Chereads / Have two Lives / Chapter 9 - 9. Luluhnya Hati Papi Daniel

Chapter 9 - 9. Luluhnya Hati Papi Daniel

Mamy menangis, "Denger pih, buat apa harta banyak jika meregut anakku, harta ga di bawa mati pap, selama ini mami mengalah, mami Diam meski hati mami sakit melihat anak mami menderita, yang terpenting bagi mami adalah kebahagian Daniel, jika Daniel bahagia dengan Putri, Mami akan mendukungnya!!! " kata Mami sambil menangis dan memeluk tubuh Daniel.

"Aku juga mendukung Daniel, jika papi mau ambil semua Harta papi silahkan, Aku ga mau kehilangan adik aku satu-satunya. " kata James. Papi menangis,, "Maafkan Papi mam, James, Daniel papa ga akan halangin hubungan kamu lagi." kata Papi memeluk Daniel. Daniel membuka matanya,, "Bener pap? Papi merestui hubungan Daniel dan putri? " kata Daniel sambil berkaca-kaca. "Ya, sayang, maafkan Papi udah bikin kamu menderita terpisah dari orang yang kamu cintai. " kata Papi.

"Ya, Pap. kasian Putri dia sekarang sedang hamil, dan sakit karena muntah-muntah terus, Putri juga di rawat disini, Dokter aku mau di rawat seruangan dengan istriku, bisakan dok, " kata Daniel. "bisa sekarang suster bisa pindahkan ke ruangan Putri." kata Dokter.

"Apa, Putri Hamil, Papi akan dapat cucu, semoga cucu ku kali ini perempuan karna James udah kasih Papi 2 jagoan. "Iya, pih mami juga pengen nya gitu" kata mami Bahagia.

Akhirnya Daniel di dorong menuju ruang VIP, ketika pintu di buka Putri kaget Daniel dan keluarganya masuk ke dalam. "Sayang, Papi sudah merestui kita" kata Daniel di sambut tangis haru Putri. Papi mendekati Putri memeluk dan mengusap rambut Putri. "maafkan Papi, sayang" kata Papi. Putri semakin menangis, Mami juga memeluknya, "jaga cucu mami baik-baik yah sayang, dan mencium kening Putri. Putri merasa bahagia sekali. keluarga Putri dan Keluarga Daniel saling berjabat tangan dan berpelukan.

Daniel satu ranjang dengan istrinya, karena Ranjangnya besar bisa untuk berdua, dua-duanya di infus sehingga tidak bebas bergerak, namun mereka bahagia bisa bersama.

Keluarga Daniel dan keluarga Putri berpamitan untuk pulang, mereka sengaja tidak di tunggu, untuk saling melepas rindu, dan ada suster yang berjaga yang siap jika di butuhkan.

Setelah ruangan sepi, Daniel menatap Putri penuh kerinduan di elusnya wajah Putri, "Kamu kangen aku ga, Put" kata Daniel, "Aku kangen banget, setiap malam aku menangis, ingat kak Dani" kata Putri. "Aku juga Put, aku ga mau makan, ga mau minum, bentuk Protesku pada Papi, hingga akhirnya pingsan dan da di bawa ke Rumah sakit." kata Daniel.

"Sekarang kita sudah bersama, kak Dani makan yah aku suapi," kata Putri. Daniel hanya mengangguk. Putri pun menyuapi dengan tangan yang tidak di infus, mereka makan berdua, Lalu minum dan minum obat, setelah itu mereka tidur saling berpegangan tangan karna untuk berpelukan terhalang oleh infusan.

"Put, aku bahagia sekali bisa bersama kamu lagi, apalagi aku akan punya anak dari kamu, bahagia sekali rasanya," Kata Daniel sambil memiringkan tubuhnya dan mengecup pipi Putri. "Aku juga bahagia sekali, kak" kata Putri. mereka tidur dengan pulasnya hingga pagi.

Pagi-pagi suster Datang, membersihkan kamar Daniel dan putri minta di lepas infus karna sudah segeran, suster menelpon dokter dan dokter memperbolehkan, mereka mandi berdua, setelah segeran mereka sarapan tidak lupa makan obat, Putri tumben ga muntah-muntah, mungkin karena Bahagia bisa bersama Daniel lagi, mood nya baik, makan nya banyak begitu juga dengan Daniel.

Setelah Dokter memeriksa mereka boleh pulang, Daniel menelpon keluarganya, mereka pulang ke rumah besar, di jemput sama James.

Mereka menyambut Daniel dan Putri dengan sukacita, kamar mereka sudah di siapkan, Mommy masak, makanan kesukaan Daniel juga kesukaan Putri, mereka begitu memanjakannya, Putri bahagia dengan sambutan keluarga Daniel.

"Sayang di makan sayurnya, ini sayur kesukaanmu Put," kata Mommy. "Iya mom makasih, Puput makan yah,, ehmm enak banget mom," Kata Putri. "Iya makan yang banyak, sayang biar bayinya sehat" kata Daniel, setelah makan mereka beristirahat di kamar.

Di dalam kamar Daniel berbaring, Sambil memeluk Putri, "Aku kangen banget Put,, aku,, aku pengen itu boleh ga? " kata Daniel malu-malu. "Mau apa sayang," Kata Putri pura-pura ga ngerti. "Daniel mengusap lembut bagian inti Putri "Aku mau ini, sayang, udah lama banget, ga akan apa-apa kan sama dede bayinya? " kata Daniel ragu.

Putri tersenyum, "Gapapa kok sayang, asal kamu pelan-pelan jangan kasar" Kata Putri membelai wajah Daniel. "Ya, sayang, aku akan pelan, " Kata Daniel bahagia yang mendapat lampu hijau dari Putri.

Daniel mencium bibir Putri, dengan Lembut, kemudian mencium lehernya memberi kissmark disana sambil tangannya membuka kancing baju Putri satu persatu hingga lepas semuanya, mencium puting dan menghisapnya membuat Putri semakin menggelinjang dan mendesah. "Ooughhh sayang... " kata Putri. "Ya sayang mendesahlah desahanmu sangat indah" kata Daniel berbisik di telinga Putri.

"Sayang boleh aku masuk sekarang," Kata Daniel yang sudah tidak sabar daritadi batangnya sudah menegang dan Keras, "Ya sayang, masukkan yang.. " kata Putri yang sudah ga sabar di masuki Daniel. mereka saling memuaskan,, erangan dan desahan saling bersahutan di siang hari menambah panas cuaca hari ini.

Setelah beberapa kali Daniel mengeluarkan sperma di rahim Putri, mereka kelelahan dan tertidur,, hingga sore hari mereka bangun, mandi dan keluar rumah, Daniel mengajak Putri berjalan-jalan di komplek perumahaan elite tersebut, Rumah di komplek itu sangat besar-besar, Daniel mampir ke rumah kakaknya yang tak jauh dari rumah orang tuanya.

"Waah kita kedatangan pengantin baru, Bunda," teriak James, Iren membawa Alan dan Alen yang sudah mandi sore ke ruang tamu, "Putri, Daniel Gimana keadaan kalian sudah sehat? " Tanya Iren "Alhamdulilah kak," kata Putri dan Daniel. "Om main yuk" Kata Alan dan Alen, "Sebentar sayang, Om mau ngobrol sama Ayah kalian dulu yah, mainnya sama tante Putri dulu," kata Daniel.

Iren mengajak Putri dan anak-anak ke ruang keluarga, mereka bermain sambil makan cemilan, "Kak, Rumah yang papi siapkan untuk aku terlalu besar, untuk sementara aku mau tinggal di Apartemenku aja dulu, kira-kira Papi marah ga yah? " tanya Daniel. "Dan lebih baik kamu tinggal di rumahmu,, itu lebih nyaman dan dekat dengan rumah kakak dan papi, mami, kalo istrimu mau melahirkan ada apa-apa kita siap bantu, kalo di Apartemen kalo ada apa-apa susah, Dan" kata James. "Ya bener juga kak" Kata Daniel.

"Kapan kamu Pindah, Rumahnya udah siap pakai ada pembantu juga, kamu tinggal tempati aja, tuh 3 Rumah dari sini." Kata James. "Besok deh aku pindah, aku mau main dulu sama ponakanku" Kata Daniel.

Daniel dan Putri main hingga magrib lalu berpamitan pulang untuk makan malam sama Mami dan Papi.

Di meja makan, Daniel minta ijin sama Mami dan Papi. "Mom, Pap, besok aku pindah ke rumahku boleh ga? "kata Daniel. "Memangnya kamu sudah sehat betul, Putri juga sudah sehat? " Kata Papi. "Sudah Pap "Kata Daniel di balas anggukan Putri. "Ya kalo sudah sehat, kuat, Papi dan Mami ijinkan jangan lupa, sering main kesini," Kata mami, "Oke mam," Kata Daniel.