Tatapan mata bengis penuh kebencian tertuju ke arah gedung kumuh, yang pernah ia tinggali dulu bersama keluarga kecil. Satu-satunya tempat yang bisa ia beli menggunakan sedikit sisa uang dalam tabungannya. Setelah ia kehilangan seluruh harta yang ia miliki. Dulunya ia tak terlalu berpikir mengenai semua harta dan kekuasaan yang telah hilang, maksudnya semua itu bisa dicari lagi bukan? Asal ada niat dan kerja keras. Ditambah ia memiliki istri cantik yang begitu ia cintai, sangat malah.
Namun itu semua hanyalah di dalam bayangannya saja. Kenyataannya tak ada orang yang mau berdampingan dengan orang miskin tak punya apapun seperti dirinya, bahkan istri yang awalnya begitu mendukung malah berbalik mengkhianatinya.