"Sampai sekarang masih ada cerita yang ingin lo ceritakan tidak? Gue udah ada di samping lo, katanya tadi lo bilang mau cerita, tapi gue gak ada di samping lo."
Reynard tidak mau lebih lama membahas hal tentang yang sayang sama Peyvitta, karena jawaban yang sudah Peyvitta ucapkan juga hanya membuat dia terdiam, makanya Reynard menjadi menanyakan hal itu.
Di sini Reynard lebih memilih untuk mendengarkan apa yang ingin Peyvitta ceritakan. Mendengarkan apa saja yang membuat Peyvitta merasa begitu pusing, karena terus memikirkan hal itu.
"Gue bingung aja sama alur kehidupan gue, kenapa di saat gue sedang merasakan kebersamaan, gue selalu dihadapkan sama yang namanya kesendirian?" Peyvitta merasa cukup tanda tanya sama alur kehidupannya.
Peyvitta sama sekali tidak mengerti dengan semua hal ini. Peyvitta sangat bingung sama alur kehidupannya yang dia rasa begitu rumit dan begitu berlika-liku. Kenapa tidak lurus saja kan mudah?
"Apa mungkin gue memang tak pantas untuk merasakan kebersamaan?" tanya Peyvitta.
Lagi-lagi Peyvitta kembali teringat akan hal ini. Peyvitta bertanya dengan nada yang sangat lembut, tapi dengan ekspresi muka yang begitu tanda tanya.
Saat dirinya membicarakan sebuah kebersamaan, ada sebuah rasa yang tiba-tiba terbersit dengan begitu dalam di hatinya.
Suasana hatinya kembali menjadi begitu buruk saat dirinya teringat akan sebuah kebersamaan, karena sebentar lagi dirinya akan kembali merasakan kesendirian.
"Semua orang pantas untuk bersama, termasuk lo."
Reynard menjawab pertanyaan Peyvitta dengan jawaban yang cukup enteng. Apa yang sudah Reynard ucapkan memang benar. Semua orang pantas untuk bersama, termasuk dengan Peyvitta.
Peyvitta akhirnya terus menceritakan semua yang ingin dia bicarakan sekarang, karena Reynard memang sedang benar-benar berada di sampingnya. Semula Reynard memang berada di hadapannya, tapi sekarang Reynard sudah berada di sampingnya.
*****
"Gue juga ingin merasakan kebersamaan Rey, hiks hiks hiks."
Tangisan Peyvitta akhirnya pecah dengan sendirinya. Peyvitta tidak bisa terus-menerus menahan air mata yang ingin keluar dari pelupuk matanya, karena semakin ditahan, air mata yag menggenang semakin banyak.
"Gue boleh egois gak sih? Gue gak mau dia pergi. Gue pengen dia terus stay di sini. Gue pengen dia selalu ada buat gue. Gue gak ingin kalau dia sampai meninggalkan gue! Gue ingin kalau Kak Dev selalu ada buat gue ...."
Peyvitta kesulitan untuk melanjutkan kalimatnya, karena sekarang dirinya sedang menangis dengan suasana yang begitu teringhak.
Terasa begitu sulit bagi Peyvitta untuk menahan dirinya, Peyvitta sudah tidak kuat untuk menahan tangisannya agar tidak sampai teringhak.
Reynard tidak mengucapkan kalimat apa pun.
Reynard hanya memperhatikan Peyvitta sambil mengelus-ngelus puncak kepala Peyvitta dan berharap kalau Peyvitta bisa berhenti menangis.
"Gue mau tanya satu hal sama lo," ucap Peyvitta tiba-tiba dengan suara yang masih terdengar begitu serak, bahkan dirinya sampai sekarang belum selesai dengan isakan tangisnya.
"Apa? Lo mau tanya apa?" tanya Reynard.
Reynard penasaran sama apa yang akan Peyvitta tanyakan sekarang. Reynard merasa penasaran sebab Peyvitta semula berucap dengan cukup serius.
Peyvitta memperhatikan Reynard dengan begitu serius sebelum Peyvitta mengucapkan apa hal yang ingin dia tanyakan sekarang. Reynard menatap Peyvitta dengan tatapan yang santai.
Reynard tidak tahu apa yang ingin Peyvitta tanyakan dan Reynard juga tidak tahu sama alasan apa yang membuat Peyvitta menatap dirinya dengan tatapan yang seperti ini.
"Kalau gue melepas Kak Dev, apa lo mau menemani gue agar gue tidak merasakan kesendirian?" tanya Peyvitta.
Pertanyaan yang baru saja muncul dari mulut Peyvitta langsung membuat Reynard terdiam dengan pikiran yang berhenti berputar. Ada sesuatu yang membuat Reynard langsung terdiam.
"Sejak kapan gue ninggalin lo?" tanya balik Reynard.
Reynard berbalik tanya dengan nada yang masih cukup datar. Dengan Reynard yang berbalik tanya dengan menggunakan kalimat yang seperti ini, membuat posisi menjadi berbalik.
Sekarang Peyvitta adalah orang yang memikirkan kalimat yang baru saja Reynard keluarkan. Peyvitta memikirkan kejadian ke belakang. Peyvitta mengingat ulang kapan Reynard meninggalkan dirinya.
"Jadi, lo masih mau nemenin gue?" tanya Peyvitta. Reynard hanya tersenyum kecil sambil menganggukkan kepalanya.
Sampai saat ini apa lo belum mengerti sama apa yang sudah gue ucapkan?
"Gue mau tanya satu hal sama lo," ucap Reynard.
Peyvitta mengernyitkan keningnya. "Apa?" tanya Peyvitta. Peyvitta menjadi bertanya-tanya sama apa yang ingin Reynard tanyakan pada dirinya sekarang.
"Kenapa lo memilih dia?" tanya Reynard. Pertanyaan yang sudah sejak lama terpikir di pikiran Reynard, akhirnya bisa dia keluarkan sekarang.
"Dia? Siapa dia yang lo maksud?" tanya Peyvitta.
"Devian." Reynard berucap dengan nada yang begitu datar.
Tidak ada lagi orang lain yang Peyvitta pilih selain Devian dan sampai saat ini Reynard masih penasaran akan alasan kenapa Peyvitta memilih Devian.
Peyvitta dan juga Devian bersama sudah lebih dari 3 bulan, tapi sampai saat ini Reynard masih tanda tanya akan alasan kenapa Peyvitta memilih Devian.
Ada sebuah pirasat yang mengganjal di hati dan juga pikiran Reynard saat dirinya tahu Peyvitta lebih memilih untuk bersama dengan Devian.
Saat Reynard menanyakan hal ini, sebuah kejadian di masa lalunya kembali terpikir di pikiran Peyvitta. Peyvitta kembali teringat masa di mana dirinya menerima Devian tepat di depan Reynard dan hal itu kembali terbayang setelah Reynard menanyakan hal itu.
"Bukan urusan lo," jawab Peyvitta.
Dengan seketika Peyvitta yang semula tengah bersedih, sekarang menjadi seperti orang yang dipenuhi oleh sebuah emosi. Peyvitta merasa kalau Reynard tidak perlu tahu alasan yang membuat dirinya memilih Devian.
"Gue masih gak yakin kalau alasan lo menerima dia, karena sebuah rasa cinta."
Degh
Peyvitta terdiam, entah kenapa kalimat yang keluar dari mulut Reynard bisa dengan mudah membuat Peyvitta terdiam membisu. Reynard mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.
Sudah sejak lama Reynard memiliki pikiran kalau alasan yang membuat Peyvitta menerima Devian itu bukan sebuah rasa cinta, tapi ada alasan lain yang membuat Peyvitta akhirnya menjadi memilih Devian.
"Gue udah lama sama dia, kenapa lo masih tanya apa alasan gue menerima dia?" tanya Peyvitta balik. Peyvitta benar-benar bingung kenapa Reynard bisa menanyakan hal ini pada dirinya.
Peyvitta merasa tersinggung saat Reynard menanyakan hal ini. Peyvitta benar-benar tersinggung karena pertanyaan yang sudah Reynard ucapkan.
"Lama atau sebentarnya suatu hubungan tidak menjamin kalau hubungan itu terjalin dari sebuah kasih sayang yang nyata."
Kalimat dia kenapa jadi seperti ini, apa yang dia maksud? Terjalin dari sebuah kasih sayang yang nyata?
Peyvitta benar-benar memikirkan hal itu. Peyvitta merasa tidak mengerti sama semua yang sudah Reynard bicarakan sebelumnya.
Kalimat Reynard cukup sederhana, tapi malah membuat Peyvitta berpikir dengan begitu serius untuk bisa mencerna maksud dari kalimat yang sudah Reynard ucapkan dan bagaimana dia menjawab kalimat itu.
"Lo kenapa sih? Kenapa lo malah jadi memojokkan hubungan gue sama Kak Dev?" tanya Peyvitta dengan nada yang begitu kesal dan ekspresi muka yang sangat mencerminkan kalau Peyvitta memang merasakan sebuah kekesalan.