Chereads / Nyonya Jomblo Mencari Cinta / Chapter 46 - Makan Malam Keluarga Riv

Chapter 46 - Makan Malam Keluarga Riv

Oke Google, Ciri wanita yang sedang jatuh cinta.

Berikut beberapa ciri-ciri wanita yang sedang jatuh cinta:

1. Merasa gugup saat berbicara dengan si dia.

Riv akui memang dirinya merasa deg-degan sekaligus gugup saat berbicara dengan Dan. Berarti nomor satu ini benar.

2. Ingin selalu berdekatan dengan dia.

Untuk nomor dua ini Riv rasa dirinya belum dalam tahap yang ingin selalu berada di samping Dan. Mungkin kalau ibarat pohon. Riv masih tahap bibitnya.

3. Sangat senang berbicara dengan dia.

Riv rasa poin kali ini salah, saat berbicara dengan Dan saja dirinya selalu berakhir kesal.

4. Jantung berdebar-debar

Ini yang dirasakan Riv, saat bertemu ataupun berbicara dengan Dan, jantungnya berdetak dengan tidak normal. Cepat, sangat cepat. Inilah yang membuat Riv yakin jika memang dirinya menyukai Dan.

5. Bergairah saat berada dekat dengan si dia.

Riv langsung mematikan handphonenya saat Google sampai pada poin kelima.

"Males dah gue kalau ada gairah-gairahnya gini," gerutu Riv.

Riv saat ini berada di balkon kamarnya, melihat langit senja yang tampak indah. Riv mengambil kamera mirrorlessnya, lalu membidik pemandangan senja yang tampak unreal.

Riv sangat menyayangi kameranya, maka dari itu jarang sekali Riv membawa keluar. Untuk membeli itupun Riv harus menunggu satu sampai dua bulan. Menggunakan uangnya sendiri hasil dari imajinasi otaknya yang selalu keluar dimanapun dan kapanpun itu.

Saran Riv, jika kalian punya kesukaan maka salurkanlah. Seperti Riv, dia suka sekali menulis dan berkat tulisannya ini dia bisa mendapatkan uang. Lalu menggambar, bisa kita jual atau membuat ilustrasi yang nantinya bisa kita jual.

Hidup di jaman sekarang semua serba mudah. Internet ada, sarana dan prasarana sudah memadai dan lain sebagainya. Hanya orang-orangnya saja yang bisa memanfaatkan hal tersebut menjadi positif atau tidak.

"Riv!"

Rivera terlonjak kaget saat ada seseorang yang tiba-tiba saja berdiri di belakangnya sambil memanggil nama.

"Kok lo udah di sini aja?" Tanya Riv heran pada Pra yang bahkan belum malam sudah sampai di rumah Riv.

"Jangan bilang lo gak pulang setelah nganterin gue?" Selidik Riv dengan curiga karena baju yang dipakai Pra saat ini adalah baju yang sama dengan yang dipakai Pra tadi.

"Tau aja," jawab Pra cengengesan.

"Kenapa masuk ke kamar gue?"

"Ambil baju gue yang ketinggalan waktu itu. Kata Kak Sam ada di kamar lo," jawab Pra yang merujuk pada kejadian malam tahun baru.

"Bentar, gue ambilin," Riv berjalan menuju lemarinya untuk mencari baju Pra yang memang tertinggal di rumahnya setelah kejadian mencebur ke kolam renang rumah Dan itu.

"Nih!" Riv menyerahkan baju kepada Pra yang mengotak-atik kameranya.

Pra menerimanya lalu berujar, "Kalau uang tahunan gue cair beberapa bulan lagi. Gue beliin lensa semau lo deh."

Riv melotot, matanya kontan melebar dengan antusias. Pra ini memang sahabat yang sangat loyal dan pengertian tentu saja, bahkan lebih loyal Pra ketimbang Samudera.

"Seriusan lo? Wah, sayang banget gue sama lo!" Girang Riv lalu memeluk Pra dan mengajaknya berputar-putar seperti saat mereka masih kecil dulu.

"Kalau ada maunya aja bilang sayang. Coba lo kesel sama gue, tuh sumpah serapah udah keluar dari mulut semua," cibir Pra. Tidak salah sih, hehehehe.

"Ya emang gitu kali Pra!" Balas Riv tetapi senyum masih menghiasi wajahnya.

"Yaudah yaudah, gue mau mandi dulu. Gak usah dandan lama-lama nanti lo, gak ada bedanya juga," ledek Pra lalu berjalan keluar dari kamar Riv.

"Ah! Gue tau lo mau bilang gue cantik kan? Iya kan? Kan?" Tanya Riv tersenyum lebar, masih merasa bahagia karena akan mendapat lensa baru yeay.

"Whatever!"

Riv segera berjalan ke kamar mandi. Riv mau luluran dulu biar tambah fresh. Maskeran juga biar wajahnya tambah glowing seperti artis Korea.

You are my sunshine

My only sunshine

You make me happy

Riv bernyanyi di kamar mandi. Siapa di sini yang setuju kalau suara akan bertambah bagus saat bernyanyi di kamar mandi? Riv sangat setuju dengan statement itu.

"Gue harus searching deh biar kalau Pra mau beliin gue langsung tau," gumam Riv. Riv tidak matre tetapi realistis saja, siapa yang tidak mau dibelikan barang impiannya?

***

Riv turun dari kamarnya, lalu mulutnya menganga lebar melihat berbagai hidangan di meja makan yang tampak menggiurkan. Pandangan matanya hanya tertuju pada makanan, tidak terpengaruh dengan semua keluarga—beserta Pra dan Dan serta Bintang, oh Bi Narsih juga— yang sudah duduk.

"Acara apaan deh? Riv kira cuma makan malam biasa," Tanya Riv pada Mamanya yang sejak tadi tersenyum lebar.

"Ini cuma merayakan sesuatu yang spesial sih," jawab Mama Riv seraya melirik Papa Riv yang spontan tersenyum.

"Jangan bilang kalau aku bakal punya adik lagi?!" Tanya Riv dengan syok melihat gelagat kedua orang tuanya.

"Ngawur. Ini tuh acara memperingati kamu yang sehat sampai sekarang," ucapan Mama Riv membuat Riv terharu dan matanya kontan berkaca-kaca.

"Udah setahun setelah kejadian itu. Mama harap semua luka, semua kesedihan hilang digantikan kebahagiaan. Untuk kita semua, semua yang ada di meja ini mama harap bisa bahagia tanpa terbayang-bayang kejadian lalu," doa Mama Riv yang langsung diaamiini.

"Tapi aku bahagia kok Ma," sangkal Riv. Dirinya sudah melupakan kejadian itu, kejadian yang membuat sebagian ingatannya menghilang.

"Nah, lihat! Riv bahagia kan. Jadi kalian juga harus ikut bahagia. Kita mulai semuanya dengan bahagia tanpa penyesalan dan rasa bersalah apapun," walaupun Riv tidak terlalu mengerti dengan apa yang diucapkan mamanya tetapi Riv tidak menampik dirinya terharu.

"Kayaknya yang jadi kesedihan Riv cuma satu ini deh Mom," celetuk Pra membuat semua orang menatapnya dengan penasaran. Begitupun Dan yang baru Riv sadari, mengenakan sweater yang berwarna sama dengannya.

Sial, melihat Dan begitu tampannya membuat jantung Riv berdegup dengan kencang.

"Apaan?" Samudera menanggapi celetukan Pra dengan antusias.

"Apalagi kalau bukan julukannya sebagai Nyonya Jomblo. Hahahaha, Nyonya Jomblo mencari cinta dia tuh," beritahu Pra yang membuat semuanya tertawa. Samudera lah yang paling kencang tertawanya sedangkan Dan hanya tersenyum tipis sembari menatap Riv.

Duh, Riv suka senyum tipis Dan. Upss.

"Enak aja! Gak sadar diri kalau sendirinya juga jomblo," tunjuk Riv pada Pra yang memang pada kenyataannya sama dengan Riv. Tidak pernah berpacaran sejak lahir. Seharusnya sesama jomblo, Pra tidak boleh mengejeknya.

"Kalau lo lupa ya kak, lo juga jomblo!" Sekarang Riv beralih kepada Samudera. Mendengar perkataan dari Riv membuat Samudera menghentikan tawanya seraya berdehem canggung.

"Soon. Siap merebut bidadari dari monster," kata Samudera sembari berdecih saat mengingat siapa bidadari dan monster yang disebutkannya tadi.

"Kalah sama Be dong! Be udah gak jomblo lagi," celetukan Bintang membuat semua orang disana melotot—kecuali Dan yang masih bersikap tenang.

"Heh, anak kecil mana boleh begituan!" Ucap Riv tidak menyangka Bintang tau masalah seperti itu.

"Terserah!" Ujar Bintang lalu melengos begitu saja. Dasar anak Dan!

"Ma,"

Kini semua orang mengalihkan pandangannya pada Dan dengan penasaran, apa yang akan disampaikan pria yang sejak tadi hanya diam saja menyimak.

"Minta izin bawa pergi ke pesta teman boleh?"

TBC