tingkat nya, tapi sekarang ? Jennie masa bodo dengan orang orang yang menonton nya. Saat Jennie mencetak angka, semua nya bersorak heboh, ia pun hanya terkekeh melihat kelakuan adik tingkat nya itu.
.
"Sedang apa dia di lapangan basket ? Bukannya turnamen nya nanti sore ?" Gumam chaeyoung sambil memperhatikan jennie dari gedung fakultas nya.
"Dia sedang berlatih chaeng, dia jadi kapten nanti. Makanya dia berlatih begitu giat" ucap lisa berdiri disamping chaeyoung. Chaeyoung pun sedikit tersentak saat lisa disamping nya, ia hanya mengangguk kikuk.
"Kau nanti nonton kan ?'' Chaeyoung mengangguk, pasti ia menonton pertandingan itu .
"Iya sudah kalau seperti itu, aku akan bergabung dengan jennie untuk latihan" chaeyoung mengangguk, membiarkan lisa pergi ke lapangan
***
Pertandingan pun di mulai, chaeyoung dan jisoo mencari tempat yang strategis untuk menonton teman nya itu.
Mereka menikmati tontonan nya itu, banyak sekali orang nya yang berteriak nama jennie. Bahkan chaeyoung dan jisoo terkekeh saat mendengar teriakan 'Kim Jennie Merry Me'. Jennie yang mendengar nya pun hanya menggelengkan kepala nya.
Jennie yang di bawah lapangan pun sesekali melihat ke arah tempat duduk chaeyoung, sesekali juga ia memperlihat kan gummy smile nya ke chaeyoung.
"Lihat lah, sedari tadi jennie melihat kearah kita terus" ucap jisoo berbisik di telinga chaeyoung.
"Tidak, hanya perasaan mu saja. mungkin dia melihat kearah yang lain" elak chaeyoung, padahal ia juga merasa kalau jennie melihat kearah nya terus menerus. Chaeyoung pun melihat ke arah belakang nya, tepat sekali ada gadis yang bersama nya waktu kejadian di kantin itu, mungkin jennie memperhatikan nya bukan diri nya.
Jennie terus menerus menunjukan kemampuan nya, entah apa yang membuat nya seperti ini. Ia merasa, ia harus melakukan itu untuk menarik perhatian seseorang. Tepat beberapa detik sebelum peluit dibunyikan jennie mencetak dua angka untuk tim basket nya.
Peluit pun di bunyikan tanda permainan berhasil, kampus nya menang telak. Pemain yang lain nya langsung mengerubungi lapangan untuk memberi selamat.
"Kerja bagus jen. Selamat" lisa mendekati jennie yang berada di tengah lapangan dan menjabat tangan jennie.
"Terima kasih sudah bekerja keras bersama ku, lisa" setelah itu lisa pamit untuk menemui yang lain.
Jennie pun senang, saat melihat orang sekitar nya yang terlihat sangat senang. Jennie tersentak kaget saat ada yang menutup mata nya. Orang itu hanya diam tak mengeluarkan suara. Jennie terus meraba tangan yang menutup mata nya itu.
"Chaeyoung-ssi tak usah seperti ini, jika kau ingin memberikan selamat untuk ku" jennie melepas tangan itu dari mata nya, dan membalikan badan nya. Jennie sedikit tertegun karena tebakan nya salah. Lagi pula kenapa juga jennie berharap kalau itu chaeyoung ?
"Ternyata kau Irene, ku kira siapa" Irene memberikan jennie handuk untuk mengelap keringat nya. Jennie menerima handuk itu dan mengelap keringat nya. Hati Irene sakit saat mendengar nama Chaeyoung, sakit saat tau jennie memikirkan gadis blonde itu. dan tanpa mereka sadari, chaeyoung sedari tadi melihat interaksi mereka.
"Kau jadi mengantar ku kan ?" Jennie mengangguk, lagi pula di awal dia sudah bilang akan mengantar kan Irene untuk membeli kado.
"Kau ke mobil ku duluan, aku akan bersih bersih dulu" jennie memberikan kunci mobil nya ke irene agar ia bisa menunggu nya dengan leluasa.
.
"Maaf lama, tadi ada pengarahan" ucap jennie sambil memasang seatbelt nya. Irene hanya mengangguk. Lagi pula tak begitu lama ia menunggu di mobil jennie. Akhir nya mereka berangkat ke mall terdekat.
Jennie membelokan mobil nya masuk ke dalam parkiran mall. Mereka turun dari mobil, irene langshng menghampiri jennie dan memeluk lengan nya.
"Kau ingin membeli kado untuk siapa?" Jennie memecah keheningan, canggung sekali rasanya. Jennie melepas pelukan irene dilengan nya. Irene hanya tersenyum kecut saat jennie melepas pelukan nya.
"Untuk ibu ku, sebentar lagi ibu ku akan berulang tahun. Kau harus datang nanti, ibu ku ingin melihat mu secara langsung"
"Aku usahakan akan datang" ucap jennie sambil tersenyum. Jennie berjalan dibelakang Irene, sambil memainkan ponsel nya.
Tiba tiba Irene mendengar nama itu, siapa lagi kalo bukan nama Chaeyoung. Ia mengedarkan pandangan nya mencari sosok itu. Tepat sekali, mereka tak jauh dari tempat irene berdiri. Irene langsung memeluk lengan jennie posesif lagi dan berjalan memasuki toko perhiasan.
Chaeyoung pun sempat melihat jennie dan irene disana, melihat irene yang memeluk lengan jennie posesif. chaeyoung mendengus saat irene bertatapan dengan nya, seperti tatapan meledek bagi chaeyoung.
"Lisa-ya ada ketua tim basket mu disana. Apa itu pacar nya? " ucap chaeyoung sambil menunjuk arah toko perhiasan.
"Nama nya Kim Jennie, chaeyoung. Lalu kenapa ? Kau mau ribut lagi dengan nya?" Lisa terkekeh. Hati nya sedikit memanas saat lisa tidak menyangkal masalah kekasih. Apa benar itu kekasih nya? Chaeyoung menggeleng cepat. Menghilangkan pikiran aneh nya itu, lagi pula apa urusan nya ? Kenapa ia jadi memikirkan jennie?