Sepanjang Peyvitta bercerita tentang semua hal yang dia alami dan membuat dirinya bingung, Reynard sudah mengerti apa alasan yang membuat Peyvitta dan juga Devian merasa pusing akan hal ini. Bukan hal yang mudah untuk bisa mengambil keputusan.
Reynard tidak mau memaksa Peyvitta untuk langsung menentukan pilihan, karena setiap pilihan mempunyai risiko tersendiri. Jangan terlalu cepat dalam mengambil keputusan agar tidak menyesal di akhir.
Mengambil keputusan untuk diri sendiri saja jangan terlalu cepat, karena akan meninggalkan sebuah risiko yang cukup besar untuk diri sendiri, apalagi dengan Reynard kalau dia harus memutuskan sebuah keputusan akan permasalahan yang sedang Peyvitta hadapi.
"Gue gak mau kalau gue harus kembali sendiri ..." lirih Peyvitta. Peyvitta berucap dengan begitu jujur, Peyvitta mengungkapkan apa yang sebenarnya tidak ia inginkan.
Hal ini adalah hal yang bisa dengan mudah membuat Peyvitta merasakan yang namanya pusing saat memikirkan hal itu, karena Peyvitta tidak mau kalau harus kembali ke masa itu lagi.
"Kenapa gue harus kembali di posisi di mana gue harus memilih untuk sendirian?!" tanya Peyvitta dengan begitu serius.
Nada bicara Peyvitta berubah, Peyvitta sekarang bertanya dengan nada yang sudah naik menjadi begitu tinggi. Peyvitta benar-benar tanda tanya sama hal ini.
Peyvitta sudah begitu kesal hal ini, karena jujur Peyvitta tidak mau kalau dirinya harus kembali ke masa di mana dirinya sendirian lagi.
Lagi pula siapa sih yang mau kalau dirinya harus kembali ke posisi di mana dia sendirian? Sepertinya hampir semua orang juga tidak mau kalau harus berada di posisi sendirian dan merasakan sebuah kesunyian.
"Sendiri?" tanya Reynard sambil memperhatikan Peyvitta dengan tatapan yang cukup serius.
Reynard semula langsung dibuat terdiam dan berpikir saat Peyvitta mengatakan kalau dia tidak mau harus kembali sendiri.
Setelah sedari tadi Reynard hanya memilih untuk terdiam dan membiarkan Peyvitta berbicara, akhirnya Reynard bersuara, karena Reynard merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
Tanpa berpikir terlebih dahulu, Peyvitta langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, gue cape Rey harus menjalani kehidupan gue sendirian." Peyvitta menjawab dengan nada yang cukup santai.
Peyvitta menjalani kesendiriannya bukan di waktu yang sebentar, makanya bukan hal yang aneh kalau Peyvitta sampai merasakan yang namanya cape saat terus menjalani harinya yang seperti ini.
Reynard sempat menggelengkan kepalanya pelan saat mendengarkan jawaban yang sudah Peyvitta ucapkan. "Sendiri? Lo gak nganggap gue ada?" tanya Reynard.
Reynard bertanya dengan nada yang terdengar begitu datar sambil memperhatikan Peyvitta yang semula sudah mengiyakan kalau dia tidak mau kembali merasakan kesendirian.
Peyvitta dengan seketika langsung terdiam. Peyvitta terdiam saat mendengar kalimat tanya yang terakhir Reynard ucapkan. Peyvitta kali ini memikirkan hal itu, Peyvitta memikirkan hal itu dengan cukup serius.
Peyvitta semula tidak pernah berpikir kalau pertanyaan Reynard sebelumnya mengarah ke arah sana. Peyvitta mengubah pandangannya.
Peyvitta memperhatikan wajah Reynard dengan tatapan yang begitu serius. Reynard sadar akan hal itu, tapi Reynard hanya menatap Peyvitta dengan tatapan yang datar.
Reynard membiarkan Peyvitta untuk berpikir dengan bebas akan apa yang sudah dirinya ucapkan tadi. Reynard tidak mau mempengaruhi isi pikiran Peyvitta untuk mengucapkan kalimat selanjutnya.
"Tapi gue nanti akan kehilangan orang yang sayang sama gue Rey ..." lirih Peyvitta lagi.
Alasan utama kenapa Peyvitta tidak bisa melepas Devian dengan begitu mudah adalah kasih sayang yang selalu Devian berikan. Saat Devian pergi, maka Peyvitta akan kehilangan kasih sayang yang selalu dia dapatkan dari Devian.
"Sebenarnya ada orang yang sayang sama lo selain Devian, tapi lo terlalu terfokus pada kasih sayang Devian." Reynard berucap dengan nada yang terdengar cukup enteng.
Lagi-lagi Peyvitta dibuat berpikir oleh kalimat yang baru saja Reynard ucapkan. Peyvitta benar-benar berpikir dengan begitu keras untuk mengerti ke mana maksud dari kalimat yang sudah Reynard ucapkan.
"Siapa orang yang sayang sama gue?" tanya Peyvitta.
Peyvitta bertanya dengan nada yang terdengar begitu polos. Peyvitta terlihat seperti orang yang benar-benar tidak tahu akan siapa orang yang sayang sama dirinya selain Devian.
"Apa mungkin orang itu sudah lo lupakan?" tanya Reynard. Reynard bertanya dengan nada yang terdengar begitu berhati-hati.
Semula mungkin kalian akan mengira kalau Peyvitta akan terus-terusan menceritakan semua yang tengah dirinya rasakan, tapi Reynard mampu mengalihkan hal itu. Peyvitta kembali dibuat berpikir.
Saat dirinya mendengar kata 'lupakan', ada sesuatu yang tiba-tiba melintas di hatinya. Peyvitta kembali memikirkan hal itu, apa yang membuat hatinya seolah merasakan ada sesuatu yang kembali datang.
"Lupakan? Siapa orang yang kasih sayangnya sudah gue lupakan?" tanya Peyvitta dengan nada yang seolah-olah dirinya memang tidak tahu hal apa pun. Sampai sekarang Peyvitta tidak bisa mengingat siapa yang kasih sayangnya sudah dia lupakan.
Reynard dengan seketika langsung tersenyum setelah dia mendengar keseluruhan kalimat Peyvitta. Reynard mengukirkan sebuah senyumannya yang ternyata senyumannya itu adalah sebuah senyuman yang palsu.
Peyvitta dengan seketika langsung mengernyitkan keningnya. "Lo kenapa malah tersenyum?" tanya Peyvitta. Peyvitta bingung, kenapa saat dirinya menanyakan hal itu, Reynard tidak menjawab, dan malah tersenyum.
"Coba lo tanyakan pada hati lo. Siapa yang kasih sayangnya sudah lo lupakan?"
Reynard tidak mau memberitahu Peyvitta siapa orang yang sudah memberikan kasih sayang pada dirinya, tapi mungkin malah Peyvitta lupakan.
Peyvitta kembali terdiam. Peyvitta mencoba untuk memikirkan siapa orang yang memberikan kasih sayang pada dirinya, tapi malah dia lupakan.
Gue lupakan? Sebenarnya siapa orang yang gue lupakan?
Peyvitta berbicara di dalam hatinya sendiri. Peyvitta benar-benar memikirkan siapa orang itu. Dirinya merasa begitu penasaran akan orang itu, tapi sampai sekarang dirinya belum bisa menebak siapa orang itu.
"Gue sampai saat ini gak tahu siapa orang yang sudah memberikan kasih sayangnya sama gue, tapi malah gue lupakan."
Deg
Kalimat yang sudah Peyvitta ucapkan barusan berhasil membuat Reynard langsung terdiam saat mendengar keseluruhan kalimat itu, apalagi dengan ekspresi Peyvitta yang sama sekali tidak terlihat kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu.
Semudah itu lo melupakannya?
"Ya sudahlah biarkan," ucap Reynard. Reynard mencoba untuk membiarkan kalimat itu terabaikan dengan sendirinya.
Reynard lupa kalau tujuan dirinya ke sini untuk apa, lagipula Reynard tidak mau terus-terusan membahas hal yang dia sendiri tidak suka kalau terus dibahas.
Reynard tidak suka kalau sekarang pembahasannya mengenai hal itu, karena ternyata jawaban yang sudah Peyvitta ucapkan itu sangat jauh berkebalikan dengan apa yang ada di pikirannya.
Peyvitta langsung menganggukkan kepalanya dengan begitu enteng. "Iya, gue gak tahu siapa dia." Peyvitta menjawab dengan begitu enteng.
Peyvitta merasa begitu lega saat Reynard lebih memilih untuk mengakhiri pembahasan ini, karena dirinya menjadi tidak perlu memikirkan suatu hal lainnya.
Deg
Lagi-lagi Peyvitta kembali membuat Reynard terdiam, karena mendengar kalimat yang keluar dengan begitu enteng dari mulutnya.
Semudah itu lo membiarkannya?