Langit tampak begitu cerah meski belum cukup untuk menghangatkan udara. Di atas sini malah terasa lebih dingin. Tapi semuanya sepadan dengan pemandangan yang disajikan. Gedung-gedung tampak menjulang tinggi, hampir memenuhi sebagian wilayah perkotaan. Tipikal negara kapitalisme yang menjunjung tinggi etos kerja.
Kapsul kembali bergerak naik, dan berhenti tepat di atas.
"Eh?" Michelle melongok ke bawah dan mendapati Bianglala berhenti berputar. "Kenapa berhenti? apa biasanya seperti ini?" tannya Michelle yang dijawab gelengan oleh Eugene. Sontak saja membuat gadis itu panik.
"Ce..cepat telfon 112! pasti ada koslet atau semacamnya!"
Bukannya ikut panik, Eugene malah terkekeh.
"Kenapa kau malah tertawa? Ini keadaan darurat! Kalau kau tak mau biar aku saja." Michelle langsung merogoh saku celana, menarik keluar ponsel miliknya. Namun sebelum jemarinya berhasil mendial nomor, Eugene langsung menghentikannya.
"Ini sengaja mereka lakukan," jawab Eugene sangat tenang.