Di tempat lain, Nero sedang melawan patung macan tersebut dengan menggunakan tangan kosong karena tombaknya akan patah jika melawan patung macan tersebut.
Nero melompat tinggi dan menendang ke bawah dengan menggunakan kaki kanan dan tendangan Nero berhasil mengenai kepala patung tersebut. Namun, setelah terkena serangan telak dari Nero patung macan itu menghilang seketika dan hanya meninggalkan kekacauan yang telah dibuatnya.
Nero segera menuju ke arah bangunan yang paling tinggi di Kota Turbin, Lyra yang melihat Nero yang akan menuju menara turbin yang ada di tengah kota hanya bisa diam karena Lyra tidak peduli dengan orang lain.
Nero bermaksud mencari patung macan itu sebelum melukai orang lain lagi tapi Kota Turbin adalah kota yang cukup besar jadi dia tidak bisa menjelajahi dari satu tempat ke tempat lain.
Setelah sampai Nero melihat ke sekeliling Kota Turbin tapi dia tidak menemukan apa pun. Nero segera kembali ke tempat Lyra dan Katanci, sedangkan Katanci terlihat terluka begitu juga dengan Kruse dan orang lain yang ada di dalam tempat makan.
Lyra menghilang atau pergi ke suatu tempat dan dia juga meninggalkan Katanci dan Nero di Kota Turbin. Nero meloncati rumah-rumah atau atap bangunan supaya lebih cepat sampai ke tempat Katanci,
Nero melihat tempat makan yang tadi di tuju oleh Lyra dengan secepat kilat Nero sampai di tempat makan tersebut dengan cepat. Saat masuk betapa terkejutnya Nero saat melihat keadaan seperti ini,
Nero mendekati Katanci dan mengangkat kepalanya yang terluka sepertinya Katanci menabrak dinding dengan keras dan salah satu kaki Katanci terdapat sebuah sehelai rambut yang panjang.
"Katanci, apa yang terjadi? jangan mati Katanci! jangan mati! jika mati sekarang aku kasihan karena kau tidak dapat jodoh." Nero menurunkan kepala Katanci dan mengambil sehelai rambut yang ada di salah satu kaki Katanci.
Kruse terbangun dan bilang kepada Nero kalau semua ini adalah ulah seorang gadis yang bernama Avi dan perbuatan orang tuanya. Dengan wajah yang sangat terkejut Nero tidak tahu kalau Kruse berbohong kalau dia tidak punya orang tua.
Nero segera mencari pelakunya tapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Kruse yang hanya terluka bagian lengan kananya sedangkan Katanci terluka pada bagian kepala dan kakinya,
"Sendirian itu sangat berat karena harus menanggung beban berat sendiri tanpa ada yang menolong dan kepercayaan yang di miliki oleh seorang yang sedang sendiri sangatlah sedikit karena dia lebih baik–" Kruse berbicara tidak jelas dan Nero menutup mulut Kruse dengan tangan kanannya.
Nero hampir sehari tidak bisa melupakan Rira dia merasa harus di dekatnya tapi Nero tidak tahu kalau beban yang di tanggung Rira sangat berat. Wajah Nero kembali memerah dan kedua telinganya mengeluarkan asap panas,
Kruse juga menggatakan kepada Nero kalau penyebab munculnya patung macan adalah ayahnya Kruse jadi Kruse meminta Nero untuk pergi ke ruang bawah tanah Lihesal Turbin yang letaknya ada di depan pintu gerbang kerajaan.
Dengan muka marah Nero pergi ke sana tanpa alasan yang begitu jelas, saat menuju ke pintu gerbang kerajaan Nero mengingat kalau dia dan Neko pernah ke sana untuk meminta bantuan.
Tapi seluruh prajurit yang ada di kerajaan tersebut tertawa terbahak-bahak setelah melihat Nero yang sedang meminta bantuan kepada prajurit di sana untuk bertemu Pangeran.
Neko sangat marah dan berteriak 'BERHENTI!' lalu semua prajurit di sana langsung mengusir Nero dan Neko dari kerajaan keempat. Saat itu Pangeran pertama datang lalu meminta Nero untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi?
Nero dan Neko yang berada di luar gerbang kerajaan sangat senang karena akan ada orang yang akan membantu mereka berdua. Namun sebelum bercerita...
"Dasar payah! kau itu pangeran tapi kau malah bisu! kalau mau minta bantuan lihat siapa dulu yang kau mintai bantuan. Aku ini seorang Pangeran mana mungkin aku membantumu dasar anak miskin tidak tahu malu!" Pangeran pertama langsung pergi dan meminta supaya prajuritnya tidak membiarkan Nero dan Neko masuk.
Saat sampai di depan pintu gerbang kerajaan keempat Nero masih saja memasang wajah yang marah. Gerbang itu terbuka sedikit lalu Nero membukanya dan melihat taman yang penuh dengan kabut,
Nero masuk dan berjalan memasuki taman kerajaan dan semakin lama Nero berjalan semakin pekat juga kabutnya. Nero berhenti berjalan dan dia melihat seseorang yang ada di depannya,
Seseorang itu adalah Avi yang sedang menatap Nero, Avi menggatakan kepada Nero kalau dia terlibat dengan Lyra atau pun Katanci maka dia harus terkena hukumannya. Avi menghilang dan kabutnya juga ikut menghilang
Lalu banyak orang yang tiba-tiba memasuki taman kerajaan dan Nero melihat kalau yang ada di sekelilingnya adalah darah yang telah menodai keindahan taman.
"Nero! pelaku pembunuhan yang ada di taman kerajaan ini dan dia juga yang telah memanggil patung macan!" seorang laki-laki menunjukkan jari telunjuknya ke arah Nero.
Semua orang yang ada di sana begitu terkejut, Nero tidak tinggal diam dia bilang kalau semua ini bukan perbuatannya tapi semua orang yang ada di sana sama sekali tidak mengakui perkataan Nero.
Katanci datang dari atas langit lalu memukul punggung Nero dengan keras, semua orang yang ada di sana mulai panik dan mundur dari lokasi itu. Katanci memanggil Loss dan memintanya untuk membawa Nero pergi dari sini!
"Ka..Katanci..." Nero berusaha untuk bergerak.
Katanci melihat sekelompok orang yang memakai pakaian yang sangat unik. Mereka tidak lain adalah Espertavi dari kerajaan keempat, Katanci akan menghadapi mereka semua sedangkan Loss pergi dari kerajaan keempat bersama Nero.
Nero meminta Loss untuk bertemu Kruse, saat sampai di tempat makan sebelumnya Nero bertemu Kruse dan meminta maaf kalau dia tidak bisa pergi ke tempat yang ia minta.
"Dasar payah kau Nero! tidak ada namanya Kruse. Aku ini Pangeran pertama di sini dan aku sudah menjebakmu! sekarang Pangeran Nero adalah seorang buronan kerajaan, BARANG SIAPA YANG MEMBAWA KEPALA NERO KEPADAKU MAKA AKAN KUBERIKAN HADIAH YANG BESAR!"
Semua orang yang mendengar itu segera menghampiri Nero dan akan membunuhnya. Loss tidak tinggal diam dia langsung membawa Nero pergi dari sana dengan secepat kilat,
Setelah berhasil keluar dari Kota Turbin Nero hanya bisa diam dan merenung atas apa yang terjadi. Dia tidak mengerti kenapa dia di jebak dan dia di benci oleh banyak orang,
"Aku ingin menolong Kruse tapi dia adalah Pangeran pertama! karena diriku Katanci harus menghadapi para Espertavi. Rira aku...tidak tahu apa-apa mengenai kesendirianmu yang begitu dingin. Di anggap buronan seperti Lyra rasanya aku tidak tahu harus bagaimana?"