Chereads / when we young / Chapter 4 - WWY -4-

Chapter 4 - WWY -4-

"Lisa-ya kau tau dimana kelas nya jennie?" Chaeyoung duduk disamping lisa yang sedang makan itu. Lisa pun sedikit tersedak saat chaeyoung menanyakan jennie

"Ada apa ? Tak seperti biasa nya kau mencari nya ?" Selidik lisa

"Aku hanya ingin mengembalikan baju nya. Jadi cepat katakan dimana kelas nya jennie" lisa mengangguk sambil meminum minuman nya.

"Fakuktas Ekonomi, di lantai tiga, kelas nya tepat di ujung koridor sebelah kiri" chaeyoung pun berdiri mengambil sesuap nasi goreng lisa yang sedari tadi memanggil nya untuk di cicipi.

"Gomawo lisa-ya" chaeyoung pun bergegas ke Fakultas Hukum dengan mulut yang masih mengunyah. Di jalan ia terus menggumam kan 'Fakuktas Ekonomi, di lantai tiga, kelas nya tepat di ujung koridor sebelah kiri' ia terus mengulangkan kata yang sama itu sampai ia berada di lantai tiga fakuktas ekonomi. Tinggal belok kiri diujung sana kelasnya jennie.

"Jennie" teriak nya saat melihat jennie ada di luar kelas nya bersama adik tingkatnya. Mungkin ini alasan jennie kenapa ia jarang di kantin, menghabiskan waktu bersama degem degem nya, pikir chaeyoung.

Jennie yang merasa nama nya dipanggil pun menoleh ke sumber suara, gummy smile nya tak luput dari penglihatan chaeyoung. Chaeyoung tak sadar kalau sedari tadi ada satu tatapan yang tajam sedang melihat nya. Chaeyoung berlari menghampiri jennie.

Bugh

Chaeyoung jatuh telungkup, karena ada satu kaki yang menghalang langkah nya. Kepala nya membentur lantai cukup keras yang membuat nya kehilangan kesadaran nya. Terdengar suara tertawa yang menggema di koridor.

"Yak! Kenapa kalian tertawa ? Bukannya membantu!" omel jennie seketika orang orang yang menertawai chaeyoung diam. Ia pun menghampiri chaeyoung yang mesih telungkup dilantai. Jennie membalikan tubuh chaeyoung, ia mengangkat kepala nya dan merapihkan kan anak rambut nya terlihat lebam di area kening nya.

"Chaeyoung bangun, ini tidak lucu sama sekali" ia menepuk nepuk pipi chubby chaeyoung.

"Chaeyoung-ie" ucap jisoo yang kebetulan lewat, ia langsung menghampiri chaeyoung yang berada di pangkuan jennie. "Ada apa ini ?" Jisoo menatap jennie yang panik itu.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, bantu aku membawa nya ke UKS" jennie membawa chaeyoung ke UKS, jisoo membawa paperbag yang tergeletak disana.

Jennie membaringkan chaeyoung di kasur UKS "kau tunggu disini dulu, aku akan membuatkan nya minum" jisoo pun mengangguk ia menyeret kursi disana agar ia bisa duduk disamping chaeyoung.

Tak lama chaeyoung membuka mata nya kembali, dan melihat jisoo yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Kau yang membawa ku kesini ?" Tanya chaeyoung sambil mencoba mendudukan diri nya di kasur.

"Ya, aku dan . . ."

"Aish, dasar anak itu bukan nya bertanggung jawab. Ini kan ulah 'fans fanatik' nya" chaeyoung menyela perkataan jisoo, ia memijit pelipis nya. "Apa masih ada yang sakit?" Tanya jisoo. Chaeyoung menggeleng.

"Sudah lah aku ingin kembali kekelas" chaeyoung turun dari kasur dan buru buru keluar dari UKS. "Tapi chaeng ? Tunggu lah sebentar" ucap jisoo sambil mengikuti chaeyoung sambil membawa paperbag tadi.

"Tunggu apa lagi? Apa kau tak mau masuk kelas?" Chaeyoung membuka pintu UKS kasar.

"Kau sudah bangun?" Ucap jennie yang berdiri tepat di depan pintu UKS sambil membawa air putih hangat. Chaeyoung mendengus kesal.

"Ini minum lah" jennie mengulurkan tangan nya memberikan gelas ke chaeyoung. "Aku tak butuh" ucap chaeyoung sambil mendorong keras gelas yang dipegang jennie. Air itu tumpah ke baju jennie. Jisoo terkejut melihat chaeyoung yang seperti itu, ia bingung antara ingin membantu jennie atau menyusul chaeyoung.

"Kau tak apa?" Ucap nya sambil mengibas kan tangan nya di baju jennie yang basah.

"Aku tak apa" ucap nya sambil menunjuk kan senyum nya. Siapa pun yang melihat senyum jennie pasti akan terpanah. Seperti jisoo saat ini diam sebentar untuk menikmati senyum jennie.

"Masuk lah, akan ku obati dulu luka mu" ucap jisoo menyuruh jennie masuk ke UKS, jennie pun menurut. Ia duduk di kursi dekat ranjang sedangkan jisoo sibuk mencari obat oles.

"Buka kancing baju mu!" titah jisoo

"D-disini ?" Jisoo mengangguk. Memang dia mau buka baju dimana ? Di depan fans fans nya yang gila itu ? Jennie pun membuka satu persatu kancing atas nya, ia malu ini pertama kali nya ada orang yang melihat badan nya langsung.

Jisoo mendekat, ia membuka salep yang dia bawa. Ia mengoles kan salep di dada jennie yang memerah akibat terkena tumpahan air hangat tadi. Jennie pun menahan nafas nya, wajah mereka berdua terlalu dekat sampai jennie bisa merasakan nafas mint jisoo.

"Sudah selesai, ganti lah baju mu nanti kau sakit. Maaf atas perlakuan teman ku" jisoo memberikan paperbag itu, dan pamit pergi ke kelas nya.

.

Chaeyoung sedang menyiram tanamanan nya bersama ibu nya, ini hal rutin yang ia lakukan bersama ibu nya setiap sore saat ibu nya sedang berada dirumah.

Ibu park yang sedang mengguting rumput itu perhatian nya teralihkan saat ibu nya melihat gadis yang membawa buket bunga diwajah nya. Ibu park langsung menyenggol lengan anak nya. Chaeyoung langsung mendongak melihat kearah pandang ibu nya. Ia menaikan satu alis nya, siapa dia? Apa jangan jangan perampok yang sedang menyamar ? Chaeyoung mengarah kan selang nya ke arah orang itu. Jaga jaga siapa tau orang jahat.

"Maaf, siapa ya ?" Ucap chaeyoung saat jennie berhenti tepat di depan nya. Jennie menurunkan sedikit buket bunga nya yang menampilkan hanya mata nya. Jennie bisa melihat jelas raut muka chaeyoung berubah cepat.

"Mau apa kau kesini?" Ketus nya ia melipatkan tangan nya di depan dada.

"Siapa itu chaeng?" Tanya ibu nya, jennie langsung menyingkirkan bunga itu dari muka nya.

"Aku jennie tante" ucap nya sambil menunjukan gummy smile nya. chaeyoung memutar bola mata nya malas.

"Jawab pertanyaan ku, kim" jennie menoleh ke arah chaeyoung, menganggu obrolan nya dengan ibu park ini.

"Aku ingin menjenguk mu" jennie mengulurkan bunga nya. Chaeyoung berdecih tanpa ada niat mengambil bunga itu.

"Kau ingin melayat atau ingin menjenguk? Pakai bawa bunga segala. Ayo bu masuk. Kau pulang lah" chaeyoung merapihkan selang selang nya di bawah. Ibu nya menerima buket bunga dari jennie tanpa chaeyoung tau.

"Tante boleh jennie ikut masuk?" Chaeyoung mendengar keinginan jennie itu langsung menegap kan badan nya.

"Tidak" ucap chaeyoung. Bersamaan dengan itu ibu nya sudah menarik jennie masuk kerumah melewati anak nya itu.

"Ya kim jennie keluar lah dari rumah ku!" Teriak chaeyoung dari taman nya.

.

"Kau mau minum apa jen?" Tawar ibu park . Jennie menggeleng. chaeyoung berjalan kearah ruang tamu dan mendudukan diri nya di sofa sebelah jennie.

"Tidak usah repot repot tante, aku kesini cuma mau memastikan chaeyoung baik baik saja. Tapi seperti nya dia memang baik baik saja" ucap jennie sambil melihat chaeyoung yang memajukan bibir nya, menggemaskan.

"Panggil ibu saja, tak usah pakai tante" ibu park itu mengedipkan sebelah mata nya dan pergi dari sana.

"Mwo?!" Chaeyoung kaget ibu nya berbicara seperti itu kepada jennie. Apa apaan si ibu baru juga kenal, lisa dan jisoo saja yang sudah kenal lama, ia tak meminta di panggil seperti itu. Jennie hanya terkekeh dengan permintaan ibu park ini.

"Apa masih sakit?" Jennie memiringkan badan nya untuk menghadap chaeyoung yang disamping nya. Ia mengulurkan tangan nya untuk memegang memar di kening chaeyoung . Chaeyoung malah mendorong dada jennie.

Jennie mengaduh kesakitan, gadis park ini mendorong nya tepat di luka yang ia buat tadi pagi. Chaeyoung panik, ia tak tau kalau jennie ada luka di dada nya.

"Apa yang sakit?" Tanya chaeyoung sambil memegang lengan jennie. Jennie pun tak absen untuk menatap mata chaeyoung sedekat ini.

"Ini " ucap nya sambil memegangi dada nya. Chaeyoung merasa di permainkan ia kembali memukul dada jennie lagi.

"Yak! Pabo" ringis jennie. Chaeyoung melihat jennie yang kesakitan dengan tatapan bingung nya.

"Apa benar itu sakit?" Tanya nya polos, jennie hanya mengangguk sebagai jawaban. Jennie masih memegangi dada nya kadang ia meringis juga.

Apa luka di dada nya gara gara aku menumpahkan air panas yang ia bawa tadi? Chaeyoug yang ingin memastikan itu menarik jennie masuk ke kamar nya.

"Buka kancing baju mu" jennie melebarkan matanya, apa kata nya tadi ? Buka kancing ? Mesum sekali gadis ini .

"Apa yang mau kau lakukan ?"Jennie langsung menyilangkan tangan nya di depan dadanya.

"Yak jangan berpikiran macam macam. Aku hanya ingin melihat luka mu" jennie menggeleng cepat. Ia tak mau menunjukan nya.

"Kita sama sama perempuan, jennie. Aku yang membuka nya atau kau sendiri" chaeyoung menatap tajam jennie. Mungkin sedikit mengancam jennie akan mau membuka nya. Tapi nihil jennie masih tetap menggeleng.

"Baik lah, kalau itu mau mu. Aku akab membuka kannya untuk mu" chaeyoung berjalan mendekat ke arah jennie yang terus mundur kebelakang. Jantung nya memompa dua kali lebih cepat mana mungkin dia melakaukan hal itu. Ayolah jen katakan tidak jangan diam saja.

Punggung jennie sudah menempel dengan tembok ia tak bisa kemana mana sekarang. kedua tangan chaeyoung sudah ada di kerah nya. Jennie menelan ludah nya kasar. Tangan chaeyoung semakin turun ke arah dada nya. Jennie tidak kuat lagi menahan debaran ini.

"T-tidak tidak. Biar aku saja" jennie menahan tangan chaeyoung yang hampir melepas kancing atas nya. Jennie perlahan membuka dua kancing atas nya. Ia menarik satu sisi baju nya agar chaeyoung bisa melihat luka nya.

Chaeyoung menyentuh luka jennie itu, ia berfikir apa ini akibat nya dari kejadian tadi pagi?

"Apa ini karena ulah ku?" Jennie mengangguk pelan sambil menggigit bibir bawah nya. Bukannya apa apa ia merasa perih saat jari chaeyoung ada diatas luka nya.

Chayoung mendongak menatap jennie yang sedang menatap nya. Pandangan nya terkunci dimata indah itu. Cukup lama mereka saling memandang dan saling mengagumi wajah orang di depan nya tanpa orang itu mengetahui nya.

Tanpa sadar jennie perlahan memajukan kepala nya. Chaeyoung yang melihat pergerakan dari jennie pun memejamkan matanya. Entah dorongan dari mana jennie berani melakukan hal itu kepada chaeyoung. Tiba tiba . .

"Chaeng, ada jisoo ingin bertemu dengan mu" teriak ibu nya dari luar, untung nya ibu nya tak langsung masuk, kalau iya ibu park ini bakalan melihat adegan yang hampir merusak mata itu.

Chaeyoung langsung membuka matanya dan menoleh kearah lain. Ia malu, kenapa dia memejamkan mata nya seperti itu. Chaeyoung pun langsung keluar dari kamar nya. Sedangkan jennie ia merapihkan baju nya kembali, takut disangka yang tidak tidak. Ia membututi chaeyoung keluar sambil sesekali menampar pipi nya sendiri. Jennie-ya kenapa kau berani sekali hampir melakukan hal itu.