"Hey, hentikan senyum bodoh mu itu!" Michelle meraih benda apapun yang ada di sekitarnya, sebagai alat mengusir hama -yang dimaksud adalah Eugene tentunya.
"Kenapa memang? Senyum ku kan manis~"
"Hooek!!" Michelle lantas menutupi mulutnya dengan telapak tangan, berlagak mual.
"Haish... kejam sekali~" Eugene merengut. Lalu tiba-tiba dia ingat sesuatu. "Hari ini apa kau senggang?"
"Kenapa? Mau mengajak ku pergi?" tebak Michelle, lagi-lagi tepat sasaran.
"Em..." Eugene mengelus telapak tangannya sendiri. "Kalau kau tidak keberatan, mau pergi ke restoran ibumu tidak?"
Tak ada jawaban, Michelle masih setia dengan wajah datar, bangkit dan berjalan ke arah pintu keluar. Sedangkan, bola manik hitam Eugene mengikuti pergerakan gadis itu dalam diam.
"Silakan keluar.."
"Heh?!" sontak Eugene berdiri, nyaris melompat, lalu berlari menghampiri Michelle. "Kau masih marah?"
"Apa wajahku terlihat gembira?"