"Bawa sendiri atau mau diantarkan?" tanya Pelayan wanita itu sekaligus menawarkan. Kesempatan emas bisa dekat dengan anak orang kaya. Mungkin saja ia bisa menjadi tokoh utama wanita yang dicintai oleh anak konglomerat seperti dalam drama kebanyakan.
"Saya bisa sendiri," jawab pemuda berkulit putih pucat secara tak langsung menghancurkan bayangan sesaat dari wanita pelayan tadi.
Dengan nampan makanan di tangannya, Steven berjalan ke arah tempat duduk paling pojok, paling gelap dan suram. Entah kenapa langkahnya terasa sangat berat. Seolah ia akan segera menemui ajalnya sendiri. Berusaha setenang apapun juga tak terlalu berpengaruh. Penyebab mimpi buruknya kini ada didepan mata. Apa yang harus ia lakukan? Kabur? Kalau bisa juga akan dia lakukan sejak tadi. Sayangnya keberanian yang sudah ditanamkan oleh Eugene sepertinya malah membusuk di dalam sana. Layu sebelum tumbuh ke permukaan.