"Berhenti mendekatinya." Suara Alvaro terdengar sangat berat. Itu seakan titah dan permohonan secara langsung.
Richard hanya tertawa dengan ketus. Dia merasa tidak terima diatur-atur oleh adiknya. Memang Alvaro memiliki kuasa apa atas dirinya sampai bisa mengatur seperti itu?
"Kau tidak memiliki hak untuk mengaturku, Alvaro." Balas Richard tak kalah geramnya.
Keduanya sedang berada di taman belakang rumah Richard. Taman yang terlihat indah dengan kolam renang, kolam ikan, dan banyaknya tanamam bunga tulip kesukaan Hera, mantan istrinya.
Richard duduk disebuah bangku taman sambil memandang ke pegunungan luas yang terlihat cukup jauh. Pagi harinya selalu buruk akibat diusik oleh sang adik. Alvaro seakan tak pernah membiarkan Richard menikmati setiap pagi yang seharusnya sempurna.