Chereads / My Fiancè / Chapter 6 - 6. Berdua berbahaya

Chapter 6 - 6. Berdua berbahaya

"Selli kenapa makan nya enggak tenang gitu?" Lisa menegur saat Selli terlihat gelisah karna perbuatan tangan nakal Rayan yang terus mencoba naik ke pangkal paha nya.

"Selli cuma enggak enak aja Bun, gaun Selli enggak enak kena kulit" Selli menjawab padahal faktanya ini perbuatan menyebalkan Rayan.

"Yaudah, setelah ini kamu ajak Rayan ngobrol. Kami mau bicara penting, Gio, Kenny sama Lily bisa ikut Bunda sama Ayah ke taman belakang kita BBQ an" Marcell berkata.

Selli menghela nafas nya. Di tengah orang banyak saja Rayan curi-curi kesempatan apalagi kalau berduaan, bisa-bisa Selli di terkam lagi.

Selli akhir nya mengangguk mengiya kan.

"Tenang baby, aku cuma mau menyentuhmu jadi jangan gelisah dong!" bisik Rayan.

Rayan mengulum senyum nya melihat wajah merah padam Selli menahan emosi nya. Rayan hafal dengan semua gelagat Selli saat marah ataupun malu, wajah wanitanya itu akan sangat memerah.

"Bajingan" Selli balas berbisik.

[]

Berdua dengan Rayan itu berbahaya, terakhir ia berduaan dengan lelaki itu mereka terlibat perkelahian yang berujung enak.

Selli kesal kenapa juga ia menikmati nya, kenapa juga ia jadi ketagihan, kenapa juga ia mau mendesah keras nama lelaki berengsek itu. Dengan langkah lebar yang terkesan menghentak ia pergi meninggalkan Rayan di meja makan setelah keluarga lelaki itu dan keluarga nya pergi ke halaman belakang.

Dengan alasan ingin ke toilet, Selli pergi ke kamar nya lalu membuka obrolan di grup chat nya bersama tiga adiknya.

Keluarga cemara (4)

Selli

Kumpul di kamar Kak Selli skrg!

Kennand Abigail

Ngapain?, liat kakak indehoy.

Dih ogah.

Giorgino Abraham

Enggak ah, Gio masih lapar mau makan cumi. Lagian kak Rayan kan ada

Ngapain kami kesana

Serem tau enggak tadi di pelototin

Lily Liliana

Kak Rayan ganteng kok.

Selli

HEH DIA TUH ANNOYING, FREAK!!.

KALIAN DI SOGOK BUNDA APA SIH

KENAPA ENGGAK ADA YANG NURUT

KATANYA MAU BANTUIN.

NYEBELIN DEH

Giorgino Abraham

Baru sadar aku, ternyata gelar Puteri Indonesia itu cuma pencitraan semata.

Huh..

Kennand Abigail

Sama adek-adek nya kayak preman pasar, depan public aja Princess.

Cukup tau gue.

Pembohongan publik!.

Lily Liliana

No coment deh..

Selli membanting handphone nya di tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya tanpa sadar kalau pintu kamarnya di buka oleh seseorang.

Selli mengerutkan keningnya saat merasa ada yang mengecup sudut bibirnya, ia berani bertaruh kalau si mesum Rayan yang sekarang menyentuhnya.

"Aku tau kamu enggak tidur" itu suara Rayan.

Tuh kan si bajingan, Selli menebak dengan benar.

Selli langsung membuka matanya dan mendorong Rayan sampai terjatuh di sebelahnya.

"Enggak sopan asal masuk kamar cewek" Selli berkata dengan kesal.

"Ceweknya juga tunangan ku" Rayan menjawab lalu menarik tangan Selli sampai membuat tubuhnya jatuh di atas tubuh Rayan.

"Kamu cantik" kalimat tiba-tiba Rayan membuat Selli terdiam. "Dan aku-"

Selli menunggu kalimat selanjutnya saat Rayan menggantung kalimatnya dan tangan lelaki itu memeluk pinggang nya.

"Aku kangen kamu" lanjut Rayan.

"Hah?" Untuk beberapa saat Selli kehilangan pikirannya apalagi saat bibir Rayan menyentuh bibirnya dan menciumnya lembut.

"Ih apaan sih, dasar mesum" Selli bengun dari atas tubuh Rayan.

"Enggak masalah dong, kemaren kamu juga sudah aku mesumin" Rayan menjawab.

"Yang kemaren khilaf" Selli menjawab cepat.

"Ya sudah, sini ku bikin khilaf lagi" Rayan membalas.

Pipi Selli memerah, antara kesal dan juga malu.

"To the point aja deh" Selli berdehem lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Oke baby, what do you want?" Rayan berdiri dan mendekati Selli, menarik tangan wanita nya itu walaupun di tepis.

"Enggak usah pegang-pegang!, jauh-jauh sana!" Selli ingin duduk sofa kamar nya tapi sebelum itu Rayan sudah menahan tangannya dan memeluk pinggang nya.

"Masalahnya aku enggak bisa jauh-jauh dari kamu, apalagi enggak nyentuh kamu" modus plus gombal itu membuat wajah Selli semakin memerah karna kesal.

"Sejak kapan Rayan yang petakilan jadi semesum ini. Kenapa kamu mau aku jadi istri mu?" Tanya Selli.

"Karna aku mau" jawaban Rayan membuat Selli ingin memukul lelaki itu.

"Aku enggak mau, lebih baik kamu batalkan saja pertunangan kita!" Selli membalas.

Rayan menyeringai, tatapannya yang tajam membuat Selli sedikit merinding.

"Kemaren aku enggak pakai pengaman dan aku keluarin di dalam loh" Jawaban Rayan sukses membuat tubuh Selli menegang dan itu kesempatan bagi Rayan untuk menarik tubuh Selli semakin menempel padanya.

"Dan malam ini aku juga ingin kamu lagi, baby" bisikan Rayan membuat Selli tersadar dan ingin mendorong Rayan.

"Lepasin!" Selli memberontak. Tapi Rayan malah menciumi leher Selli dan meremas satu dada Selli.

"RAYAN BERENGSEK!" Selli berteriak.

[]

Rasanya bagaikan Selli bangun dari mimpi buruknya pagi ini, tadi malam Rayan hampir memperkosanya lagi kalau saja adik bungsu nya yang polos-poloh mau di enakin itu membuka pintu kamar Selli dan berteriak kaget karna melihat Rayan yang sedang mengulum payudara nya.

Tapi apa pantas di sebut pemerkosaan kalau Selli juga menikmatinya?.

Selli memegang dada nya merasakan putingnya yang mengeras karna mengingat sentuhan Rayan tadi malam.

"Aaaaakkhhhh...." Selli berteriak.

Kenny yang kebetulan lewat di kamar Selli hanya bisa menggeleng mendengar kakaknya itu berteriak, Kenny hapal dengan kelakuan semua saudara nya. Apalagi Selli yang berteriak kalau punya masalah setiap pagi.

"Ya Tuhan kenapa kau berikan aku saudara yang enggak jelas semua?" Kenny menghela nafasnya lalu berlalu pergi ke arah lift untuk turun.

Selli langsung beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi, ia harus menyegarkan pikirannya pagi ini lalu pergi bertemu lelaki idola nya di kantor Ayah nya.

Setengah jam kemudian, Selli sudah siap dengan setelan santai nya. Ia harus mengurus beberapa hal di kampus nya karna sebentar lagi wisuda. Dengan mengenakan celana jeans dan V-neck berwarna pink dan blezer hitam Selli siap untuk menjalani hari nya, Mak up tipis nya membuat wajahnya terlihat baby face.

"Akhirnya Ratu Inggris datang juga" Gio mendengus, ia ingin sarapan tapi tidak bisa karna aturan di keluarga nya adalah harus sarapan bersama dan itu adalah hal yang wajib, dan mereka harus menunggu.

"Gue telat jemput cewek gue" Kenny menatap datar ke arah Selli.

"Jangan gitu, kan kak Selli capek kali tadi malam abis main sama kak Rayan" Lily dan ucapan polosnya bagaikan goncangan bagi Selli. "..Biasanya Rolland gitu sama aku, kalau abis main pasti tid-"

"WHAT?" Marcell memekik kaget. "Selli, Lily?"

"Main trampolin Ayah" Gio menjawab dengan cepat. "Kan capek, apalagi kan Lily sama si Rolland fucek boy itu suka main trampolin makanya kan mereka beli bareng"

"Ish, Kak Gio tuh yang fuckboy" Lily menjawab.

"Udah, sekarang makan!. Bunda kalian enggak ada juga, kalau bunda ada. Kelar hidup kalian ngomong ambigu gitu" Marcell menengahi.

Selli melotot ke arah Lily lalu menarik kursi di sebelah adik bungsu nya itu.

"Kamu tuh terlalu polos jatuhnya di begoin" Selli berkata.

"Emang otak bajingan, langsung tanggap aja ngeles nya" Kenny berbisik lalu ber tos dengan Gio yang mengangguk dan tersenyum miring.

"Urusan Rolland kita hajar entar, entar kasian si polos kalau di marahin Ayah. Kasian gue" Gio menjawab.

"Gio, Kenny. Kalian tuh cowok tapi bisik-bisik kayak emak-emak" Marcell berkomentar.

"Ayah kenapa sih sewot sama kita?" Selli bertanya.

"Biasa, si bucin lagi kehilangan pawang nya. Kan bunda ke rumah oma Ina" Kenny menjawab "..salah sendiri udah tua juga pakai acara ngambek karna di tinggalin. Salah sendiri rapat ke singapur pulang nya telat"

"Mulut kamu ya Ken, minta di cocolin sambel" Marcell membalas, anak-anak nya yang super annoying itu memang tidak bisa di hadapi seorang diri. Marcell perlu Lisa.

"Ayah, aku ke kantor ayah ya nanti" Selli berkata.

"Ngapain?" Marcell mengerutkan keningnya.

"Ketemu sama om Levino Anggara ya?" Lily menebak "..Om Evin katanya terlibat gossip sama aktris korea benar?"

"Enggak, kamu jangan asal ngomong deh" Selli menjawab dengan cepat.

"Selli, Evin itu adik sepupu Ayah. Dia om kamu loh, rasa suka kamu itu sama dia jangan berlebihan" Marcell berkata dengan serius.

"Ya aku sadar posisi ku kok, tapi kan kami cuma beda sebelas tahun" Selli menjawab

Gio, Kenny dan Lily saling melemapar pandang. Mereka tahu kalau dari kecil kakak pertama mereka itu memang menyukai Om Evin mereka, awalnya mungkin cuma rasa kagum dan sayang tapi semakin dewasa, Selli sadar kalau ada yang lain dengan hati nya.

"Jangan berpikiran aneh Selli" Marcell berkata, mata tajam nya membuat ke empat anak nya terdiam. Marahnya Marcell tidak ada yang bisa menangani nya kecuali bunda mereka.

.................Tbc