"Halo…"
Tanpa melihat layar ponsel, Gu Qiangwei yang masih belum paham dengan situasinya pun langsung mengangkat telepon.
Tetapi ketika ponsel itu baru sampai di telinganya, dari dalam terdengar suara raungan Qiao Muxue yang memekakkan telinga!
"Gu Qiangwei! Apa kau sudah tidak ingin bekerja lagi?!"
Sampai ketika terdengar suara Qiao Muxue, saat itu barulah Gu Qiangwei benar-benar terjaga.
Perlahan-lahan dia pun duduk, tidak mengerti mengapa sepagi ini Qiao Muxue lagi-lagi mengamuk!
"Qiao Muxue, apa kamu gila?" Dia pun menggerutu dengan tidak senang kepada Qiao Muxue di telepon.
"Aku gila? Kau yang gila! Perusahaan sudah menghabiskan banyak waktu dan kata-kata baru bisa membuat Tuan Huang menginvestasikan lima puluh juta untuk film baru ini, tapi kau malah meremukkan kepalanya?!"
Mendengarnya, pikiran Gu Qiangwei sesaat terpecah.
Meremukkan kepala Tuan Huang? Apa maksudnya?
"Kukatakan kepadamu, kau sepenuhnya bertanggung jawab atas seluruh kerugian yang diderita perusahaan kali ini, aku tidak peduli! Masih ada lagi, sekarang juga segera datang ke kantor!"
BRAK!
Setelah itu Qiao Muxue langsung menutup telepon dengan marah!
Gu Qiangwei masih bengong di tempat tidur, pikirannya melayang-layang.
Kemarin malam, Tuan Huang, kepala remuk…
Tiba-tiba mata Gu Qiangwei terbelalak. Setelah itu dia menunduk lalu memeriksa pakaian di tubuhnya dengan tegang.
Eh, masih pakaian yang dikenakannya kemarin.
Dia mendongak lagi, ini adalah kamar tidur utama dengan dekorasi mewah.
Kamar Qin Sijue…
Jadi, semalam dia selamat?
Teringat dengan aroma familiar yang samar-samar diciumnya sebelum dia pingsan semalam, apakah itu benar-benar Qin Sijue?
Lalu apa maksudnya dengan meremukkan kepala Tuan Huang?
Gu Qiangwei memejamkan matanya dan mencoba untuk berusaha mengingat semuanya. Tetapi saat itu dia pingsan, dia sama sekali tidak tahu dengan apa yang terjadi setelahnya.
Pada saat itu, pintu kamar dibuka.
Begitu mendongak, dilihatnya sebuah wajah yang sangat indah muncul di pintu.
"Sudah bangun."
Gu Qiangwei agak tertegun saat memandang pria yang misterius dan dingin di depannya itu. Dua detik kemudian barulah dia berbicara.
"Terima kasih karena telah menyelamatkanku sekali lagi."
"Kamu adalah istriku, melindungimu adalah bagian dari tugasku."
Kalimat itu sepertinya remeh, tetapi itu memberikan Gu Qiangwei ilusi sesaat.
Namun setelahnya, dia pun teringat dengan statusnya sebagai 'Nyonya Qin' yang hanya pura-pura ini.
Tapi sampai sekarang dia masih tidak tahu mengapa Qin Sijue mau menjadikannya istri palsunya.
"Pokoknya terima kasih."
Qin Sijue meliriknya, "Kalau tidak apa-apa, turunlah untuk makan!"
Walaupun nadanya ringan, tapi terdengar tidak bisa ditolak. Sungguh pria yang dominan!
Gu Qiangwei mendongak dan melihat sosoknya yang menghilang di pintu kamar. Saat itu barulah dia bangun, membuka selimutnya, lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Namun begitu masuk ke kamar mandi, dia langsung terpaku.
Entah sejak kapan di wastafel sudah ada perlengkapan mandi tambahan. Dilihat dari warnanya, semuanya adalah perlengkapan mandi baru untuk wanita.
Dia ingat saat pertama dia tinggal di sini, perlengkapan itu tidak ada. Apakah ini disiapkan untuknya?
Berpikir bahwa kopernya telah dibawa masuk ke sini, maka dia pun mengambil sikat gigi dan cangkir yang baru itu tanpa ragu lalu mulai membersihkan diri.
Masih ada perang berdarah yang menunggu kedatangannya, tentu saja dia harus mengumpulkan semangat!
Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian lagi, Gu Qiangwei pun turun.
Dia melihat jam, sudah pukul tujuh lebih empat puluh menit.
Begitu memasuki ruang makan, dilihatnya Qin Sijue duduk di kursi utama seperti biasa, wajahnya yang tampan tampak tenang.
Mendengar suara, Qin Sijue sedikit mengangkat matanya. Dia pun melihat Gu Qiangwei yang perlahan-lahan datang dari pintu ruang makan.