Chapter 6 - 6*

satou melewati sebuah kelas disana. itu adalah kei!. satou berhenti di depan kelas itu. berdiri di dinding luar. dan sedikit memiringkan wajahnya agar dapat melihat isi dalam. senyum satou langsung mengembang. hatinya terasa terpenuhi lagi saat melihat kei sedang duduk di pojokkan sedang makan bersama teman temannya.

ah kei...ia begitu manis dan indah. hanya melihat kei saja hatinya bisa di penuhi keindahan seperti ini. kedua manik matanya yang selalu gelap dan kosong sedikit menyendu dan menatap penuh binar ke arah kei. ia masih berdiri disana hanya mengamati kei dari sana. ia hanya ingin menikmati momen ini saja setiap hari..

"hei kei?"

satou melihat kesana. bibirnya melukis sebuah senyum tipis cantik disana. wajahnya yang semula mengelap kini bersinar dengan cantiknya. satou memiringkan kepalanya terus terpaku tersenyum melihat ke arah kei. kedua tangannya mengenggam dinding itu. belum ada yang sadar.

kei tersenyum ceria disana. wajahnya yang manis memancarkan keindahan. ia melihat ke arah teman temannya yang berjumlah dua orang disana. mereka menatap ke arah kei dengan tatapan heran dan sedikit aneh. menatap ke arah kei dari atas kebawah.

"kenapa kau terus tersenyum seperti itu?" tanya salah satu temannya. eh, apa ini?. kei hanya terus tersenyum. ia menyantap makan siangnya. teman temannya merasa kei meledek. mereka langsung melempar makan siang nya itu. satou langsung terpaku.

pikirannya seketika kosong , ruwet. apa ini?. kei di apakan?. makan siangnya di lempar. satou merasa marah. senyumnya seketika luntur berganti dengan wajah kosong. kedua matanya menatap tajam ke arah kedua orang itu. wajah mereka berubah menjadi jijik.

"menjijikan tau!, kau tidak usah tersenyum seperti itu!" ejek anak itu. tidak ada guru disana. mereka menyangka kalau anak-anak akan akrab bersama. salah satu temannya itu melempar bekal kei hingga berserakan ke lantai. kei hanya diam, sambil terus tersenyum ia merangkak memungut makanan nya itu.

***

srek

***

tapi perbuatannya itu malah di perlakukan dengan sangat kasar. satou bisa merasa amarah melonjak. wajahnya semakin mengelap dan kedua matanya masih menatap ke arah kedua orang menjijikan itu. padahal mereka sama sama masih kecil, tapi mereka malah memperlakukan kei seperti hewan atau binatang. menjijikan. mereka menginjak punggung kei. salah satu temannya malah semakin mengacaukan makanan kei. kei hanya diam, terus tersenyum seperti sudah terbiasa. kei sudah...biasa?.

***

tidak terpuji..

***

seharusnya mereka saja yang menjadi binatang...

***

menjijikan...., tidak bisa di maafkan.

***

satou masih melihat. ia mengeram di dalam dirinya meskipun diluar tampak Sangat tenang. kei yang masih merangkak memunguti bekal makanan nya sambil terus tersenyum. salah satu temannya yang sudah melempar bekalnya kini malah dengan santai menginjak punggung kei.

"kau pikir kau bisa terus tersenyum?" tanyanya dengan nada di naikkan. ia tersenyum mengejek. "kei-ku" di perlakukan seperti itu. setiap harinya mungkin..., kei masih ada di bawah diperlakukan seperti budak dan hewan. tidak ada yang menolong. mereka malah ikut menonton seperti sebuah pertunjukan.

***

mereka semua...akan.. menerima..nya..jauh lebih buruk...lagi

***

anak itu masih belum menghentikan pembully an kejamnya. ia malah semakin memperparah dengan menarik paksa rambut kei hingga kei terpaksa berdiri. ia susah payah menahan senyumannya. helaian rambut panjang itu bertebaran kemana mana. kei kesakitan, tapi semua anak hanya diam melihat. beberapa ikut terkekeh pelan, beberapa kali tidak peduli dan .... beberapa lagi...malah menikmati.

"hahahaha!, kau pikir bisa terus tersenyum?" katanya mengejek. ia menarik kasar rambut kei. kei berusaha menyingkirkan tangannya tapi teman teman lainnya malah memegang tangan kei mengunci di belakang. mereka berdua ikut tertawa di atas penderitaan kei. mereka berdua menatap dengan wajah penuh senyuman mengejek.

satou bisa mendengar itu. ia bisa mendengar bagaimana suara suara kecil itu mengejek kei. bagaimana kerasnya dan tanpa belas kasihan sedikit pun mereka mengenggam tangan lembut kei yang sampai meninggalkan jejak merah disana.

***

plak!!!!!

***

suara itu mengema. dan untuk kesekian kalinya hening. tidak ada suara apapun. satou terpaku disana. kei..baru saja di tampar begitu saja. setelah itu teman temannya melepaskan kei yang bahkan tidak bergeming atau bereaksi. kei memegang pipinya sambil menunduk. wajahnya tidak dapat terlihat, tertipu rambut yang sudah berantakan.

setelah itu kei begitu saja di tendang hingga ia tidak bisa mendapatkan keseimbangan dan jatuh perlahan ke depan pintu kelas. ia merapatkan jaket yang ia pakai. hanya itu. kei menunduk, suara itu mengema dan semua orang hanya diam. mereka perlahan tertawa.

satou tidak tahan lagi. ia segera muncul dari tempat persembunyiannya. ia tidak tahan untuk diam saja melihat kei di perlakukan seperti itu. kei terjatuh di depan. tanpa siapapun yang mau menolong. mereka malah tertawa. satou memeluk kei. melihat tubuh rapuh nya yang memiliki lebih banyak lebam baru.

wajah satou terpaku. mengelap seketika. ia menatap ke arah kei yang masih menunduk. hanya terduduk disana, diam. Tidak mengatakan apapun. dapat terlihat disana bekas tamparan merah di pipinya. kei hanya diam, satou langsung memeluknya. kemudian menatap ke arah depan dengan wajah dan aura yang membuat semuanya seketika terpaku.

***

ia ingin membunuh...

***

membunuh semuanya..tanpa sisa..

***

mereka yang membully kei..

***

mereka yang hanya melihat kei...

***

mereka tidak pantas hidup..

***

pikiran satou berputar. wajah nya semakin kosong dan ia memeluk kei yang hanya diam. tidak merintih sedikit pun. hanya sebuah jaket usang yang melindungi tubuh rapuh nya itu. satou melirik ke arah kei di antara pundak kecil kei. "tenang saja kei, aku akan membalas mereka semua" seru satou. berbisik lembut dan kedua matanya langsung mengelap menatap ke arah depan. mata merah Semerah darah menatap kosong ke depan.

ia memeluk kei sekali lagi dengan hangat. rasa kebencian menguasai hatinya. ia tidak peduli lagi. sejak awal, hanya kei yang mengisi hatinya. jika semua manusia harus mati tidak masalah. selama ia bisa melindungi kei, selama..kei baik baik saja. dibalik sana, kei menyeringai tajam. kedua mata biru nya menatap ke arah depan sedikit menyipit. saatnya sudah tiba.

saat dimana permainan akan sepenuhnya berbalik. dan kalian akan mendapatkan ganjaran yang lebih buruk daripada kematian. saat saat..dimana kalian akan ikut dan tenggelam dalam merasakan penderitaan nya...

***

smirk

***

***