Serangkaian bunga mawar merah yang dibalut dengan kertas putih dihiasi pita silver yang mengikat balutan, kini berada ditangan Dirga. Laki-laki itu tengah berjalan menyusuri lorong demi lorong rumah sakit untuk mencari kamar sang terkasih. Dia tersenyum, sesekali menghirup aroma bunga yang ia bawa.
Dengan langkah yang pasti, ia terarah pada pintu rumah sakit yang berwarna coklat tua dengan kaca kecil ditengahnya. Nampak dari sana, seorang gadis yang terbaring dengan wajah diamnya. Sedang menatap kosong ke arah depannya. Dirga juga tak tahu tepatnya Chika memperhatikan apa. Di sana juga ada sang ibu yang tertidur di sofa. Ini masih sangat pagi untuk Dirga menjenguk Chika ke rumah sakit.