20+.....
.....
Gio membuka perlahan pintu kamar kakak nya. Selli sedang melakukan olahraga Yoga, olah raga favorite semua wanita di rumah nya.
"Apa lo?" Selli menoleh menatap tajam Gio yang tersenyum lebar.
"Beneran kak Rayan itu Gay?" Gio bertanya.
"Mana gue tau" Selli menjawab.
"Kata lo enggak normal, katanya Kenny sama Lily sih" Gio menjawab lalu mengacungkan telunjuknya "..Enggak bangun dedeks nya liat body lo?"
"Peduli banget gitu gue" Selli menjawab "..Bodo"
"Selama 22 tahun hampir 23 tahun hidup lo, lo belum rasain nikmat nya Making love. Gue enggak mau kakak gue nikah sama Gay" Gio berkata dengan serius sedangkan Selli mengerutkan keningnya.
"Sini lo bangke" Selli menarik telinga Gio.
"Aw.. sakit kak" Gio memekik.
"Lo sering jajan di luar ya, ngaku lo!" Selli berkata dengan tajam.
"Ya mau gimana kak, kebutuhan biologis harus terpenuhi. Kenny aja sering sama pacar-pacar nya" Gio berkata.
"WHAT?" Selli memekik kaget lalu melepaskan telinga Gio. "Kenny kan baru 18 tahun udah enggak perjaka lagi?"
"Gila sakit, njir" Gio mengusap telinganya lalu menghempaskan tubuhnya di sofa kamar Selli.
"Jawab dulu!" Selli membentak.
"Tanya aja orang nya sendiri, lepas dulu ini. Gue punya saran nih" Gio menjawab.
"Jadi apa rencana lo biar gue batal tunangan sama Rayan?" Selli mendengus lalu duduk di tempat tidur nya.
"Hmm apa ya, secara kan citra lo nih di mata keluarga Rayan tuh adalah Princess super alim. Gimana kalau kita main ke tempat dugem nya Rayan-"
"Gila lo, enggak enggak enggak!. Gue ini Puteri Indonesia, mantan sih. Tapi tetap aja citra gue harus tetap baik"
"Jangan di potong dulu!, gue belum selesai ngomong" Gio berdecak kesal "..tenang aja klub nya tuh milik keluarga Rayan, lo tenang aja enggak bakalan ada yang perduli lo itu Puteri. Lagian banyak pejabat sama artis yang gue temuin di sana. Nancy Gaelan aja main nya di sana"
"Oh model saingan Freya" Selli mengangguk mengerti "Lah terus?"
"Astaga kak, cukup Lily aja deh yang lemot" Gio mendengus.
"Oke lanjut" Selli terkekah.
"Ya terus tuh kan lo disana sok-sok an mesra-mesraan sama gue pas ada Rayan biar di kira nya lo tuh enggak baik-baik banget ceritanya lo mau Making love sama gue entar kalau Rayan mergokin lo dan nanya, lo bilang aja lo itu suka ONS biar dia ilfeel terus batalin pertunangan nya" Gio berkata dengan santai tapi membuat Selli berpikir dan tersenyum.
"Eh kak, tapi kan dia gay. Bisa aja dia enggak perduli lo mau virgin atau enggak, enggak ngaruh. Kan dia suka laki" Gio menggaruk tengkuk nya.
"Kita coba" Selli menjawab cepat. Lagi pula siapa yang bilang kalau Rayan itu Gay, orang Selli merasa kok kalau pelukan kemaren saat di bandara itu dedeks yang di bilang Gio itu terasa keras.
"Oke deh, tapi jangan bilang Bunda sama Ayah ya. Gue mau cerita nih" Gio duduk di sebelah Selli.
"Apa?" Selli bertanya tatapan nya berubah lembut.
"Lo harus lindungin gue!" Gio berkata lagi.
"Iya, jadi ada apa dek?" Selli bertanya.
"Gue sama Kenny bikin Roland masuk rumah sakit" Gio berkata.
Selli terdiam.
"Lo gila?, Roland tuh juga adik kita, dia yang jagain Lily, sahabat nya Lily" Selli tidak memekik dia berkata pelan tapi tajam.
"Lo enggak tau kak, dia nekat sama Lily. Enak-enak di apartemen" Gio menjawab
"Maksud nya?" Selli bertanya.
"MAKING LOVE" Gio menjawab dengan kesal.
"Bangke, kenapa enggak sekalian kalian bunuh aja?" Selli berkata.
"Ya mau gimana, si Lily juga bego keenakan" Gio mendengus.
Selli menggeram kesal, dia bingung dengan keadaan adik-adik nya ini padahal baru satu tahun Selli pergi, Selli kesal tapi kalau Lily sama suka dengan Roland mau di apakan lagi.
Terlebih sepertinya hanya Selli yang belum merasakan nikmatnya sentuhan lelaki.
Sialan, semuanya gara-gara pertunangan konyol nya dengan Rayan Bramawijaya Townsend. Coba saja ia tidak bertunangan, sudah pasti Selli akan bisa perpacaran bahkan mungkin menikah dan bercinta.
[][][]
Dengan dress merah menyala di atas lutut dan ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh seksi nya, Selli yang sekarang di gandeng Gio dengan mesra menarik perhatian semua orang di bar tersebut.
Mereka jelas mengenal mantan Puteri Indonesia tahun lalu itu, bahkan ada yang menggeram dan iri melihat bagaimana Gio mengecup pipi Selli.
Tidak ada yang tahu kalau Gio itu adik Selli, kehidupan pribadi Selli cukup tidak terekspos. Bahkan Selli tidak memakai nama belakang nya saat menjadi Puteri Indonesia.
"Aduh, kenapa sih kak Alish milih lelaki itu" Gio berkata sambil memeluk erat kakak nya.
"Mulai kan gila nya" Selli memukul pantat Gio.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata tajam yang menatap Selli dengan marah.
"Coba aja kak Alish mau sama gue, gue jamin gue enggak akan jajan di luar. Kenapa coba dulu kita pindah ke Sidney" Gio berkata lagi.
"Lo belum minum, jadi enggak usah gila" Selli berdecak kesal.
"Kak Selli" Gio memeluk Selli dengan kesal, tidak tau kah Selli kalau adik nya itu kangen untuk berkeluh kesah.
Selli tertawa kecil membuat mata pria yang menyawasinya semakin marah, ia ingin menghajar lelaki yang memeluk Selli itu. Ia juga penasaran tampang lelaki itu pasalnya lelaki itu membelakangi nya
Selli melepaskan pelukan Gio.
"Mau pipis dulu, sana pesan minum!" Selli berkata lalu mengusap sayang kepala Gio.
[]
Rayan menunggu Selli yang sejak lima menit lalu berada di dalam toilet, bahkan ia sudah mengusir semua perempuan di toilet itu.
"Itu alasannya kenapa seminggu yang lalu kamu menolak makan malam di rumah?"
Selli kenal suara itu, suara Rayan. Dan rencana nya dan Gio berhasil.
"Kenapa memangnya?" Selli membalas dengan angkuh.
"Putuskan dia!" Rayan menjawab.
"Dia bukan pacarku, tenang saja. Dia cuma cowok kesekian yang jadi teman ONS ku" Selli menjawab, rasanya Selli ingin tertawa senang berhasil membohongi Rayan yang sekarang menatapnya tajam tapi detik berikutnya ia menyeringai.
"Oke" Rayan berkata.
"Oke?, maksudnya kamu akan membatalkan pertunangan kita karna aku tidak virgin lagi?" Selli bertanya.
"Aku ingin tau seberapa lihai seorang mantan Puteri Indonesia di atas ranjang" Rayan langsung menarik Selli menciumnya dengan kasar.
"MY FIRST KISS" Selli berteriak dalam batin nya sebelum tersadar dan langsung berontak tapi tenaga nya kalah kuat dengan Rayan yang tubuhnya bahkan lebih besar dari Selli.
"Lepasin gue berengsek!" Selli berkata tajam tapi Rayan meleh menggendongnya di bahu dan memukul pantat Selli cukup keras.
"It's oke Selli, aku bisa menggantikan teman ONS mu itu, bahkan mungkin aku lebih lihai dari pada lelaki itu. Dan aku yakin kamu akan meminta tambah kalau dengan ku.
"GILA. LEPASIN GUE!" Selli berteriak tapi percuma karna tidak akan perduli.
Rayan membawanya Selli ke menaiki lift menuju ke arah lantai tiga. Sekali Selli memberontak maka Rayan akan memukul pantat Selli.
Rayan membuka satu kamar dan mengunci nya, lalu menghempaskan tubuh Selli ke tempat tidur.
Selli beringsut mundur.
"Sekali lo nyentuh gue, gue bunuh lo" Ancam Selli.
"Really?, aku tidak sabar" Rayan menarik kaki jenjang Selli menindih tubuh seksi itu dan menahan kedua tangan Selli di atas dan mencium nya ganas.
Merasa Selli memberontak dan tidak membalas ciumannya, Rayan menggigit bibir Selli membuat gadis itu memekik lalu membuka mulutnya.
Rayan menyeringai lalu menelusupkan lidahnya.
Selli menutup matanya, ia merasakan sensasi aneh. Tubuhnya mulai menghentikan perlawanan nya pada Rayan. Merasa tidak ada perlawanan membuat Rayan perlahan melepaskan tangan Selli, dan mulai menjamah tubuh tunangannya itu.
Tangan Rayan turun menarik mini dress Selli membuat Selli kembali berontak saat Rayan menarik dress Selli sampai robek.
"Bajingan lo!, lepasin gue" Selli kembali berontak tapi kali ini Rayan lebih tega dengan mengikat tangan Selli dengan dress nya yang di robek Rayan tadi.
"It's oke baby, bukannya kamu bilang kamu sudah biasa melakukan One night stand. Apa susahnya sih memuaskan aku" Rayan menyeringai dengan tatapan tajam yang membuatnya takut, iya. Selli takut bahkan Rayan lebih menyeramkan dari pada ayahnya sendiri.
Rayan membuka bra Selli dan menenggelamkan kepala nya di dada sintal itu, menghisapnya bergantian sambil meremasnya cukup keras.
Selli tidak ingin mengakuinya tapi perlakuan Rayan membuat nya merasakan yang namanya kenikmatan. Selli menggigit bibirnya menahan suara desahan sialannya.
"Ray.. ahh.." Selli merasa sial karna ia bahkan tidak kuat menahan desahannya apalagi saat Rayan membuka seluruh pakaiannya menyiksakan celana dalamnya yang ketat dengan merk terkenal itu.
Rayan menggesekkan junior nya di inti Selli yang masih di bungkus celana dalam.
"Dia selalu bereaksi saat melihatmu" Rayan berbisik parau.
"Ahh.. Ray please" Selli menggigit bibirnya "Please lepaskan aku!"
"NO!" Selli berteriak saat Rayan menarik celana dalam nya membuat tubuh Selli telanjang bulat di bawah Rayan.
Rayan juga membuka celana dalam nya lalu membuka kaki Selli dengan lebar membuat Selli rasanya ingin menangis, apalagi kini Rayan menjilat bahkan menghisap intinya.
"Ray.. ahh.."
"Yes Baby, mendesahlah dengan namaku!" Rayan menyeringai, dirinya kecewa, kecewa karna ia gagal mempertahankan yang harusnya jadi miliknya.
"Kau merawatnya dengan baik Baby, walaupun kau sering melakukan sex tapi milikmu sangat cantik seperti dirimu"
Wajah Selli memerah, ia sudah kehilangan akalnya. Rayan memberikan kenikmatan yang luar biasa tapi sebagian dirinya juga tersakiti karna ia akan kehilangan mahkota nya pada lelaki yang di musuhi nya. Baru minggu lalu ia melepas mahkota nya sebagai puteri dan sekarang ia melepaskan mahkotanya yang lain lagi.
"Ahh.. kamu cantik baby" suara erangan Rayan yang menggesekkan juniornya membuat Selli hanya bisa menggigit bibirnya dan memejamkan matanya dengan wajah memerah.
"Jangan di gigit baby" Rayan meraup bibir Selli sambil melepaskan ikatan tangan Selli, lalu mengangkat sedikit pantat Selli dan meremasnya.
"Rayan.." Selli refleks mengalungkan tangannya, rasanya Selli ingin meledak saja. Rayan marah dan kecewa, Selli menolaknya tapi lihat sekarang Selli mendesahkan namanya.
Dengan sekali sentak Rayan sudah memasukkan juniornya tapi saat itu juga ia menghentikannya saat merasa ia merusak sesuatu padahal ia baru memasukkan setengah junior nya.
"RAY.. AAKH.." Selli berteriak bahkan mencakar punggung Rayan.
"Sel?, a..are you still virgin?"
Selli menangis, ia tidak bisa menjawab. Rasanya vagina nya sangat sakit.
"Shit, Selli" Rayan langsung mencium bibir Selli tapi kali ini dengan lembut dan penih kasih membuat Selli mulai tenang.
"Rayan sakit" Selli berkata, matanya terpejam.
"Maaf sayang" Rayan salah, ia bahagia jadi yang pertama.
"RAYAN.." Rayan menyentak juniornya ke dalam inti Selli, ia merasa junior nya seakan di jepit dan di pijat membuatnya mengerang nikmat.
"Sa..sakit" Selli mencengkram sprei di tempat tidur itu.
"Cuma sebentar" Rayan tersenyum lalu mencium bibir Selli sebelum turun melumat dada sintal wanitanya itu.
"Berengsek dasar bajingan" Selli mengumpat lalu mendesah saat Rayan menggerakkan pelan junior nya.
"Terserah mu baby, tapi faktanya kamu mendesahkan namaku malam ini"
...................Tbc