Di ruang kerja Kenan, Qia, Raka dan Kenan sedang makan bersama. Beberapa kali Raka mencuri pandang ke arah Kenan dan Qia yang fokus dengan makanan mereka. Raka merasa apa yang dilakukan Kenan tadi ada yang salah. Tidak seperti biasanya Kenan sengaja menarik tangan seorang wanita. Apalagi Kenan yang berwajah dingin dan yang selau berkata ketus pada Qia, sungguh aneh rasanya tiba-tiba Kenan menarik Qia masuk ke ruangannya.
Selesai makan, Qia pun langsung membereskan wadah bekas makanan kemudian merapihkan meja yang sedikit berantakan. Qia pun permisi pergi membawa piring kotor dan juga sampah. Kini di ruangan hanya ada Kenan yang sedang menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dan Raka yang masih terus menatap Kenan.
"Ada apa?" tanya Kenan sambil menolehkan kepalanya malas ke arah Raka.
"Apa kamu menyukai Qia?" tanya Raka memicingkan matanya menatap Kenan.
Kenan mengernyitkan dahinya, "Memangnya kenapa?"
"Jadi, kamu benar menyukai Qia?" tanya Raka memicingkan matanya.