Chereads / Satu Kesempatan Lagi (Completed) / Chapter 5 - November : Hubungan Baru

Chapter 5 - November : Hubungan Baru

Beberapa minggu berlalu setelah itu. Renata meminta maaf pada Reinaldi karena telah menyebabkan Reinaldi putus dengan Firly.

"Firly udah move on dari gue." Reinaldi menatap langit-langit kamar apartemen Felix.

"Tahu darimana lo?" Felix menggumam. Dia ikut rebahan disebelah Reinaldi. Kejadian yang terjadi belakangan ini membuatnya sedikit stres.

"Dia jadian sama Daniel. Kating gue."

Felix lama terdiam. "Baguslah. Dia pantas mendapatkan cowok yang lebih baik dari elo."

Reinaldi tertawa getir. "Gue kok ngerasa kayak orang jahat. Emangnya gue kurang baik ya?"

Felix mendengus. "Lo pikir aja sendiri pake otak lo."

Reinaldi terbahak. "Gue seneng kalo dia akhirnya bahagia. Meski bukan sama gue."

"Yah elo move on juga dong."

Reinaldi memejamkan matanya. "Gue berencana mau nembak Renata."

"Oh ya. Lo yakin diterima?"

"Entah. Tapi, gue mau coba." Reinaldi mengangkat bahunya.

"Yaudah, moga beruntung. Kalo diterima sama Renata, anak orang jangan di selingkuhin lagi."

"Sial. Gue kan ga selingkuh sama Renata. Gue sama dia kan belum jadian waktu itu."

"Tapi, tingkah elo tuh udah kayak orang pacaran. Masih ngeyel aja. Udah tahu salah ya ngaku salah dong." Sahut Felix ketus.

Reinaldi nyengir.

***

Reinaldi membawa Renata makan malam romantis disalah satu restoran dihotel bintang 5. Disana dia menyatakan perasaannya yang diiyakan oleh Renata. Meski awalnya Renata merasa bersalah pada Reinaldi, namun dia tidak bisa memungkiri kalau dia jatuh cinta pada cowok itu. Apalagi Reinaldi selalu ada untuknya. Tidak ada alasan untuk menolak cowok itu.

Felix memberikan selamat pada Reinaldi dengan ogah-ogahan saat dia tahu sahabatnya itu berhasil jadian dengan cinta pertamanya di SMA.

"Kok lo ngasih selamatnya ga ikhlas gitu? Lo nyesel karena ga nembak Renata duluan?"

Felix mendelik. "Lo kira gue naksir sama si Renata?"

Reinaldi mengedikkan bahu. "Siapa tahu'kan."

"Idih. Gue kasih tahu ya, gue ga naksir sama sekali sama si Renata."

"Gue jadi penasaran deh, sebenernya cewek kayak gimana sih yang lo cari?" Reinaldi bersedekap.

"Ngapain lo penasaran sama tipe cewek gue. Emang kalo udah tahu elo mau bantuin cari?" Kata Felix.

"Ummm... Yah pengen tahu aja. Dari jaman SMA elo tuh yang paling jarang ngomongin soal cewek."

"Kayak ga ada kerjaan aja ngomongin cewek melulu. Udah ah, gue mau beli makan dulu." Felix menuju kios nasi tim dan berdiri mengantre karena kios itu cukup ramai.

"Kakak mau pesan apa?" Terdengar suara yang terasa familiar di telinga Felix, itu adalah Firly. Cewek itu berdiri bersebelahan dengannya.

"Eh, hai Felix." Firly menyapanya duluan tanpa beban. Padahal Felix sedang memikirkan apakah dia harus menyapa Firly atau lebih baik diam saja disituasi seperti ini, namun Firly malah lebih dulu menyapanya. Wajah cewek itupun tampak ceria.

Dalam hati, Felix diam-diam bersyukur, bahwa Firly tidak berlarut-larut terlalu lama dalam kesedihan. Patah hati bukanlah hal yang patut di tangisi. Akan ada hari esok yang lebih baik yang siap untuk di songsong.

Namun, disudut hatinya, Felix merasa kecewa. Entahlah, Felix tidak mau berspekulasi apa penyebabnya, tapi melihat kebersamaan Firly dan pacar barunya hari ini, sedikit membuatnya kesal.

"Kamu masih makan nasi tim?" Tanya Firly memandang piring berisi nasi tim ayam yang dipegang oleh Felix.

Felix cuma mengangguk. Daniel, pacar baru Firly merangkul pundaknya.

"Siapa dia?" Tanya cowok itu.

"Oh, dia teman aku, kak. Oh ya, udah pesan belum makanannya?"

Felix berlalu meninggalkan Firly dan pacar barunya di kios bakso tanpa mengatakan apa-apa. Firly memandang punggung Felix yang menjauh menuju bangkunya disudut kantin.