"Gue harus gimana?" Afka menghisap rokok kelima nya. Dia merasa frustasi mendengar permintaan Ghirel. Itu artinya, semua yang di perjuangkan harus segera dia lepas.
Fran yang berada di sebelah Afka hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia juga tidak memiliki solusi dari masalah ini. Hal ini seakan tidak memiliki jalan tengah.
"Pilihannya cuman dua. Ghirel atau cita-cita lo." Ucap Fran membuat Afka merasa semakin dilema.
Tiba-tiba, seseorang datang menghampiri keduanya. Gadis dengan celana pendek berwarna hitam dan kaos oversize berwarna putih tiba-tiba duduk di antara mereka sambil menenteng sebuah minuman beralkohol. Kali ini dia membawa Vodka iceland di tangannya.
Tak lupa dengan tiga buah high ball glass di tangannya untuk meminum vodka tersebut.