Kalau biasanya orang-orang terpesona dengan Selli, tapi berbeda dengan Selli sendiri yang selalu terpesona dengan adik sepupu ayah nya.
Om Evin, lelaki dengan nama lengkap Levino Anggara itu punya wajah tampan dengan darah blasteran asia dan Inggris dari ayah nya.
Bagi Selli, om Evin nya itu sudah layaknya pangeran berkuda putih yang selalu datang untuk nya.
Hayalan Selli tentang pangeran berkuda putih nya itu muncul sejak usia nya delapan tahun, ia menyukai Evin. Bahkan melebihi ia menyukai artis korea favorit nya. Rasa itu terus berkembang hingga ia SMA, Evin yang selalu menjemputnya kalau punya waktu senggang. Membawanya bertemu pacar lelaki itu walaupun berakhir kacau karna ulah Selli.
Selli menjadi Puteri Indonesia untuk menyaingi pacar lelaki itu yang juga ikut mendaftarkan dirinya di ajang kecantikan, dan perempuan itu kalah telak. Artinya Selli selangkah lebih maju dan harusnya Evin menyadari itu.
Seperti sekarang Selli tersenyum lebar melihat Evin yang duduk sambil memilih menu makanan.
Selli dan om Evin nya itu memang janjian untuk makan siang bersama, apalagi Evin ingin mengatakan sesuatu pada Selli.
Jadi Selli dengan dress berwarna pink pastel dengan sepatu high heels senada dan rambut yang di gerai mendatangi Om Evin nya itu di salah satu restoran berbintang.
Gaya simple dan elegan Selli cukup menarik perhatian banyak orang.
"Hai sayang" Evin tersenyum lalu mengecup pipi Selli.
"Om sudah lama nunggu Selli?" Selli mendudukkan diri nya di depan Evin.
"Enggak kok, baru 15 menit an" Evin menjawab "..kamu selalu cantik"
Pipi Selli memerah.
"Ya, aku kan mantan Puteri" Selli menjawab dengan bangga.
"Ayo pesan makanan kamu, kita bicara setelah selesai makan ya"
Selli hanya diam dan memesan pada pelayan, jujur saja ia sebenarnya sedang panas dingin menunggu om nya itu ingin berkata apa. Selli penasaran dan juga gugup.
"Om mau kamu jadi orang pertama yang tahu, ya tahu sih kalau kamu sering bikin ulah" Evin terkekah.
"Aku enggak bikin ulah yang aneh-aneh kok" Selli mengerucutkan bibirnya kesal.
"Gimana tunangan kamu?" Evin bertanya.
Ah iya, Selli masih kesal dengan Rayan. Selli sedang melakukan aksi cuek-cuek bebek pada Rayan. Selli juga lebih memfokuskan dirinya pada Om Evin nya dari pada Rayan.
Rayan memang sempurna, di mata orang. Tapi di mata Selli lelaki itu tidak lebih dari lelaki mesum dan menyebalkan.
Lah kenapa mikirin si Annoying Rayan. Selli menggelengkan kepala nya pelan.
"Hei Cantik" Evin menjentikkan jari nya di depan wajah Selli.
"Rayan lagi sibuk" Selli tersenyum manis.
"Sel.." Evin meraih tangan Selli, menggenggam nya. Dan itu membuat Selli terdiam.
Selli siap kalau om Evin nya melamarnya, Selli siap kalau harus menyalahi adat dan aturan keluarga.
"Om Evin?" Selli berkata pelan.
"Om lagi suka sama cewek, dia cantik banget. Dia baik, dia juga polos"
Boleh kan kalau sekarang Selli semakin yakin dengan perasaan nya yang bukan hanya sekedar cinta monyet.
"Terus?" Selli menahan senyum nya.
"Om mau serius, kita beda sebelas tahun. Tapi dia pintar banget walaupun penampilannya nerd, tapi pas dia sudah di luar kantor. Om pangling sama dia"
Selli mengerutkan keningnya, Nerd?, kantor?. Wait!. Selli tidak bekerja di kantor dan Selli tidak berpenampilan Nerd.
"Ma..maaf saya lama pak Levino" suara seorang gadis dengan pakaian biasa dengan kacamata besar berlensa tebal dengan rambut hitam di ikat rendah dengan poni menutupi keningnya.
"Darla, Kenalkan ini keponakan saya. Anak kakak sepupu saya. Kamu pasti kenal" Evin menarik lembut tangan perempuan itu lembut dan membawanya duduk di sebelah om nya itu.
"Se..Selli Ananta kan, mantan Miss Indonesia kan" perempuan itu menjawab.
Selli menarik nafasnya pelan.
"Puteri, bukan Miss." Selli mengoreksi.
Dada nya sesak melihat Evin yang tersenyum lembut pada perempuan nerd itu. Selli yakin di balik penampilan sok polos itu, palingan perempuan itu cuma memandang fisik dan harta Om nya.
Damn it, Selli tidak terima kalah dari perempuan itu.
"Wait!, om Evin suka sama dia?" Selli bertanya.
"Hah?" Perempuan bernama Darla itu menoleh pada Evin.
[]
"Kata Gio kamu pergi makan siang"
Deg..
Rayan?.
Selli menghela nafasnya, ia tidak tahu bagaimana si cowok menyebalkan itu tahu ia dimana. Tapi yang jelas Rayan menolongnya dari suasana canggung dan menyesakkan antara ia dan om Evin nya.
"Kamu sibuk" Selli berkata pelan, dan Rayan menghela nafasnya. Kalimat Selli yang terdengar manja membuat Rayan tidak bisa kesal ataupun ingin menggoda nya. Yang ingin Rayan lakukan sekarang adalah memeluk Selli dan memanjakannya.
"Apapun untuk kamu, bakalan aku lakuin" Rayan mengusap rambut Selli.
Selli terdiam.
2 jam yang lalu
"Astaga kak Gio, lo enggak lihat gue gagal nembak cewek. Shit. Gara-gara lo nelpon gue pakai urusan urgent" Kenny mengumpat marah. Ia hampir mengatakan suka pada gadis impiannya, dan di saat itu juga Gio menelponnya.
"Temenin gue ketemu kak Rayan" Gio berkata.
"Buat apa?, lo juga ikutan jadi gay jadi mau nembak dia?"
"Kak Selli mau makan siang sama om Evin"
"Lah teruuus?, kan Om Evin sayang sama kita semua"
"Mode bucin lo di off dulu. Udah tau dari dulu kak Selli suka sama om Evin. Nah siang ini Om Evin mau ngenalin calon nya. Parahnya lagi calon om Evin ini nerd. Jauh di bawah kak Selli"
"Ngamuk dong entar kak Selli"
"Ya kalau ngamuk doang enggak masalah, gue yakin kak Selli bakalan nyesak. Rencana gue mau nyuruh kak Rayan nyusulin kak Selli biar enggak kelihatan ngenes"
"Oh gitu, yaudah deh ayo ketemu kak Rayan. Sekalian kita palakin udah indehoy sama kak Selli" Kenny berkata.
"Setuju gue" Gio mengangguk.
[][][]
Rayan memberikan satu kaleng bir pada Selli yang sekarang duduk di sofa apartemen nya. Rayan hanya pura-pura buta untuk tidak tahu kalau Selli menyukai Om nya sendiri.
Rayan memang egois, suka ataupun tidak. Selli tetap tunangan nya sekarang.
"Thanks" Selli berkata lalu meminum bibir nya.
"Oke, look at me!. Selli Ananta Puteri Indonesia, punya perusahaan yang bergerak di bidang fasion walaupun belum lulus kuliah. Cantik, berbakat. Latar belakang bagus, punya keluarga yang harmonis. Adik gue Giorgino Abraham calon pewaris perusahaan bersama Kennand Abigail, dua lelaki most wanted boy ibu kota, adik gue yang cewek Liliana, top model cantik yang selalu dapat peringkat satu di sekolah ya walaupun agak lemot. Secara keseluruhan gue sempurna tapi kenapa gue kalah sama Nerd" Selli berkata.
"Pertama, kamu calon istri ku. Kedua, kamu sudah ku perawani. Ketiga, hubungan kamu dan om Evin mu enggak akan pernah berhasil karna kalian itu keponakan dan paman"
"Aku enggak suka sama kamu!"
"Tapi kamu menikmati ku, mendesah dan mengerang nama ku dengan keras"
"Shit, bisa enggak sih enggak usah bahas itu"
"Enggak"
"Benar ya, berdua sama kamu itu bahaya. Minggir!" Selli ingin bangun dan pergi tapi sebelum itu Rayan sudah mendorong nya dan membuat Selli terduduk lagi.
"Oh mau main kekerasan lagi" Selli sudah akan melayangkan pukulannya tapi sebelum itu Rayan sudah menangkap tangan Selli dan menindih Selli sampai membuat Bir yang sedari tadi di pegang Selli tumpah ke wajahnya.
"Uhuk.." Selli tersedak.
"I'm sorry Sugar" Rayan melapaskan Selli dan membantunya duduk.
"Uhuk.. LO SENGAJA YA!" Selli berteriak marah.
Rayan terkekah lalu menarik Selli ke pelukannya.
......Tbc