Sebulan berlalu setelah itu, aku tidak pernah bertemu lagi dengan Vika secara langsung, tapi aku sering mengamatinya dari jauh seperti yang sekarang sedang aku lakukan. Aku memandang Vika dari dalam mobil yang aku parkirkan di sebrang jalan sekolah Vika. Kadang kalau sedang ada pekerjaan keluar untuk meeting dengan klien, aku pasti menyempatkan diri mampir kesekolah Vika hanya untuk sekedar tahu keadaannya.
Vika sedang berdiri di pinggir gerbang ketika sebuah mobil keluar dari dalam areal sekolah berhenti di sebelahnya. Sebuah kepala menyembul dari dalam mobil, aku mengenalnya, itu adalah Daniel. Ternyata dia sudah sadar dari komanya dan sudah masuk sekolah. Terlihat Vika tertawa lebar lalu masuk kedalam mobil Daniel.