"Sa..yang"
"Jangan ngomong, aku gak sanggup denger suara kamu"
Lisa mengisyaratkan rasa sakit yang luar biasa untuk Ruby, tatapan sendu Lisa membuatnya sangat marah dengan kenyataan ini, kenapa Tuhan memberikan takdir yang menyakitkan untuknya dan Lisa.
"Aku laper sayang" ucap Lisa lemah.
"Issh, gak khusuk lagi aku sedihnya, bentar aku tanya dokter Zizi boleh makan apa gak?"
Namun gelengan dokter Zizi dari luar sana membuat Lisa cemberut, demi apapum jika masuk ruang ICU ini segala macam bentuk hal yang dia sukai pasti tak akan pernah bisa dia nikmati.
"Kesian, tadi sok gak mau makan sendiri"
Namun tawa lemah Lisa membuat Ruby lupa jika dia sedang merasa tak baik-baik saja, benar adanya jika berdua mereka akan menjadi obat satu sama lain.
"Kamu suka makan kadal gak?" Tanya Lisa iseng.
"Sakit aja nyebelin ya Poo"
"Ini napas aku gak sesak, buka ya"
Tatapan horor Ruby mengurungkan niat Lisa untuk melepaskan alat bantu pernafasan yang terpasang padanya.
"Gak jadi, hehe"