"Ghirel Sananta, menikahlah denganku." Ucap Richard dengan ekspresi yang terlihat sangat serius. Pria itu seperti tidak main-main dengan ucapannya. Hal itu membuat tubuh Ghirel membeku seketika.
"Pak, saya sudah menikah. Pak Richard gak lupa 'kan?" Ghirel berusaha untuk berbicara setenang mungkin saat melihat perubahan ekspresi pada wajah Richard.
Dia bersiap untuk segala kemungkinan yang ada. Ghirel harus bersiap menghadapi amarah Richard yang di pastikan cukup menyeramkan. Bahkan mungkin melebihi amarah Afka.
Ghirel harus antisipasi. Gadis itu menguatkan otot-otot kakinya, bersiap untuk lari kemanapun itu.
"Saya tidak peduli Ghirel. Kau harus menjadi istri saya." Paksa Richard dengan suara yang rendah seakan menegaskan dan memaksa Ghirel untuk menikah dengannya.