Arum mencoba menghubungi nomor Chika, tapi ponselnya tak aktif. Perasaan Arum sudah tak tenang, dia tak tahu harus mencari Chika kemana. Dia mencoba membuka isi tas Chika, mencari ponselnya. Dan memang benar, ponsel Chika tak aktif.
"Maaf, Chika jika aku lancang mengaktifkan ponselmu,"
Sembari menunggu ponsel Chika aktif, Arum menghampiri teman yang sudah mengirim gambar itu digrup obrolan kelas mereka. Tentu saja itu Alya, ketua kelasnya. Tak segan-segan ia menjambak rambut Alya. "Puas kau?! Sudah melukai sahabatku?!"
Alya mengerang kesakitan, tangannya juga ikut terulur untuk menjambak juga rambut Arum. Seisi ruangan sudah gaduh akibat ulah kedua gadis itu. Teman-temannya juga sudah berusaha untuk melepaskan tangan mereka dari masing-masing kepala. Sayangnya sedikit sulit, lantaran jambakannya cukup kuat.
"Dia itu penipu, hanya karena dia good looking, banyak yang membelanya begitu?! Banyak yang senang dengannya?!" kata Alya.