Chereads / DOKTER TAMPAN JATUH CINTA / Chapter 24 - Apa Kabar, Kak?

Chapter 24 - Apa Kabar, Kak?

Kakak, apa kabar?

Awas kau jika berhenti mengirimkan surat dengan perangko balasan kepadaku.

Aku dengar di sana hujan salju begitu deras, apa kau baik-baik saja. Tak apa jika saat ini kau tak bisa membalas suratku tapi kau harus menggantinya dua kali lipat.

Papi dan mami mengkhawatirkan dirimu.

Bisakah kau telepon kepada mereka. Kakak, kau sangat pelit sekali. Papi mengirimkan uang untukmu agar kau bisa menghubunginya. Hei ... apa yang kau lakukan .... Mami begitu merindukanmu.

Awas jika kau tak melakukannya.

Adikmu

Agnes.

----

Aku tersenyum membaca surat dari Agnes, kini ia sangat berubah sekali tak seperti dulu. Ada benarnya ketika kita berjauhan kita akan semakin dekat. Dulu Agnes sangat pendiam dan tak pernah banyak bicara tapi setelah aku jauh darinya ia lebih sangat perhatian kepadaku dan lebih banyak bicara tentunya.

Aku lupa, aku harus menelpon ibuku. Sudah lama aku tak mendengar suaranya. Agnes, sudah kubilang jangan mengirim kabar melalui pos akan datang terlambat dan benar saat ini musim telah berganti di sepanjang jalan Kempten bunga-bunga telah bermekaran dan kau menanyakan tentang badai itu. Agnes, kau memang keterlaluan.

Aku mengambil handphone dari saku celanaku dan menekan tombol nomor milik ayah, ibu tak pernah mau membawa handphone karena baginya tak berguna ia tak perlu membawanya. Ia hanya di rumah dan tak memerlukannya. Jadi aku menelpon ke nomor ayahku agar tak terlalu mahal biaya percakapan kita.

Semenjak di sini aku menjadi lebih perhitungan untuk hal apapun tentang pengeluaran. Banyak hal yang aku dapat di sini betapa aku ingat ketika aku masih di Indonesia aku terlalu banyak mengeluarkan uang untuk hal yang tak penting dan di sini aku menjadi lebih selektif. Tak lama kemudian suara ayahku terdengar dari seberang sana.

"Hallo.."

"Papi, apa kabar?"

"Adam."

"Iya."

"Syukurlah kau tak apa. Bagaimana keadaanmu Nak?"

"Aku baik Pap, Papi sehatkan?"

"Yah ... yah ... kapan kau pulang, kami sangat merindukanmu."

"Secepatnya Pap, aku akan berusaha agar cepat tuntas studiku."

"Yah, kau anak pintar."

"Mami, Mami ada Pap?"

"Tunggu ..."

"Hallo ... Adam."

"Mam ..."

"Mami merindukanmu, kau baik Nak, makan apa kau di sana, jaga kesehatan jangan larut malam kau tidur." Suara ibuku tak berubah dan masih sama seperti dulu. Ibu selalu mengkahwatirkan aku.

"Jangan khawatir Mam, aku baik dan orang tuaku di sini sangat perhatian padaku."

"Puji Tuhan."

"Mam, jaga kesehatan juga. Agnes di mana dia?"

"Adikmu sedang berada di Bandung, ada urusan bisnis di sana."

"Baiklah, salam untuknya yah Mam. Maaf aku tak bisa berlama bicara dengan kalian."

"Tak apa, asal kau sehat. "

"Mam, sehat selalu."

"Amin, kau juga."

"Bye Mam ... love you."

"Love you too."

KLIK ...

----

Profesor Alexander memberikan kami tugas perorangan. Aku hampir tak ada waktu untuk bertatap muka dengan keluarga Atmodjo. Hari-hariku sangat sibuk sekali, aku tak tidur karena harus mengerjakan banyak tugas dari para dosen.

Dan bulan ini bulan kesibukan kami. Banyak jadwal pratikum serta ujian bahkan makalah-makalah untuk presentasi kami yang akan kami ajukan sebagai thesis akhir perkuliahan. Aku sengaja mengambil full mata kuliah agar cepat selesai dan cepat pula kembali ke Indonesia.

Setiap hari kuhabiskan waktuku di ruang perpustakaan untuk mencari literature, hari libur pun aku tak pernah menggunakannya untuk berlibur seperti mahasiswa yang lainnya. Pernah salah seorang teman satu keyakinan denganku mengajakku untuk berkunjung ke Italia melalui jalur darat.

Namun aku tak pernah bisa ikut bersamanya, jangankan hari libur. Natal tahun kemarin saja aku masih sibuk dengan segudang makalah dan materi perkuliahan. Ibuku menangis saat itu ketika aku tak menelponnya dan terpaksa aku meminta maaf.

Natal kemarin aku habiskan hanya dengan mengerjakan semua tugas di rumah. Bapak Atmodjo pun tengah sibuk kali ini aku hanya sekali bertemu dengannya dan awal bulan ini mereka berdua terbang ke Amerika untuk menjenguk kedua anaknya dan kemungkinan bisa sampai satu bulan.

Mereka cuti dan menikmati liburan bersamaan dengan hari raya besar islam yaitu Idul Fitri. Aku sendirian di sini. Thesis ku sudah lima puluh persen selesai dan aku ingin cepat mengajukan presentasi. Aku mengambil judul tentang salah satu penyakit kelenjar yaitu kelenjar Hypertyroid yang tengah marak, dan profesor Alexander mendukung risetku ini. Aku selain ingin banyak mengetahui masalah dan pengobatan untuk penyakit ini.

Aku teringat Fara, yah Fara.

Bersambung ...