Sarapan berjalan dengan suasana yang sangat sunyi. Gu Qiangwei mengunyah makanan di mulutnya sambil sesekali mengangkat matanya dan mengintip pria di kursi utama.
Kebetulan pada saat itu Qin Sijue juga mendongak. Tatapan mata mereka pun bertemu, Gu Qiangwei seketika terkejut.
Detik berikutnya, dia menghindar dengan tergesa-gesa!
Setiap kali bertemu dengan matanya yang dalam, Gu Qiangwei selalu merasa gugup!
Sarapan pun selesai dengan tenang. Saat melihat waktu, sudah pukul delapan.
Memikirkan Qiao Muxue yang saat ini pasti sedang mengamuk di kantor, Gu Qiangwei mengambil tasnya dan bersiap untuk keluar.
Tapi ketika dia sedang turun ke lantai bawah, dilihatnya pria yang sedang duduk tegak di sofa.
Gu Qiangwei menghentikan langkahnya, tatapan matanya yang seolah-olah lepas kendali itu pun melirik pria itu.
Qin Sijue mengangkat matanya, sorot matanya yang berwibawa jatuh ke wajahnya yang bersih dan jernih.
Bibirnya yang tipis terbuka, "Kemari."
Gu Qiangwei masih ada perlu, tapi mengingat bahwa dirinya telah menjadi istri palsunya dan tinggal di sini, maka dia pun melangkah menghampirinya.
"Ini, lihatlah."
Matanya yang panjang menyapu sekilas ke tas dokumen transparan yang diletakkan di atas meja teh.
"Apa?"
Qin Sijue tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatapnya.
Sorot matanya seakan berkata, 'tidak bisa lihat sendiri?'
Sambil mengerucutkan bibirnya, Gu Qiangwei mengambil tas dokumen itu. Melalui tas yang transparan itu dia melihat beberapa kata yang ditulis dengan huruf besar di atasnya yaitu Perjanjian Pernikahan.
Dia mengangkat matanya lagi dan melirik Qin Sijue dengan bingung.
Ini hanya pernikahan palsu, tapi ada juga perjanjian pernikahannya?
Gu Qiangwei membuka surat itu lalu membacanya dengan sepasang mata indahnya yang jernih tanpa melewatkan satu kata pun.
Isi perjanjian pernikahan itu adalah tidak boleh tidak pulang semalaman, sebelum pukul sembilan malam sudah harus kembali ke Vila Jue. Kalau tidak akan dianggap mempunyai kekasih gelap?!
Membaca isi perjanjian itu, mata Gu Qiangwei terbelalak. Ini hanya pernikahan palsu, apa harus seserius itu?
"Sekalian kuberitahu kepadamu, mulai hari ini Vila Jue mempunyai sistem penjagaan pintu."
Mendongak dan menatap wanita di depannya, sorot mata Qin Sijue bagaikan seorang raja yang menyatakan kedaulatannya.
"Sistem penjagaan pintu?" Gu Qiangwei mengernyit.
Bahkan Paman Qin yang baru saja datang dari halaman belakang pun terkejut saat mendengarnya.
"Ya. Sebelum pukul sembilan harus kembali ke sini. Kalau tidak… kamu tahu."
"…"
Melihat pria arogan di depannya itu, Gu Qiangwei pun berkata tanpa berpikir, "Ini hanya pura-pura…"
Terdengar suara langkah kaki, Gu Qiangwei menoleh dan melihat Paman Qin yang berjalan datang. Dia pun cepat-cepat menutup mulutnya.
"Lalu bagaimana kalau aku mau lembur melebihi pukul sembilan malam?" Dilihat dari Qiao Muxue yang sengaja menyulitkannya, lembur adalah hal yang biasa.
"Itu urusanmu."
"…" Dia bilang kalau itu urusannya, tapi dia sendiri yang menentukan penjagaan pintu!
Gu Qiangwei merasa kalau penjagaan pintu ini bisa diabaikan. Dia tidak percaya kalau pria seperti dia ini bisa kembali ke sini sebelum pukul sembilan dengan tenang!
Jadi, dia cukup mendengarnya saja!
Maka Gu Qiangwei pun melanjutkan untuk membacanya.
Dalam waktu dua puluh empat jam selama masa perjanjian, kapan pun Qin Sijue membutuhkannya, dia harus siap sedia?!
Apa lagi ini?
Katanya hanya pernikahan palsu, masing-masing mengambil yang dibutuhkannya. Tapi mengapa dia merasakan semacam perasaan diperbudak?
"Siap sedia setiap saat ini apa maksudnya?"
Qin Sijue mendongak dan melirik Paman Qin di samping.
Saat bertemu dengan tatapannya, Paman Qin langsung mengerti. Dia pun membungkuk lalu bergegas keluar.
Setelah di ruang tamu hanya tersisa mereka berdua, barulah Qin Sijue bicara. Suaranya yang dalam dan seksi itu membuat orang yang mendengarnya terobsesi.
"Kapan pun status 'Nyonya Qin' dibutuhkan, kamu harus selalu siap sedia. Tentu saja saat kamu membutuhkan aku sebagai 'suami', kamu juga bisa."