"Pa, Reza kenapa ya?" tanya Larisa lagi, gadis itu semakin gelisah di tempat duduknya. "Masa iya dia lupa ada janji sarapan bareng sama aku?"
"Dia gak ada ngirim pesan?"
Larisa tercekat, lupa belum mengecek kolom pesan. Larisa pun buru-buru memeriksa. Lalu dia mendesah pelan karena tak menemukan pesan apa pun dari kekasihnya itu.
Larisa menggelengkan kepala, "Nggak ada, Pa. Reza gak ada ngirim pesan tuh."
"Coba bentar papa hubungin Bu Karlina dulu ya."
Larisa seketika membulatkan mata, "Papa mau nanyain Reza ke mamanya?"
Anton mengangguk tanpa ragu. "Iya. Kenapa emangnya?"
"Kok bisa? Papa udah sedeket itu emang sama orang tuanya Reza?"
Melihat putrinya tampak syok, Anton menyeringai lebar, "Iya dong. Kamu pasti kaget kan?"
"Kok bisa sih? Jangan-jangan kalian sering ketemuan di belakang aku ya?"
