Waktu terus berputar, tak henti-hentinya berjalan hingga tak terasa hari-hari terlewati dengan cepat. Ghirel masih belum sanggup untuk kuliah. Gadis itu mengambil cuti untuk sementara sampai bisa mengendalikan dirinya.
Karena hal tersebut, Lily dan Siska hanya berdua saat berkumpul di kantin atau perpustakaan kampus.
"Ghirel milih tinggal di apartemennya daripada di rumah Bunda?" Tanya Lily. Dia baru saja mendapat pesan dari Ghirel bahwa gadis itu sedang di apartemennya.
"Mungkin. Gue gak berani tanya macam-macam yang menyinggung soal Bunda. Ghirel terpukul banget." Balas Siska sambil menyedot es jeruk miliknya.
Belum sempat Lily membalas, suara salah seorang mahasiswa membuat keduanya menoleh bersamaan.
"Siska? Lo di panggil Pak Richard di ruangannya." Kata mahasiswa tersebut.
Siska yang mendengar hal tersebut merasa sedikit aneh. Perasaan, dia tidak pernah di ajar oleh Pak Richard sehingga tak ada alasan untuk Pak Richard ingin bertemu dengannya kecuali...