Hari berlalu dengan cepat. Arion sudah boleh kembali ke rumah. Tentu saja Afka yang menjemputnya. Bahkan, selama di sana Afka rela bolak-balik membelikan ini itu untuk Ghirel. Anggap saja Afka sedang dalam tahap pendekatan.
Afka tengah duduk di kursi ruang tamu. Dia berniat menghabiskan rokoknya sebelum menemui Ghirel dan anaknya yang mulai pulih.
Sebenarnya, Afka menyuruh Ghirel untuk menggunakan perawat agar kesembuhan Arion dapat lebih terjamin. Hanya saja, Ghirel tidak setuju. Dia merasa sanggup untuk merawat Arion dalam kondisi apapun.
Anaknya yang hiperaktif memang terkadang merepotkan. Namun, meski begitu Ghirel menikmati perannya sebagai seorang ibu. Dia sudah terbiasa dengan hal-hal merepotkan seperti ini. Ghirel mengurus Arion sendirian selama satu tahun lebih.
Afka keluar dari rumah, bertepatan dengan mobil barunya yang baru datang. Dia merasa puas dengan kinerja Alvaro. Pria itu kini berada di sampingnya, kemudian menepuk pundak Afka untuk mengucapkan terima kasih.