Chereads / Have two Lives / Chapter 10 - 10. Pindah Rumah

Chapter 10 - 10. Pindah Rumah

Keesokan Harinya pagi-pagi Daniel dan Putri Pindah ke Rumah baru, mereka mengundang keluarga, teman dan sahabat untuk acara Syukuran, ada ibu-ibu pengajian yang mendoakan rumah tangga mereka, mendoakan bayi mereka, dan tausiah dari pak ustadz.

Daniel dan Putri sangat bahagia, mereka senang bisa berkumpul dengan teman-temannya, Dayu, siti, Edo dan Joko ga menyangka Sahabatnya yang selama ini kerja bersama ternyata seorang konglomerat. "Duh kok sekarang aku jadi sungkan sama kamu Dan, ga kaya waktu kita sama-sama jadi pelayan." kata Joko. "Jangan sungkan- sungkan joko, kita semua sama, aku masih Dani yang dulu," kata Daniel sambil memeluk pundak Joko. di sambut tawa semua temannya.

Ketika acara selesai semua berpamitan, begitupun dengan keluarga Daniel dan Putri, para pelayan membersihkan semua ruangan. Putri dan Daniel beristirahat karena lelah. "Put besok kamu ikut ke Perusahaanku yah, aku akan menhenalkanmu pada semua karyawanku " kata Daniel. "Ya, kak tapi jangan ganggu aku malam ini yah aku lelah dan mengantuk," kata Putri sambil memejamkan matanya. "iya sayang, istirahatlah" kata Daniel sambil memeluk Putri dari belakang, merekapun tertidur dengan pulasnya.

Keesokan harinya, Putri bangun subuh bangunin suaminya dan sholat subuh berjamaah, Putri merasa bahagia, Daniel cepat belajar Agamanya dari mulai sholat, mengaji dan bersedekah. seperti hari ini mereka akan pergi ke beberapa yayasan anak Yatim untuk memberikan santunan.

"Put, kok semua anak panti pada kenal kamu" kata Daniel, "Aku dari sebelum kenal kamu, kenal mereka duluan, sayang" kata Putri. "Ooh pantesan." kata Daniel. "nanti kita rutin setiap bulan kesini yah Put, ingatkan aku kalo lupa" kata Daniel, di balas anggukan dan pelukan oleh Putri.

Putri merasa bersyukur mempunyai suami yang sesuai dengan harapannya, sesuai misi dan Visi hidupnya dengan hidup Putri. setelah mengunjungi beberapa Panti mereka ke kantor, Daniel mengenalkan Putri sebagai istrinya kepada semua karyawannya, Veni yang merasa kebakaran jenggot mendengar Pujaan hatinya sudah menikah.

Veni marah, cemburu, di otaknya bagaimana ia bisa mendapatkan Bos nya itu. Veni sedang sibuk dengan pikirannya ketika dia di tanya Putri, "maaf mba Pantry sebelah mana yah, aku mau bikinin kopi buat suamiku" kata Putri. "Biar saya saja bu yang bikinin kopinya, " kata Veni. "Makasih yah" Kata Putri.

Veni membuat kopi buat Daniel, dan segera mengantarkan ke ruangannya, di dalam ruangan Putri sedang bercanda dengan Daniel, mereka tertawa dengan riang, membuat Veni semakin kesal.

"Sayang ada meeting hari ini di Hotel Marriot, kamu ikut yah, Kita booking 1 kamar biar malam ini kita bulan madu di sana," kata Daniel. "kita sudah bulan madu di Bali masa bulan madu terus," kata Putri. Veni mengetuk pintu dan meletakkan Kopi di atas meja. "ini pak kopinya" kata Veni. "makasih yah" kata Putri ramah. di balas anggukan sama Veni dan keluar ruangan.

Daniel, Putri dan Tara pergi ke Hotel marriot untuk meeting dengan klien. entah apa yang merasuki Veni, dia pergi mengikuti Bosnya, "Jika Putri hamil dan melahirkan anak pak Daniel, semakin tipis harapanku, akan ku buat Putri ke guguran oleh ulah suaminya sendiri.

sesampainya di Hotel, mereka menuju resto karna meeting nya sambil makan malam, Putri menikmati makanannya sambil sesekali memperhatikan meeting nya, setelah meeting selesai, mereka melanjutkan makannya,, kemudian klien nya pulang, begitupun dengan Tara. sedangkan Daniel dan Putri chek in menginap 1 malam di hotel Marriot, kemudian Veni menemui salah satu temannya, yang bekerja di sana " Anton jika bosku yang menginap di kamar 701 pesan minuman kamu masukan obat ini ke dalam kopinya, mereka bulan madu biar tambah Hot, ini imbalan buat kamu, ingat jangan sampai ketauan dan jangan bawa-bawa namaku" kata Veni.

tidak berapa lama Daniel memesan kopi dan jus stawberry, Segera Anton mengantarkan pesanannya dan memasukan obat yang Veni suruh tadi.

Daniel sedang berbaring di ranjang, sedangkan Putri membersihkan diri di kamar mandi ketika room servis mengantarkan pesanannya. tanpa curiga Daniel minum kopinya, pengaruhnya langsung terasa badannya terasa panas, hasratnya tak terbendung lagi. "Putri cepat, aku harus berendam, "kata Daniel. "Sebentar sayang, aku sudah selesai kok, "Kata Putri.

Putri membuka pintu kamar mandi di lihatnya suaminya sudah tidak memakai pakaian, di rabanya badannya begitu panas, "kamu kenapa, sayang" kata Putri. "Sepertinya seseorang salah memasukan obat ke kopiku, kamu jangan minum jus nya takutnya sama ada obat perangsangnya yang" aku akan berendam dulu untuk mengurangi pengaruhnya, kalo aku salurkan sama kamu sekarang takutnya, membahayakan dede bayi dalam kandunganmu, " kata Daniel,

Daniel berendam lama, membuat Putri khawatir. "Sayang, jangan terlalu lama nanti masuk angin," kata Putri. yang merasa kasian sama suaminya yang tersiksa butuh penyaluran.

Daniel keluar kamar mandi menggunakan handuk saja yang melingkar di pinggangnya, Putri memeluknya membuat Daniel merasa nyaman, sedangkan batangnya masih tegak mengeras, "Kamu butuh penyaluran sayang, aku siap jangan khawatir dedenya pasti kuat asal jangan terlalu lama, nanti aku bantu dengan cara lain yang penting kamu tidak tersiksa" bisik Putri di telinga Daniel membuat hasratnya semakin meninggi, kemudian mereka saling berciuman dengan panasnya, Daniel tak terkendali tangannya meremas gunung Putri kemudian melumatnya dan memberi kissmark di payudara, leher, dan perut putri.. tubuh putri penuh dengan tanda merah kebiruan,, Putri mencoba mengoral batang Daniel hingga keluar,, namun baru beberapa menit batangnya kembali mengeras, "maafkan aku sayang, boleh aku masuk" Kata Daniel dengan suara berat Putri menganggukan kepalanya, Daniel masuk pelan-pelan, namun lama-kelamaan ritmenya semakin cepat membuat keduanya mendesah dan mengerang,, "Ooougggghhh sayang... hingga keduanya Orgasme.

Setelah istirahat beberapa saat, tangan Daniel mulai menggerayangi lagi tubuh Putri, Putri yang baru beristirahat terbangun, "Sayang aku coba pakai tangan dan mulutku yah." kata putri yang takut kandungannya terganggu, akhirnya Daniel di puaskan dengan oral lagi.

hingga keduanya tertidur akhirnya hingga subuh, dan Subuh kembali tegang batang Daniel, Putri mengajaknya berendam di kamar mandi, sambil mandi mereka menyalurkan hasratnya kembali,, kemudian mandi besar dan sholat subuh. "Sayang maafin aku, karna aku kamu kelelahan" kata Daniel.

"Sayang sebaiknya kamu usut siapa yang memasukan obat di kopimu, pasti dia punya maksud, takutnya dia mengulangi kejahatannya lagi kalo tidak kita usut" kata Putri. Daniel segera menelpon Tara dan di suruh menyelidikinya. "nanti kamu kabari jika sudah kamu ungkap, aku mau pulang dulu tolong urus kerjaan kantor hari ini." Kata Daniel. "Siap bos" kata Tara.

Daniel dan Putri pulang ke rumah, Putri merebahkan tubuhnya yang lelah semalaman harus memuaskan hasrat suaminya. Daniel mengelus-elus kepala Putri hingga tertidur. dan ketika Daniel hendak memejamkan matanya, Tara menelpon, "Hallo bos yang melakukannya Veni Bos, apa yang mau Bos yang lakukan?" kata Tara. "biarkan dulu, biar besok saya yang urus dia." kata Daniel geram