'KRIING~
KRIIING~'
Belum sampai tangannya meraih kotak kardus di dalam kolong, ponselnya tiba-tiba berdering memberitahukan sebuah panggilan baru saja masuk. Michelle mencembik, ia merasa seolah-olah panggilan tadi sebagai peringatan agar tak sembarangan menyentuh barang orang tanpa izin.
Pada akhirnya gadis itu memilih membatalkan niatnya lalu perlahan berdiri. Mengeluarkan ponsel yang tersimpan di saku celana, sebuah nama tertera di layar ponsel. Panggilan yang berasal dari Eugene Ahn. Si pemuda aneh yang menelfonnya meski mereka berada dalam satu atap.
"Apa?!" jawab Michelle dengan ketus seperti sudah menjadi kebiasaan. Ia lalu duduk di pinggiran kasur.
"Apa kau sudah tidur?" tanya suara berat di seberang sana.
Alis Michelle berkedut. "Kalau aku sudah tidur, mana mungkin bisa mengangkat telfon mu Eugene Ahn," Michelle tertegun sesaat, barusan ia merasakan Dejavu.
"Ah, begitu.. apa kau lapar?"