derum motor sport saling bersahutan terdengar memekakkan telinga, kedua orang dengan motornya sudah mencapai garis finish dalam waktu singkat
prok prok prok~
"tumben bisa ngalahin gue lang?" celetuk gadis yang ikut bergabung dalam balap liar itu sambil terkekeh
laki laki yang dipanggil lang menengok, tersenyum manis sambil menyugar rambutnya kebelakang.
"karena gue ganteng"
"apaan dah, pd banget. nyesel gue muji lo!"
lelaki itu terkekeh sembari menepuk pundak gadis cantik yang mengecutkan bibirnya kesal, "lagi males ngalah sama lo, mana taruhannya? 5 juta duit gue, ditambah duit lo 5 juta jadinya..."
"iya iya. bacot banget sumpah, noh minta ke bang Adri" cetus Aina lalu melenggang masuk begitu saja kedalam club yang ada disana
"loh udah selese tah balapannya? siapa yang menang? gue tadi keluar sebentar soalnya" tanya seseorang yang datang tiba tiba membuat Erlangga hampir terjungkal karena kaget
"haa? ohh, gue lah. lagi males ngalah sama tuh cewek" jawabnya santai sambil menunjuk pintu club
"bahasa lo ngalah! Aina emang hebat njir, sama kek cowoknya" kekeh Adrian lalu mengeluarkan amplop coklat tebal dari tas mininya, "nih 10 juta"
Erlangga menerimanya tanpa menghitung jumlah isi amplop itu, "thanks. gue mau balik dulu" pamitnya
Adrian yang baru saja menyalakan rokoknya memandang Erlangga terkejut, "tumben lo balik jam segini? kagak clubbing dulu? setidaknya party lah buat kemenangan lo"
Erlangga menghela nafas, "besok gue pindah sekolah. gak mungkin lah baru dateng udah telat. setidaknya cari muka dulu biar akhlak sama muka gue gak beda jauh, sama sama perfect"
"perfect gundulmu! lagipula lo ngapa dah harus pindah? perasaan baru sebulan lo pindah, harus pindah lagi?"
"gue udah pindah ke apartemen deket kantor gue, sekalian aja kan nyari sekolah yang deket?" Erlangga menaik turunkan alisnya sambil tersenyum menjengkelkan
"yang udah kerja ma beda ye?" cibir seorang dari 3 cowok dan 1 cewek yang datang dari arah club
"dompetnya tebel terus~" celetuk Geovindra menye menye
"udah ganteng, kaya, masa depan terjamin, bibitnya unggul, style keren, pinter, peka" puji Aliando geleng geleng takjub
"iya dong, gue gitu loh" ujar Erlangga besar kepala
"banyak minusnya" sahut Mario dingin
"mana ada"
"pertama, lo hobi mancing emosi orang. kedua, lo kepedean. ketiga, lo emosional. keempat, sifatnya berubah ubah. kelima, lo suka banget mabuk. keenam, omongan lo gak bisa disaring. terus juga kalo pdkt sama cewek, selalu aja berakhir dengan kata LO BRENGSEK ERLANG!" ujar Aina mendata satu persatu sifat Erlangga
"man-
"oiya, lo jomblo karatan. hidup udah 17 tahun, masih aja sendirian" potong Aina cepat tanpa membiarkan Erlangga mengeluarkan pendapat
"gue balik" jawab Erlangga singkat lalu melenggang pergi dengan motor sport nya begitu saja
"nah nah nah, emosian dia ma" cibir Aliando geleng geleng kepala
•••••