Langit malam berwarna hitam pekat. Tanpa ada satupun bintang yang menghiasinya. Terkesan kelam bagi beberapa orang yang melihatnya. Seperti layaknya malam tanpa arti, begitulah orang lain melihatnya.
Namun bagi satu pemuda, malam ini memiliki kenangan manis yang dibalut kecemasan. Rasa cemas yang menghantuinya pada saat ia berangkat. Menembus jalanan beku, mengabaikan teriakan ibunya.
Saat itu yang ada dipikirannya hanya ingin cepat bertemu si gadis berambut coklat. Gadis pujaan hatinya yang dikabarkan cidera. Dan dengan keras kepala menolak untuk diobati. Memang ia pikir ini adalah dunia simulasi dalam permainan dimana karakternya bisa sembuh sendiri bahkan bangkit dari kematian. Ini dunia nyata. Yang berarti tak akan ada yang sembuh jika tak diobati secara manual.