Afka terdiam di dalam kamarnya bersama dengan dokumen-dokumen yang telah di bereskan. Setelah melakukan banyak pertimbangan, Afka akhirnya memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah di dekat Siska dan Fran. Ini semua dia lakukan demi Junco. Kasihan dia apabila tidak memiliki teman mengingat tetangga apartemen mereka kurang bersahabat.
Mocay tetap di asuh meskipun lebih banyak menghabiskan waktu dengan Bi Bina. Afka tidak sanggup melihat kucing itu. Setiap melihat mata Mocay, Afka seperti melihat Ghirel. Istrinya sangat mencintai Mocay. Bahkan, hingga menangis saat kucing oren itu menghilang.
Dia memperhatikan kamarnya dengan seksama. Bayangan Ghirel yang tengah marah, tersipu, dan kesal saat menstruasi membuat Afka merasa rindu. Dadanya terasa sesak secara tiba-tiba. Sungguh, dia sangat merindukan istrinya.