Chapter 3 - 3*

"Satou", katanya tersenyum memeluk pinggang satou dan melingkarkan kedua tangan mungil nya dengan polos. mereka sudah sangat dekat. ini seperti keseharian. kei yang manis dan polos.

"Satou~", serunya lagi lagi menunjukkan wajah ceria nya saat satou menungguinya duduk di taman ini. ia tersenyum. menutup rapat kedua matanya, rona merah tipis menghiasi manis wajah kecilnya itu. ia begitu rapuh. tapi juga begitu manis. membuat satou betah dan selalu merindukan nya , oleh karena itu ia selalu bersamanya.

suara manis itu mengema setiap hari sejak saat itu. satou selalu datang pada jam yang sama. dimana lelaki mungil itu menunggu di taman. ia sangat manis dan ceria. menunjukkan wajah mungil manis yang langsung tersenyum saat melihat satou datang. setelah pekerjaan nya, ia akan memantau kei.

secara sembunyi sembunyi. gadis berambut pink itu mengenakkan kerudung abu abu setiap harinya. ia melihat kei dari kejauhan. setiap ia kesana, kei selalu menyambutnya dengan senyuman manis itu. ketika ia datang. ia selalu menunjukkan dan memuji sesuatu dengan semangat.

***

disaat hari ini.. seperti biasanya. satou mendekat saat kei sudah sampai di taman seorang diri. duduk di ayunan taman yang sepi terbengkalai. karena zaman yang memakai sistem ini. aktifitas luar tidak lagi di perlukan. semuanya dari rumah saja. hiburan dari sistem. segalanya. bergantung seperti lintah pada sistem tidak jelas itu.

taman dan seluruh kota menjadi terbengkalai. dan tidak ada orang orang berkumpul sekalipun. kei selalu datang kesini seorang diri. pada jam yang sama, sepulang sekolah. satou tentu saja berpikir. ia merupakan pembunuh bayaran kelas atas yang sangat jenius.

anak berumur 8 tahun yang datang sendiri tanpa pengawasan. tanpa teman. awalnya satou membiarkan nya saja. kei tampak selalu bahagia. Hanya melihat senyum dan wajah cerianya saja sudah membuat satou merasa terisi. terisi oleh sesuatu yang hangat. hanya bersama kei saja, seluruh dunia nya yang hitam putih terasa penuh warna.

"satou~", katanya lagi. melebarkan senyum nya. ia memperlihatkan gambar yang ia lukis disekolah. ia selalu mengenakan ransel usang yang sama. seragam yang Selalu sama. dan , memakai ...jaket yang selalu sama..

"bagaimana menurut mu?" tanya kei tersenyum lebar menatap polos ke arah satou. "bagus sekali" satou Tersenyum tipis manis. ia mengelus surai biru tua kei. kei terkekeh lebar dan melanjutkan melukis beralaskan rerumputan. posisi mereka berada di taman. tengahnya, meskipun terbengkalai. taman ini masih tidak terlalu kotor ataupun hancur.

masih ada beberapa peralatan permainan yang tersisa disana. satou duduk di sebelah kei. bersimpuh. ia tersenyum menatap kei. ia hanya ingin melihat senyum kei. wajah manis kei yang tersenyum padanya. semua ekspresi nya itu. ia tidak perlu lagi berkeliling saat tidak ada pekerjaan.

ia... tidak perlu lagi memikirkan harus melakukan pembunuhan apa agar tidak merasa bosan.. sekarang ada kei disini. kei yang akan selalu ia lindungi. ia hanya ingin bersama kei. berdua saja tidak masalah. hanya kei..hanya kei...hanya kei...hanya kei... Seorang. dan selama kei bahagia . ia juga akan bahagia.

***

srek

.

.

.

.

tiba tiba angin berhembus. rerumputan dan berbagai hal berhembus secara bersamaan. termasuk beberapa helai rambut panjang satou yang sudah sampai sepinggang karena tidak dirawat. tetapi satou tetap Cantik. satou menutup satu matanya dan tangan kanannya membantu menyingkirkan rambut yang menghalangi penglihatannya itu.

dan saat itu juga, satou terdiam. kedua mata berwarna merah darah itu seketika terpaku. perasaan nya terasa ruwet dan kosong. karena angin berhembus itu ia bisa melihat pakaian kei tersibak sejenak sebelum ia menutup kembali. kei sedang berbaring tengkurap sedang asyik mengambar di rerumputan dengan ceria. tidak ada yang aneh.

rok kei tersibak. menampilkan celana pendek kei disana. tidak bukan itu. bukan itu yang membuat satou begitu terkejut. melainkan berbagai luka yang ada disana. seperti di tempelkan api, seperti...di sobek pisau..., dan berbagai luka dengan bermacam macam penyebab yang berbeda....disana.

kei tampak sedikit terganggu saat angin itu berhembus. rambut berwarna biru tua itu berkibar perlahan. kei tidur sadar dan lanjut mengambar seraya tersenyum lebar. satou terdiam. wajah nya seketika sangat datar dan memucat. kedua matanya melebar menatap dengan cepat ke arah lain.

tertutupi... seperti nya..ada disitu. siapa dia?. kenapa ia tidak sadar sejak awal?. ia membiarkan kei... terluka?. apa lukanya ada lebih banyak dari itu ..?, pikiran satou campur aduk seketika. senyuman tipis itu menghilang di gantikan tatapan datar dan kosong.

***

satou berdiri. kei menatap ke arah satou dengan tatapan polos saat satou berjalan tanpa suara sedikitpun. satou menatap datar dan tenang. kedua mata merah darah nya menatap penuh penekanan. meskipun satou tampak seperti biasa. ia hanya berdiri disana. menatap kei dengan kedua matanya.

"ada apa satou?" tanya kei. ia menatap polos. luka itu.., kei terluka. tapi ia masih tersenyum... wajah manisnya. kei terluka..., siapa?. kenapa?. kedua mata satou meneliti ke sekeliling tanpa berkata apapun. kei berdiri memandang polos ke arah satou. kedua mata besarnya berkedip dan ia mendekati satou dengan khawatir.

"ada apa satou?", Tanya kei lagi. satou tiba tiba meraih kedua pundak kecil kei. kei terkejut. satou menatap penuh teliti ke arah sekitar dan segera menyibak jaket kei. satou terdiam, tidak berekspresi apapun. disana... terdapat luka yang sama. lebih parah.

satou berjongkok menyamakan tinggi dengan kei. ia menatap kei dengan tatapan penuh kebencian dan dendam. ia sangat marah atas apa yang terjadi pada tubuh kei. tubuh mungil nya yang berharga.., kei tersenyum lebar tanpa di duga. ia menatap ke arah satou dengan seringai bengis nya.

"siapa yang melukai mu kei?" mendadak wajah manis dan cantik satou terasa begitu menyeramkan. beginilah satou yang ia sukai. ia akan mengunakan nya. satou menatap dengan tatapan kosong. ia memiringkan kepala nya dan mengeser rambut kei agar ceruk leher mungilnya terlihat jelas.

dan ...yah , satou benar benar marah sekarang. ia memang tidak mengunakan kekuatannya untuk kei. ia tidak akan pernah mau melukai kei. kei adalah hidup nya. ia merasa murka pada dirinya sendiri dan juga kepada orang yang berani menyentuh kei. tidak bisa dimaafkan...

***

tidak bisa.

***

tidak bisa..

***

tidak bisa..., ia harus mati..

***

ia harus mati..., secepatnya..

***

"kau mau membantuku satou?" seru kei menyeringai tidak lagi tersenyum manis. nada suaranya yang manis menekan. mendadak wajah polos imut nya berubah sedikit lebih kelam. ini lah kei yang sebenarnya. kedua matanya menatap tajam ke arah satou yang masih memperhatikan luka itu. kedua matanya yang menatap kosong dan penuh Kegelapan serta kebencian.

"tentu saja kei, aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu", satou menjauh. menatap kosong ke arah luka luka itu. tidak bisa. kei tidak boleh diperlakukan seperti ini.

***

"kalau begitu bunuh mereka, jangan sekali pun memberi ampun", seru kei. menatap dengan kedua mata biru nya mengelap ke arah satou. ia menyeringai penuh arti tetapi masih tampak begitu manis. rambut biru nya yang berkibar.

Sudah dimulai, saatnya pembasmian serangga...,..dan dimulai dari sana. tempat dimana ia sudah di bully selama beberapa tahun lamanya. ini saatnya mereka merasakan akibatnya.

.

.

.

.