Ghirel sudah dipindahkan ke ruang observasi. Dia dijadwalkan akan dioprasi besok pagi pukul delapan sehingga harus puasa terlebih dahulu.
Selama semuanya berlangsung, Afka terus menemani Ghirel tanpa henti. Mengusap peluh di kening istrinya dan mengecup tangan Ghirel berkali-kali. Dia juga tak jarang mengatakan kata-kata manis pads Ghirel dan membuat sebuah lelucon hingga Ghirel tertawa.
"Kamu belum makan ya dari tadi pagi?" Afka berpikir sejenak. Benar saja, bangun tidur dia kalang kabut mengantar Ghirel ke sini. Meski begitu, Afka sedang tidak memiliki mood untuk makan. Bayangkan saja, sang istri tengah bertaruh nyawa, tentu saja Afka tidak bisa makan dengan tenang.
"Nanti aja, aku tadi udah minum air putih kok." Kata Afka. Dia kembali mengecup tangan Ghirel berkali-kali, menghantarkan rasa sayang di dalam hatinya.