*2 minggu kemudian
"Halo selamat siang Abian"
"Iya pak selamat siang, wahh tumben pak Barry telfon saya"
Barry merupakan boss di kantor Abian
"Iya jadi begini Abian, saya kan sekarang ada di Jerman sedangkan cabang baru yang di Palembang gak ada yang pegang. Kamu itu salah satu karyawan yang saya percaya di kantor, jadi saya mutusin kamu yang ke Palembang. Masalah akomodasi biar saya yang urus, kamu tinggal kesana"
"Hm tapi p----
"Saya tau Abian istri kamu baru melahirkan, berat rasanya untuk ninggalin tapi kamu satu-satunya karyawan yang bisa saya percaya"
"Baik pak kalau begitu"
"Kamu berangkat 2 hari lagi ya"
"Ok pak Barry"
Diam-diam Agatha mendengar percakapan antara suaminya dan boss nya itu. Baru Abian ingin menghampiri Agatha dan berbicara, Abian ingin berbicara secara perlahan kepada Agatha. Pasalnya baru kali ini dia di tugaskan keluar kota oleh bossnya
"Agatha..."
"Iya Bian?"
"Aku mau ngomong sesuatu. Aku...
"Aku tadi turun buat ambil susu Davina, aku gak sengaja denger percakapan kamu. Kamu mau ke Palembang ya"
"Maafin aku, aku udah berusaha nolak"
"Gak papa, aku bakal berusaha buat ngerti. Kamu kerja kan juga buat aku sama Davina"
"Makasih, makasih sayang...Gak pernah berhenti aku mengucap bersyukur karena aku punya istri kayak kamu dan yang lebih lagi karena kamu bisa sembuh layaknya orang normal lainnya"
"Aku izinin kamu, tapi kamu harus janji kalau kamu bakal baik-baik aja aku gak mau kamu kenapa-kenapa" Entah kenapa aku memiliki firasat yang buruk tentang Abian
"Iya aku janji aku akan kembali tanpa kurang satu apapun"