"Kalian semua kenapa ikut campur urusan rumah tangga pasien, hah!" teriak Gesang.
Nani maju mendekati Gesang lalu dengan berani dia menarik kerah baju Gesang, "Kita semua di sini sudah seperti keluarga, Dwi sudah aku anggap anakku sendiri. Kalau kamu mau mencari masalah sebaiknya jangan di sini. Aku tahu, perbuatanmu tidak bisa dimaafkan. Kalau kamu sudah tidak menginginkannya, ceraikan saja dia."
"Kau … kau …" Gesang terkejut sekaligus takut, wanita gemuk ini punya nyali juga.
Fara begitu melihat Dwi langsung berlari menaiki tangga, lalu memeluk wanita pesakitan itu dengan wajahnya yang sudah berlinang air mata.
"Mbak Dwi, tenang ya. Semua akan baik-baik saja." Kata Fara menepuk-nepuk pundak Dwi saat dia memeluk tubuh ringkih yang berdiri dengan kedua tangan gemetar.
"Fara, rasanya aku ingin mati." Jawab Dwi dengan suara pelan.
"Mbak, ada aku, ada Ibu Nani, ada Mirna, kami semua ada menemani Mba Dwi. Hm …"
