Chereads / when we young / Chapter 3 - WWY -3-

Chapter 3 - WWY -3-

Jennie menyibakan selimut nya berjalan gontai menuju kamar mandi. Rasa malas nya menjadi dominan jika tak ada kelas tapi ia harus pergi ke kampus untuk menyelesai kan tugas nya. Ingin sekali ia berada dirumah tidur seharian, tapi tidak bisa. Kalau kata ayah nya 'calon CEO tidak boleh malas malasan, urus diri sendiri aja malas, gimana nanti kalau mengurus perusahaan ? Bisa bisa bangkrut perusahaan yang dipegang'. Ya jennie akan menggantikan ayah nanti menjadi seorang CEO.

Jennie keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di kepala nya. Ketukan di pintu membuat atensi jennie teralih kan.

"Sayang, sarapan dulu ayo. Ibu tunggu di bawah ya" ucap ibu nya dari luar. Jennie hanya berdehem, ia segera menyelesaikan aktifitas mengeringkan rambut nya.

Jennie turun dan sarapan dengan keluarga nya. Jarang jarang ayah nya dirumah seperti ini, biasa nya juga ayah nya tidak di rumah dan hanya mengurusi bisnis nya saja. Meja makan ini adalah tempat ayah bercerita apa pun itu, akan membutuhkan waktu yang lama bagi jennie di meja makan ini.

Jennie akhir nya pamit dengan kedua orang tua nya, ia mengambil tas nya dan juga kunci mobil nya. Ia bergegeas menuju cafe dekat kampus nya.

"Maaf telat" ucap jennie pada teman teman nya. Jennie mendudukan diri nya di samping irene, tak ada tempat lagi selain di situ.

"Ya tak apa, Kau ingin pesan apa? Biar aku yang pesankan " ucap irene sambil berdiri, jennie mencegah nya dan menggeleng "biar aku sendiri saja" jennie bangun dari duduk nya ke meja kasir.

Betapa terkejut nya ia yang muncul dari meja kasir adalah chaeyoung. Ya gadis blonde yang menyebal kan itu. Jennie melamun sambil menatap chaeyoung.

"Kau mau pesan apa nona ?" Ucap chaeyoung sambil melambaikan tangan nya di depan muka jennie. Jennie belum kembali dari lamunan nya. Chaeyoung yang sedikit kesal menggebrak meja kasir nya itu membuat jennie kembali dari alam lamunan nya. Ya walaupun itu membuat hampir semua pengunjung nya terkejut.

"Kau mau pesan apa ?" Ucapnya ketus. Jennie langsung melihat daftar menu yang terpajang diatas dinding.

"Aku ingin milkshake dan cheesecake" chaeyoung mengangguk, ia menyuruh pelayan yang lain untuk membuatkan pesanan jennie.

"Kau sudah lama bekerja disini?" Tanya jennie

"Apa urusan mu?" Jennie diam, benar juga apa kata gadis di depan nya ia tak ada urusan dengan hal itu. Jennie pun menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Ingin rasa chaeyoung tertawa terbahak bahak disini, tapi ia harus menjaga sikap di depan karyawan karyawan nya. Ia ingin menjadi contoh yang baik di depan karyawan nya.

"Aku hanya kerja part time disini, ya mungkin aku bekerja disini dari cafe ini selesai di bangun" ucap chaeyoung yang tak tega melihat jennie jadi salah tingkah. Chaeyoung meletakan pesanan jennie di depan nya agar jennie dengan mudah mengambil nya. Jennie pun kembali ke tempat duduk nya sambil membawa nampan berisi pesanan nya

Irene yang melihat apa yang terjadi pun semakin tak mau kehilangan jennie nya. Ia langsung memeluk lengan jennie lebih posesif dari kemarin, kadang juga irene menyandarkan kepala nya di bahu jennie. Jennie yang menerima perlakuan dari irene itu hanya diam, sudah biasa.

Yang membuat chaeyoung geram adalah melihat jennie yang biasa saja saat irene mengecup leher nya. Chaeyoung yang melihat itu hanya menatap dengan tatapan jijik. Tak boleh ada yang mesum di cafe ku, chaeyoung memanggil karyawan nya untuk membuatkan milkshake lagi.

Karyawan itu kembali dengan membawa milkshake ditangan nya. "Kau tunggu sebentar disitu" chaeyoung memasukan obat pencuci perut ke dalam minuman itu dan mengaduk nya

"Ini, berikan ke orang yang memakai sweater hitam di meja paling ujung, bilang kalau dia adalah pelanggan ke satu juta" karyawan nya hanya mengangguk, mengikuti arahan dari chaeyoung. Ia pergi ke meja jennie dan menaruh minuman itu tepat didepan jennie.

"Apa ini? Aku tak memesan nya" tanya jennie yang kebingungan

"Selamat nona kau pelanggan ke satu juta hari ini" ucap pelayan itu sambil menunjukan ekspresi senang nya. Jennie mengangguk dan berterima kasih. Pelayan itu pun akhir nya kembali. Chaeyoung sedari tadi memperhatikan meja dimana jennie duduk.

"Ayolah minum itu, Ck. Aku ingin lihat mu menderita"

Chaeyoung menyeringai saat ada yang mengambil gelas itu dan meminum nya tanpa ada perasaan curiga. chaeyoung mengangkat salah satu sudut bibir nya. Ia berhitung didalam hati nya, saat hitungan nya berada di angka tiga tiba tiba Irene memegangi perut nya ia merasakan perut nya melilit, ternyata obat itu cepat sekali bereaksi nya. Ya orang yang minum itu adalah irene.

"Oops, malah kekasih nya yang kena" chaeyoung terkekeh sambil berjalan keluar cafe nya menuju ke kampus nya.

.

"Kenapa dia lama sekali ?" Jennie melihat kearah jam tangan nya, tiga puluh menit yang lalu mereka sudah menyelesaikan tugas nya tapi irene tak kunjung keluar dari toilet, teman teman yang lain nya juga sudah pulang. Jennie pun memutuskan untuk menghampiri irene di toilet.

" irene kau di dalam?" Teriak jennie di dalam toilet, irene pun keluar dari bilik toilet dengan wajah nya dipenuhi keringat.

"kau baik baik saja ?" Irene mengangguk, jennie menghapus keringat di dahi irene menggunakan ujung sweater nya. Ia pun mengajak irene pulang, tapi tiba tiba perut irene melilit kembali, ia segera masuk ke bilik toilet lagi.

"Kau pulang lah lebih dulu jenn, nanti aku menyuruh supir ku untuk menjemput ku" teriak irene dari dalam bilik toilet. "Kau serius tidak apa apa ?"

"Ya aku tak apa apa, pulang lah" Jennie pun dengan ragu meninggal kan irene sendirian disana. Ia pun keluar dari cafe sudah mulai hujan. entah lah belakangan ini hujan selalu turun. Ia menghela nafas nya kasar.

Jennie mengerat kan sweater nya, dan berlari menuju arah mobil nya terparkir. Ia memasuki mobil nya dan melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.

Ia melewati halte tempat chaeyoung turun. awalnya ia hanya iseng lewat sini padahal kalau lewat sini ia harus memakan waktu lebih lama lagi untuk sampai rumah, namun ia melihat gadis itu berdiri di halte sambil menggosok gosokan kedua tangan nya.

Jennie pun meminggir kan mobil nya, ia mengambil payung yang ada di kursi belakang. Jennie pun keluar menghampiri chaeyoung yang ada di halte.

Jennie memayungi chaeyoung, padahal tempat ini cukup teduh untuk berteduh. Chaeyoung mendongak keatas melihat siapa yang berada di depan nya.

"Jennie" ucap chaeyoung sambil gemetar bibir nya karena dingin.

"Ternyata kau mengenal ku" chaeyoung menangguk. Jennie pun melipat payung itu.

"Ya aku mengenal mu, kau teman nya lisa dan jisoo unnie kan ?" Jennie mengangguk membenarkan perkataan chaeyoung.

Setelah percakapan itu, hening hanya ada suara hujan dan gemuruh yang sali bersautan. Jennie pun posisi nya masih didepan chaeyoung, ia enggan untuk berpindah tempat.

Chaeyoung melihat kanan kiri nya siapa tau ada bahan untuk mengobrol. Tapi nihil, ia tak menemukan nya. Dan tak sengaja ekor mata nya melihat mobil yang sedang melaju cepat ke arah nya.

"Jennie awas!" Chaeyoung dengan sepontan membalikan badan jennie dan bersembunyi di balik badan jennie. jennie bingung sambil menatap mobil yang melaju cepat itu semakin menghampiri nya. mobil itu melewati genangan air yang ada di depan halte. alhasil jennie basah kuyup terkena cipratan genangan air yang ada di depan nya.

Tangan jennie mengepal, mata nya masih memejam "YAK! PARK CHAEYOUNG!" Ucap jennie emosi. Jennie langsung membalikan badan nya, ia menatap Chaeyoung yang tersenyum lebar ke arah nya "hehe, mianhae" ucap nya saat ia melihat baju jennie yang basah.

Ia ingin marah tapi tatapan mata chaeyoung yang membuat nya luluh.

"A-aku, aku akan bertanggung jawab" ucap nya saat jennie menatap nya tajam, bagi chaeyoung tatapan itu menakutkan. Saat hujan mulai mereda chaeyoung mengambil payung yang ada di tangan jennie dan membuka nya. Ia menarik jennie untuk berjalan disamping nya.

"Kita mau kemana?" Tanya jennie saat ia meninggalkan halte

"Kerumah ku. aku kan sudah bilang aku akan bertanggung jawab" ucap chaeyoung yang takut untuk menatap wajah jennie

"Tapi mobil ku disana" ucapnya polos, chaeyoung geram. Kenapa tidak bilang dari tadi, kalau gitu kan ia tak usah repot repot menunggu hujan reda. Chaeyoung pun malas menjawab ia melanjutkan langkah nya.

"Ibu, aku pulang" teriak chaeyoung saat membuka pintu rumah nya, tak ada balasan. Ia akhir nya membawa jennie ke kamar nya. Ia langsung berjalan ke arah lemari nya mengambil sweater dan celana levis.

"Ini pakai lah, semoga itu muat di badan mu. Aku akan membuatkan mu coklat panas" chaeyoung keluar dari kamar nya. Jennie pun membuka baju nya satu persatu dan memakai sweater dan celana nya.

Jennie mendudukan diri nya di kursi belajar chaeyoung. Ia pun mengedarkan pandanganya, kamar chaeyoung dominan warna pink berbanding terbalik dengan kamar nya yang dominan warna hitam itu.

"Jenn, apa kau sudah selesai?" Ucap chaeyoung dari luar kamar, jennie pun langsung membuka kan pintu kamar chaeyoung.

"Ini minum lah, biar badan mu hangat" chaeyoung menaruh nampan di atas nakas disamping tempat tidur nya dan memberikan jennie segelas coklat panas. Jennie pun meminum nya. Tak ada yang melanjutkan percakapan lagi setelah itu, hanya ada dua manusia yang sedang fokus dengan coklat panas nya sesekali jennie memainkan ponselnya.

"Chaeyoung"

"Jennie. Eoh kau duluan"

Jennie mengangguk kikuk, memalukan sekali menyebutkan nama secara bersamaan.

"Aku rasa, aku harus pulang. Irene meminta ku kerumah sakit. Lagi pula di luar hujan sudah berhenti. Kau mau berbicara apa? " jelas nya, chaeyoung pun menggeleng sambil tersenyum, tidak jadi lagi pula tidak penting.

"Tidak tak apa. Ayo aku antar" chaeyoung berjalan lebih dulu keluar sambil membawa nampan yang berisikan dua gelas kosong. Chaeyoung pun menaruh nampan itu di dapur. Sebelum ia melangkah kan kaki nya keluar bersama jennie, mobil ibu nya memasuki pekarangan rumah nya.

Ibu chaeyoung yang melihat ada orang asing di teras rumah nya langsung bergegas menghampiri nya. Jennie membungkuk sopan ke arah ibu Park di depan nya.

"Annyeong tante, aku Kim Jennie teman satu kampus chaeyoung" chaeyoung yang mendengar itu menyeringit, apa dia bilang ? Teman ? Sejak kapan ? Ibu park hanya tersenyum melihat jennie yang sopan ini

"Ayo jenn, nanti hujan lagi" ajak chaeyoung

"Tante, jennie pulang dulu ya" jennie membungkuk lagi dan pergi bersama chaeyoung ke tempat dimana mobil nya terparkir. Jennie memasuki mobil nya, ia menurunkan kaca mobil nya.

"Baju ku?" Jennie ingat baju nya masih tertinggal di ruangan serba pink itu.

"Besok ku antar" jennie pun mengangguk dan pamit pulang. Pulang ke rumah sakit tepat nya, katanya irene masuk rumah sakit karena minum milkshake beracun itu. Chaeyoung menatap mobil jennie yang menjauh "hati hati"