"Kau lihat kan sekarang. Keluargaku hancur," bentak Johan.
Johan meninggalkan Aruni yang terdiam di tempat. Laki-laki itu bergegas mengambil jaket serta kunci motor. Menarik Aruni untuk segera keluar dari rumahnya. Marah, sedih, dan merasa bersalah berada dalam raganya dalam waktu yang bersamaan. Ini hal yang paling ditakuti olehnya.
Saat netranya melihat Aruni, dirinya seketika menarik pergelangan tangan putih itu keluar rumah. Banyak pasang mata yang melihat keduanya, tapi masa bodoh bagi Johan. Ia menarik nafasnya panjang sebelum menyalakan mesin motornya. Meninggalkan satu kalimat sebelum akhirnya meninggalkan Aruni yang ditatap para tetangga. "Pulanglah dengan taksi,"