Hari ini terbilang sama rata, bukan hari beruntung (karena dia ditinggalkan secara tak bertanggung jawab oleh si gantar sialan) tapi bukan juga hari sial karena restoran ini cukup sepi. Michelle anggap skornya seimbang. Dan, hasil akhir benar-benar adalah karena usahanya sendiri.
Michelle menempati bangku tengah, dekat dengan dinding kaca dan pintu keluar, cahaya matahari cukup banyak menimpa area sini. Anggap saja sebagai energi guna membuat semangatnya kembali muncul.
"Kau sudah makan? Mau makan apa? Sup iga pedas?"
Sally sangat bersemangat menanyakan hal apapun pada Michelle. Sedari duduk tadi, wanita paruh baya itu tak berhenti menatap lekat-lekat gadis di depannya. Seakan-akan Michelle bisa saja menghilang tiba-tiba jika dia mengalihkan pandangan barang sedetikpun.