"Afka, Mocay hilang!!" Suara Ghirel yang berteriak sangat nyaring berhasil membangunkan Afka yang tadinya masih terlelap. Alam mimpi yang dia bangun sedemikian rupa runtuh begitu saja setelah mendengar teriakan istrinya.
Pemuda itu menggeliat, mencoba membiasakan pandangannya dari cahaya yang tiba-tiba berdatangan sangat banyak. Hari terlihat sangat cerah, namun suasananya sangat keruh hanya karena sebuah kucing yang hilang.
Mocay belum pulang sejak pagi. Ghirel sangat panik bukan main. Mereka sedang berada di manshion keluarga Afka. Ghirel sengaja mengeluarkan Mocay, berpikir bahwa kucingnya itu butuh udara segar. Tetapi yang dia dapatkan malah hal menyedihkan. Mocay tak kelihatan batag hidungngnya.
"Apaan sih Jie?" Afka mendengus kesal. Pemuda itu sekarang sudah duduk di atas ranjang sambil memperhatikan Ghirel yang uring-uringan menarik kaosnya.