Sebut saja aku Sekar .Gadis kampung yang berharap banyak dengan kota.Memberanikan diri untuk melupa masa sulit,kelam,hitam dimasa lalunya.Sedang berusaha memperbaiki diri dan memantaskan untuk seseorang, sebut saja dia Dimas.Sosok laki-laki yang mau menerimaku apa adanya.

Aku hidup dikota sendiri, sesekali Dimas datang sekedar menemani dan mendengar keluh kesah ku.Hubunganku dengan orang tuaku sedang tidak baik. Dari aku SMP aku hidup terpisah dari orang tua .Rasaku tidak terima dengan semua keadaan ini membuat otak dan jiwaku memberontak sejadi-jadinya.Kenapa aku berbeda? Lihat teman-temanku bisa hidup enak dan bahagia bersama kedua orangtuanya.Aku merasa tidak di anggap tidak di perdulikan dan tidak diinginkan keberadaanya.Aku merusak semua yang aku punya untuk bersenang-senang.Di umurku yang ke 13 tahun aku melepas keperawananku . Demi apa ? kesenangan, perhatian ,dan kasih sayang. Sampai kadang aku tidak bisa membedakan antara perhatian dan memanfaatkan .Kebodohanku dimasalalu yang menghancurkan masa depanku.Aku lupa cara bersyukur, aku selalu merasa menjadi orang paling terpuruk .

Semakin dewasa , semua semakin tidak bisa kukendalikan. Sesekali seperti aku tersadar bahwa apa yang aku lakukan salah .Namun apa boleh buat ,ketika tidak ada tempat untuk berbagi aku hanya diam menangis . Aku mencoba hal baru yang yang membuatku semakin penasan akan hal lainya. Merokok, Alkohol ,sampai aku jual diri untuk mendapatkan kesenangan. Iya itu terjadi sebelum aku dipertemukan dengan Dimas .

Ayah ,mengapa Sekar berbeda?

sampai sekarang aku belum menemukan jawabanya.