Chereads / TERSISIHKAN / Chapter 4 - MENCOBA BERDAMAI

Chapter 4 - MENCOBA BERDAMAI

Aku duduk termangu di bar malam itu . Kesepian dalam keramaian kurasa . Apa yang telah aku perbuat ? Aku yang terlahir dari keluarga kurang kasih sayang, Besar dengan banyak tekanan, pernikahan gagal ,dan sekarang aku hamil diluar nikah. Jahatnya lagi aku berusaha membunuh bayi dalam rahimku . Anakku sendiri darah dagingku .

Sekar tau posisi menjadi anak tersisih . Sampai dewasa selalu merasa tersisih . Lalu kenapa aku melakukan pada anakku ?? . Banyak pertanyaan dari benakku , banyak juga jawaban dari hati dan otakku. Berusaha aku susun antara logika dan isi hatiku. Malam itu terasa kosong, semua perjalanan seperti terulang lagi dalam studio ingatanku .

Kenapa aku tidak berdamai saja dengan keadaan?

Tapi entah harus aku mulai dari mana. Semua terasa sudah jauh berjalan . Ketika aku rapuh , memang butuh sandaran . Tapi sandaran yang tulus itu hanyalah diri sendiri .Berharap lebih kepada manusia , hanya akan menghasilkan luka .

Aku sadar , semua ini salah dan bukan pada tempatnya .Seharusnya aku menunjukkan pada dunia bahwasanya aku bisa . Bukan memperumit keadaan, menyalahkan takdir. Teringat semua berjalan dengan ego. Tanpa disadari aku menghancurkan kehidupanku sendiri .Tidak ada teman cerita ,namun aku masih punya Tuhan, yang tidak akan pernah ingkar akan janjiNya . Perlahan aku mulai memperbaiki diri , cara berfikirku, dan meninggalkan cerita hitam itu .

Untuk pertama kalinya , sekar mengelus perutnya dengan sangat lembut. Sembari perkata "maafin ibu ya nak, maafin ayahmu, maafin kami yang tidak bisa menjagamu dengan baik,memperlakukanmu seperti halnya anak yang lain, terimakasih sudah mampu berjuang sampai sekarang, tetap kuat meski ibu berulang kali ingin menyingkirkanmu .Ibu minta maaf sayang " air mata ku menetes .

Malam itu sekar berfikir keras , ingin sekali memberi tahu Gilang namun entah kenapa hatinya selalu menolak . Tepat pukul 12 malam , Sekar merasa sakit perut yang luar biasa . Sampai ia tidak bisa tidur dengan lelap . Sakit itu sungguh sangat menusuk nusuk perutnya . Ia hanya bisa mengaduh kesakitan , tidak tau kepada siapa ia meminta pertolongan . Pagi sudah tiba , Sekar terjaga semalam. Ia pun bergegas membuat sarapan pagi dan mandi. Betapa terkejutnya Sekar ketika Ia tau banyak darah keluar dan membekas di celananya . Iapun lari ke kamar mandi ,duduk disana .Takut ,cemas yang di rasa . 5 menit kemudian keluar gumpalan sebesar dua ibujari keluar. Sekar pun memungut gumpalan itu dan membersihkanya dari bercak darah .Bergegas Sekar membawa ke kamarnya , di bungkusnya dengan kain seadanya dan di kubur di samping rumah kosnya . Semua berjalan begitu cepat , sebab Sekar keburu waktu pergi ke Kantor .

Masih dalam perasaan yang campur aduk, Sekar terus searching akan tanda keguguran . Dan iya , itu kemungkinan besar bayiku. Akupun memberanikan diri mengabari Gilang . Kujelaskan dan kukirim semua foto hasil testpack dan gumpalan darah yang keluar sepagi tadi. Ia hanya meminta maaf dan merasa bersalah . Begitu besar rasaku ke Gilang, sampai kesalahan sebesar apapun tidak akan berarti di mataku . Aku memaafkanya dan semua berjalan seperti semula . Hanya saja aku berhenti minum alkohol dan rokok . Akupun memutus hubungan dengan banyak laki laki yang pernah tidur denganku .Aku bertekat untuk memperbaiki semuanya .

Dari awal hamil sampai keguguran , aku tidak pernah ke dokter kandungan sekedar mengecek keadaan rahimku . Bukan acuh ,tapi aku takut. 2 minggu setelahnya aku curiga , karena sakit tak kunjung sembuh dan darah masih keluar . Sampai akhirnya di suatu siang , aku merasakan sakit yang luar bisa . Posisi saat itu sekar sedang bekerja , dan iapun meminta ijin pada atasanya untuk periksa ke dokter . Dengan hanya naik ojek online , karena sudah tidak kuat membawa kendaraan sendiri . Sekar pergi ke salah satu rumahsakit di tengah kota . Singkat cerita , ia bertemu dokter kandungan , dan saat itu juga ia harus di oprasi. Karena kalau tidak maka nyawa Sekar taruhanya .

Sekar hanya sendiri, ia menelepon Gilang meminta tolong , namun Gilang acuh dan tidak mau tau . Sekarpun bingung entah harus bagaimana .? meminta tolong pada siapa? apa aku kabur aja ? tapi bagaimana dengan nyawaku ?

Sekujur badan sekar membatu . Dia sudah kehilangan arah dan jalan, tidak tau harus bagaimana.